Breaking News:

Pilpres 2024

3 King Maker Jadi Penentu Duet Ganjar Pranowo-Prabowo, Pengamat: Kalau Direstui Bisa Maju 2024

Pengamat membeberkan ada 3 sosok yang menjadi penentu terbentuknya duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Warta Kota/Alfian Firmansyah dan Instagram/@prabowo
Foto kiri: Ketum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Kamis (2/2/2023). Foto kanan: Ganjar Pranowo saat hadir di acara HUT KE-50 PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023). Terbaru, pengamat sebut ada 3 sosok King Maker yang dapat menjadi penentu terbentuknya duet Ganjar dan Prabowo. 

TRIBUNWOW.COM - Duet Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan kader PDIP Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai pasangan capres-cawapres, dinilai bukan sesuatu yang mustahil.

Dilansir TribunWow.com, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno mengatakan hal ini bisa saja terjadi jika ada kesepakatan tiga king maker.

Yakni Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo sendiri sebagai Ketum Partai Gerindra.

Baca juga: Akui Ajukan Kandidat Capres 2024 ke Megawati, Jokowi Sodorkan Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo?

Menurut Adi, kemungkinan ini juga diperkuat oleh pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tak menampik kemungkinan itu bisa terjadi di Pilpres 2024.

"Jadi pernyataan Pak Hasto menegaskan bagi saya di 2024 apapun bisa terjadi. Kalau duet Prabowo-Ganjar terwujud ya tentu pastinya hasil kesepakatan Megawati dengan Prabowo dan Jokowi," tutur Adi, dikutip Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

"Ini kan tiga king maker yang sangat bisa menentukan soal siapa yang bisa berduet. Apakah Prabowo-Ganjar, atau Ganjar-Prabowo. Kan itu-itu saja," imbuhnya.

Dalam berbagai kesempatan, Jokowi dinilai kerap menyatakan sinyal dukungan terhadap Ganjar maupun Prabowo.

Sementara, Megawati sebagai Ketua Umum, berwenang memberi restu kepada Ganjar yang sudah menegaskan kepatuhannya pada keputusan partai.

"Begitu pun dengan Prabowo Subianto. Hikmah positifnya mungkin kalau betul pasangan Prabowo- Ganjar ini direstui, bisa maju di 2024, hasil dari beberapa simulasi survei memang cukup leading pasangan ini," tutur Adi.

Kolase potret pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Meredeka, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/3/2023)
Kolase potret pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Meredeka, Jakarta Pusat, pada Sabtu (18/3/2023) (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: Pengamat Sepakat Pertemuan Jokowi dan Megawati Diyakini Bahas Duet Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto

Sebagaimana diketahui, Ganjar dalam survei berbagai lembaga, terus menduduki peringkat satu sebagai kandidat capres.

Sementara, Prabowo bersaing dengan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan di nomor dua ataupun tiga.

Sehingga bila Ganjar dan Prabowo berpasangan, maka elektabilitas keduanya akan meroket seiring bergabungnya suara pemilih.

Namun, baik PDIP maupun Partai Gerindra hingga saat ini masih ngotot mendukung masing-masing kadernya sebagai capres.

"Makanya pasangan ini kuat, sangat kuat gitu ya dan sangat memungkinkan untuk pertarungan politik. Yang paling rumit memang bagaimana sikap politik PDIP dengan usulan duet Prabowo-Ganjar itu. Apa pun judulnya ya PDIP pemenang pemilu," ujar Adi.

"Ganjar elektabilitasnya lebih kuat dari Prabowo. Pada level itu tentu agak rumit cara menjelaskannya tapi kan kalau elite bersepakat, sudah berkongsi ya selesai semua urusan."

Diketahui sebelumnya, Hasto sempat menanggapi positif rumor pemasangan Ganjar dan Prabowo.

Ia memberikan komentar terkait ucapan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang awalnya memunculkan wacana tersebut.

"Itu kan satu wacana. Boleh dong wacana muncul. Ketika Pak Hashim ditanya, itu (Prabowo-Ganjar) prinsip senioritas," kata Hasto di Universitas Paramadina, Jakarta, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: PDIP Melunak soal Wacana Duet Ganjar Pranowo-Prabowo, Tanggapan Gubernur Jateng: Siapa yang Jodohin?

Duet Ganjar Pranowo dan Prabowo Tiada Tanding

Sebelumnya, Adi juga sempat membeberkan penilaia bahwa duet tersebut akan menjadi kubu yang sulit terkalahkan.

Ia pun membeberkan sosok yang dinilai lebih potensial jika didapuk menjadi capres.

Baca juga: Ramai Wacana Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto, Gerindra dan PDIP Ngotot Rebutan Kursi Capres

"Lebih memungkinkan dan akan lebih memenangkan pertarungan sebenarnya kalau Ganjar capres, Prabowo cawapres. Kan begitu kalkulasi politik statistiknya," beber Adi dikutip Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Menurut Adi, Ganjar lebih memiliki keunggulan di sejumlah aspek jika dibandingkan dengan Prabowo.

Utamanya menilik hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan Ganjar memiliki elektabilitas di atas 30 persen.

Apalagi PDIP sebagai partai yang menaungi Ganjar juga terbukti telah memenangkan pemilu dua kali berturut-turut.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat panen padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Instagram/@prabowo)

Baca juga: Tak Latah Dukung Ganjar Pranowo sebagai Kandidat Capres, PPP Diprediksi akan Berkoalisi dengan PDIP

"Soal daya adaptasi dan penerimaan publik, dari segi kepartaian, dari figur, tentu PDIP dan Ganjar jauh lebih diterima oleh publik, terutama dari angka-angka survei, ketimbang Gerindra dan Prabowo," kata Adi.

Di sisi lain, pasangan Ganjar dan Prabowo dinilai akan menjadi duet yang saling melengkapi, utamanya dari perolehan suara.

Pasalnya, Prabowo menguasai daerah yang kurang menghasilkan suara bagi Ganjar, dan begitupun sebaliknya.

"Dari berbagai simulasi kalau Ganjar dipasangkan dengan Prabowo Subianto tak ada lawan yang bisa sepadan dan bisa dipastikan bisa menang," imbuhnya.

Adi juga menilai, senioritas bukan menjadi alasan untuk menentukan capres.

"Saya kira senoritas itu tidak ada kaitannya dengan elektabilitas. Joko Widodo dengan Jusuf Kalla di 2014 jelas lebih senior JK, tapi menang. Pemilu 2019, Kiai Ma'ruf Amin jadi cawapresnya Jokowi, lebih senior, dan menang," tandasnya dikutip Kompas.com.(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Tags:
Pilpres 2024Ganjar PranowoPrabowo SubiantoJokowiAdi PrayitnoPDIPMegawati SoekarnoputriHasto Kristiyanto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved