Berita Viral
Motif Pelaku Mutilasi di Sleman Potong Tubuh Korban Jadi 62 Bagian, Terkuak dari Sepucuk Surat
Tubh korban mutilasi di Sleman, DIY, dipotong-potong menjadi 62 bagian oleh pelaku.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tak hanya dibunuh, tubuh A (35) juga dimutilasi di sebuah penginapan di Pakem, Sleman, Yogyakarta, Senin (20/3/2023).
Dilansir TribunWow.com, tubuh A dipotong-potong sebanyak 62 bagian.
Informasi itu diungkap Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, Selasa (21/3/2023).
Ditemui di Mapolda DIY, Nuredy menduga korban dibunuh terlebih dulu lalu dimutilasi pelaku.
Baca juga: Misteri Viral Kasus Mutilasi di Sleman, Diduga Eks Suami Korban Terlibat, Keluarga Singgung Dendam
Dugaan itu muncul seusai hasil autopsi menunjukkan adanya luka sayatan pada leher korban.
"Dokter sudah menuliskan hasil sementara dari pemeriksaan luar saja, bahwasanya tubuh korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu tubuh (badan) dan kedua kaki," ungkap Nuredy, dikutip dari TribunJogja.
"Lalu Ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki sampai terlihat ke tulangnya."
Korban diduga tewas karena kehabisan darah.
Nuredy menjelaskan hingga kini pihak kepolisian masih mencari keberadaan pelaku.
Kendati demikian, identitas pelaku telah dikantongi polisi.
"Luka diduga akibat sayatan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 sentimeter, lebar 4 sentimeter, kedalaman luka 9 sentimeter yang mengakibatkan pendarahan dan korban meninggal," imbuhnya.

Baca juga: 4 Bulan Tinggal Bersama, Pelaku Mutilasi Korban Dalam Koper Buntut Diminta Lakukan Hal Menyimpang
Di sisi lain, terduga pelaku sempat meninggalkan sepucuk surat di kamar tempat ditemukannya jasad korban.
Dalam surat tersebut, terduga pelaku mengutarakan penyesalan telah membunuh ibu dua anak itu.
Selain itu, ia juga mengaku terpaksa membunuh korban karena tengah terlilit utang.
"Tadi malam kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku. Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya," tutur Nuredy, dikutip dari TribunJogja.
Surat tersebut menjadi petunjuk kuat bagi polisi untuk mengungkap misteri kasus mutilasi ini.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu pisau, gergaji, cutter, sarung pisau dan sejumlah alat lain.
Mantan Suami Korban Diduga Terlibat
Sementara itu, ayah korban, HP (64) mencurahkan kesedihan sepeninggal A.
HP mengatakan pada Sabtu (18/3/2023) pagi, A tidak mengatakan hendak pergi ke mana.
Hingga pada sore harinya, HP merasa cemas karena sang anak tak bisa dihubungi.
Kecemasan HP semakin menjadi-jadi karena tak ada teman di kontak ponsel A yang bisa dihubungi.
Baca juga: Ternyata Pasangan Sejenis, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Bogor karena Ditolak Berbuat Asusila
Setelah mendengar kabar kematian mengenaskan sang anak, HP pun dirundung duka mendalam.
Menurutnya, tak hanya A yang dibunuh, harta benda korban pun turut lenyap tak tahu ke mana.
HP mengatakan sepeda motor dan dua ponsel milik A diduga dibawa kabur pelaku.
"Pengennya (pelaku) cepet ketemu. Intinya kan itu masalahnya ya itu satu kendaraan belum ketemu, kedua HP, HP-nya dua, dua-duanya belum ketemu, ya itu paling diambil itu nggak mungkin kalau nggak diambil," tuturnya.
Sebelum dibunuh, A sempat menunjukkan gerak-gerik berbeda.
HP menyebut A menjadi cukup pendiam sebelum dibunuh secara sadis.
Ia menambahkan selama ini A dan keluarga tak pernah mendapat teror apa pun.
Kendati demikian, HP menduga ada motif dendam di balik pembunuhan anaknya.
"Ini ada gandeng cenengnya (ada hubungannya) sama mantan suaminya karena diceraikan. Kalau diusut sepertinya itu, dendam karena dia diceraikan," ujar HP, dikutip dari Kompas.com. (TribunWow.com)