Berita Viral
Reaksi Kapolda Metro Jaya soal Viral Video Anak Buahnya Dibentak Debt Collector: Darah Saya Mendidih
Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran terima melihat anak buahnya dibentak-bentak oknum debt collector.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video kemarahan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran seusai anak buahnya dimaki sekelompok penagih hutang atau debt collector.
Dilansir TribunWow.com, Fadil mengaku geram dengan aksi premanisme yang kian marak di Jakarta.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang polisi dibentak oknum debt collector yang hendak menarik paksa mobil seleb TikTok Clara Shinta di Apartemen Casa Grande, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (17/2/2023) lalu.
Baca juga: Viral Video Detik-detik Ibu di Lombok Melahirkan Bayi di Jalan, sang Anak Akhirnya Meninggal Dunia
Fadil mengaku tak terima anggotanya dimaki-maki debt collector.
"Saya lihat preman ini sudah merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 3, darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki begitu," ujar Fadil, dikutip dari Tribunnews.
Fadil lantas meminta oknum debt collector tersebut segera ditangkap.
Ia menyebut aksi premanisme di Jakarta sudah tak bisa ditolerir lagi.
"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi, sedih hati saya itu, bolak-balik," ucap Fadil.
"Yang debt collector macam itu jangan biarkan dia itu, lawan, tangkap, jangan pakai lama."
"Ini Kasat Serse- Kasat Serse jangan lambat datang ke TKP kalau ada begitu."
"Cepat respons, cepat tangkap preman-preman kayak gitu," sambungnya.

Baca juga: Kronologi Viral Polisi Dibentak Debt Collector, Pemilik Mobil Sudah Diincar hingga Bayar Rp 267 Juta
Selain menangkap debt collector, Fadil juga meminta kepolisian memgusut perusahaan leasing yang memanfaatkan jasa preman.
"Debt collector juga kalau ada yang ngomongnya kasar. Termasuk yang order itu, siapa itu perusahaan leasing yang order itu," kata Fadil.
"Gak boleh lagi, debt collector-collector yang menggunakan kekerasan."
"Menteror orang, gak boleh lagi. Saya perintahkan kamu itu," tandasnya.
Kronologi Kejadian
Pemilik mobil sekaligus pengunggah video viral, Clara Shinta, membeberkan kronologi hingga anggota polisi Aiptu Evin dibentak pihak debt collector.
Dilansir TribunWow.com, Clara Shinta mengaku telah diincar oleh para penagih utang hingga akhirnya dibantu oleh pihak security apartemen dan Aiptu Evin.
Untuk menyelesaikan kasus tersebut, Clara Shinta bahkan terpaksa harus merogoh kocek hingga Rp 267 juta.
Kejadian tersebut dituturkan Clara Shinta dalam tayangan talkshow yang diunggah kanal YouTube TRANS TV Official, Selasa (21/2/2023).
Ia mengaku membeli mobil berjenis Toyota Alphard tersebut secara kas, untuk mengantar anaknya ke sekolah.
Baca juga: Sampai Tak Bisa Tidur, Kapolda Fadil Imran Mendidih Lihat Video Viral Polisi Dibentak Debt Collector
"Waktu mengantar anak aku sekolah, oknum tersebut (debt collector-red) sudah mengikuti dari sekolah sampai ke apartemen," terang Clara Shinta.
"Setelah anak turun, terus debt collector itu ke basement, menghampiri driver aku, terus ambil kunci dan ambil mobilnya gitu."
Clara Shinta yang ketika itu sudah sampai ke apartemennya di lantai atas, dipanggil turun karena adanya keributan.
Ia lantas terkejut saat disodori surat penarikan mobil, lantaran merasa tak pernah menggadaikan kendaraannya.
Clara Shinta mengaku tak tahu menahu jika mobil tersebut sudah digadaikan, karena BPKB kendaraan dibawa oleh mantan suaminya.
Belakangan baru diketahui bahwa BPKB tersebut diserahkan ke rekan sang mantan suami untuk jaminan perjanjian bisnis.
Setelah beberapa kali berpindah tangan, BPKB kendaraan tersebut akhirnya jatuh ke kantor leasing.
"Kemarin banget aku baru serah terima BPKB-nya, aku sudah lunasi semua utang-utangnya," kata Clara Shinta.
"Kalau ditotal semua ada Rp 267 yang aku bayar."
Baca juga: Sampai Tak Bisa Tidur, Kapolda Fadil Imran Mendidih Lihat Video Viral Polisi Dibentak Debt Collector
Meski tahu kesalahan bukan ada di pihaknya, Clara Shinta mengaku ikhlas membayar karena ingin kembali memiliki mobilnya.
"Itu unit aku, dan yang membuat aku berat itu ada memori, karena mobil itu aku beli buat anak aku sekolah, jadi itu yang membuat aku sedih."
Adapun kejadian pembentakan terhadap Aiptu Evin terjadi saat anggota polisi tersebut berusaha memediasi Clara Shinta dengan pihak debt collector.
Pasalnya, apartemen Clara Shinta tersebut ternyata sudah dikepung oleh sekitar 30 orang anggota debt collector.
Sehingga, meski sudah berusaha dihalangi, para debt collector berhasil membawa pergi mobil milik Clara Shinta kala itu. (TribunWow.com)