Breaking News:

Terkini Nasional

Rocky Gerung Sebut Jokowi Jadikan Anies Senjata untuk Tekan Megawati agar Ganjar Bisa Maju di 2024

Rocky Gerung menjelaskan bahwa untuk sementara waktu, Presiden RI Joko Widodo akan berada di kubu Anies demi memastikan Ganjar bisa maju di 2024.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Presiden Joko Widodo beserta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tiba untuk memberikan pengarahan kegiatan Pemodalan Nasional Madani alias PNM di Lapangan Bola Perisma, Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (8/1/2019). Terbaru, pengamat politik Rocky Gerung menilai Jokowi saat ini menggunakan Anies sebagai alat untuk menekan Megawati. 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah digunakan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai senjata untuk menekan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut pandangan Rocky, saat ini Jokowi ingin memastikan agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat restu dari Megawati untuk maju di Pilpres 2024.

Dikutip TribunWow dari YouTube Rocky Gerung Official, awalnya Rocky menjelaskan mengapa Rabu pon kemarin tidak terjadi reshuffle kabinet.

Baca juga: Ungkit Perjanjian Prabowo, Gerindra Disebut Serang Anies, Sudirman Said Singgung soal Biaya Kampanye

"Jokowi ingin ada variabel baru untuk nekan Ibu Mega, variabel baru itu tiba-tiba soal Anies," kata Rocky.

Rocky mengatakan, untuk sementara waktu Jokowi akan memihak di kubu Anies supaya Megawati menyerah dan membiarkan Ganjar maju.

Rocky juga menyampaikan bahwa Jokowi sementara ini tidak akan menekan Anies.

"Karena Anies adalah alat Jokowi untuk menekan Ibu Mega," kata dia.

Rocky berpendapat, ketika Anies semakin populer maka PDIP akan semakin panik.

"Jokowi menganggap kalau enggak mau panik, Ganjar saja," kata Rocky.

"Ibu Mega juga terlalu naif untuk menganggap bahwa tekanan dia untuk reshuffle bisa dengan sendirinya jadi alat tukar tambah dengan Jokowi," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Rocky menilai Presiden Jokowi akan bersedia jor-joran melayani PDIP dengan syarat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju dalam pilpres 2024 mendatang.

Seperti yang diketahui, saat ini PDIP memiliki dua kader potensial yang akan diusung sebagai capres dalam Pilpres 2024 nanti, yakni Ganjar dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Dikutip TribunWow dari YouTube Rocky Gerung Official, Rocky melihat, Jokowi bersedia memberikan kursi di kabinet kepada PDIP asalkan Ganjar diusung maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Dialog Mengocok Perut Ganjar Pranowo dan Calon TKI yang Ingin Bekerja pada Kim Jong Un: Wes, Ciloko

Momen pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sebuah acara pernikahan komika Kiki Saputri di Jakarta, pada Sabtu (28/1/2023).
Momen pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sebuah acara pernikahan komika Kiki Saputri di Jakarta, pada Sabtu (28/1/2023). (YouTube Kompastv)

"Bilang saja PDIP mau dukung Ganjar," ujar Rocky.

"Jokowi cuman mau dengar keterangan itu."

Rocky menjelaskan, publik saat ini menyadari bagaimana ada kelompok di dalam PDIP yang tetap ingin Puan maju di 2024.

"Tapi PDIP juga ragu untuk mengatakan dukung Ganjar, karena di dalam PDIP ada saja fraksi yang kurang berkenan dengan Ganjar, tetap menginginkan Puan," terang Rocky.

Dilansir TribunWow.com, banyak pihak berspekulasi bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo digadang-gadang akan mendapat mandat menjadi capres dari PDIP.

Namun, Puan mengimbau seluruh pihak untuk bersabar menanti keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Sebagaimana diketahui, spekulasi terkait Ganjar yang akan menjadi capres sempat disinggung oleh pengamat politik maupun para pejabat.

Yang terbaru adalah anggota DPR RI Arsul Sani setelah sebelumnya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga sempat memberikan sinyal.

Sementara itu, ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2023), Puan menilai setiap orang berhak menyatakan aspirasinya.

Termasuk, mengenai siapa capres yang akan diusung ataupun didukung.

"Semua orang boleh menyatakan aspirasinya, semua orang boleh punya pilihannya," ujar Puan dikutip Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat perayaan HUT ke-50 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/01/2023). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Baca juga: Tak akan Usung Ganjar Pranowo, Megawati Dinilai Lebih Pilih Puan Maharani Jadi Capres karena Ini

Ia lantas mengingatkan bahwa pilihan capres tersebut merupakan hak prerogatif Megawati sebagai pemimpin partai.

Sehingga, Puan menganjurkan agar seluruh pihak menanti pengumuman dari Megawati sebelum berkoar-koar.

"Namun, sebagai kader PDIP ya kami menunggu apa yang menjadi pilihan yang akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP," kata Puan.

"Jadi selama belum ada pengumuman dari Ketua Umum PDIP, kita tunggu dulu, sabar, siapa nanti yang akan diumumkan."

Sebagaimana diketahui, rivalitas Ganjar dan Puan dalam PDIP sudah menjadi rahasia umum.

Apalagi setelah keduanya sama-sama menyatakan kesiapan untuk maju menjadi kandidat Capres dalam Pemilu 2024.

Namun rupanya, elektabilitas Puan masih jauh dari Ganjar yang sempat memuncaki survei Litbang Kompas pada Oktober 2022.

Tercatat bahwa Puan memperoleh hasil suara sebesar 1 persen, sementara Ganjar 23,2 persen.

Ditemui di area Sport Center, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/11/2022), Puan sempat memandang ke arah jurnalis Kompas.com yang memberikan pertanyaan.

Namun ketika diminta konfirmasi terkait kesenjangan elektabilitasnya dengan Ganjar yang begitu besar, Puan justru mengelak.

"Ini masih mau tinjau area (Sport Centre)," ucap Puan dikutip Kompas.com.

Kemudian sejumlah petugas pengawal membubarkan sesi wawancara tersebut.

Baca juga: Ganjar Pranowo Angkat Bicara soal Namanya Masuk Bursa Capres KIB hingga Pernyataan Puan Maharani

Jokowi Ungkap Ciri-ciri Capres PDIP 2024

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ciri-ciri siapa sosok yang akan menjadi calon presiden (capres) yang akan diusung oleh PDIP dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024 nanti.

Pernyataan ini disampaikan oleh Jokowi dalam acara hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, Selasa (10/1/2023).

Dikutip TribunWow dari YouTube PDI Perjuangan, ciri-ciri ini diungkapkan oleh Jokowi saat ia berpidato di depan sang ketua umum PDIP yakni Megawati Soekarnoputri dan para kader PDIP.

Baca juga: PDIP Abu-abu Ditanya soal Pencapresan Ganjar, Pengamat Sebut Tak akan Diumumkan di HUT ke-50 Partai

Jokowi menjelaskan, dipastikan capres PDIP di 2024 nanti adalah kader PDIP.

Pada saat menyampaikan ciri-ciri capres PDIP, Jokowi turut menyelipkan pujian kepada Megawati sekaligus sindiran kepada partai politik lain.

"Dan yang saya senang, mohon maaf Ibu Mega, Bu Mega dalam memutuskan itu betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang, dan tidak grusa-grusu seperti yang lain-lainnya," ujar Jokowi.

"Didesak-desak dari manapun tidak goyah, meskipun namanya sudah di kantongnya Ibu Mega," kata dia.

Jokowi terakhir berpesan kepada semua pihak agar bersabar menanti pengumuman capres 2024 dari PDIP.

Sebagai informasi, saat ini ada dua tokoh PDIP yang populer digadang-gadang sebagai capres 2024 yakni Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Di sisi lain, dilansir TribunWow.com, Megawati Soekarnoputri bercerita bahwa dirinya diberikan mandat oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat dalam dua badan kebangsaan.

Namun, Megawati justru mengeluh dan terang-terangan menyebut Jokowi menyusahkan dirinya.

Baca juga: Kata Ganjar Pranowo dan Puan Maharani atas Kejutan Megawati di HUT ke-50 PDIP, Benarkah soal Capres?

Pernyataan ini disampaikan Megawati ketika berbicara di hadapan kader dan para tamu undangan.

Dikutip dari kanal YouTube PDI Perjuangan, Selasa (10/1/2023), Megawati tersenyum dan bertanya pada para peserta.

"Kangen apa tidak sama Ibu?," tanya Megawati disambut sorak-sorai pendukungnya.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, Selasa (10/1/2023).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara hari ulang tahun (HUT) PDIP ke-50, Selasa (10/1/2023). (YouTube PDI Perjuangan)

Baca juga: Jelang HUT ke- 50 PDIP, Megawati Santer Diisukan Kembali Nyapres, Geser Puan dan Ganjar Pranowo?

Megawati tersenyum melihat antusiasme kadernya dan hendak melanjutkan penuturannya di tengah gegap gempita tersebut.

"Diam dong," tegur Megawati sembari mengacungkan jarinya.

Pada hari yang bersejarah tersebut, ia pun mengumumkan pembukaan terkait amanat yang diberikan Jokowi.

Alih-alih menyambut antusias, Megawati dengan nada bercanda menuturkan keluhannya saat itu pada Jokowi.

"Tadi sudah diumumkan bahwa ibu juga diberi tugas oleh Presiden Jokowi. Saya bilang sama Pak Jokowi, 'Lah, alah, kok nyusahkan saya to, Pak'," keluh Megawati.

Mendengar candaan Megawati, terlihat Jokowi tersenyum seolah menahan tawa dari kursinya.

"Jadi selain sebagai Ketua Umum partai, Ibu ditugasi dua badan. Yang pertama menurut ibu sangat penting sekali bagi kita, warga PDI Perjuangan di mana pun berada," tutur Megawati.

"Yaitu ibu dijadikan sebagai Ketua Dewan Pembina Ideologi Pancasila."

"Ini menurut Ibu paling penting karena ketika saya mau dilantik oleh Pak Jokowi, tawar-menawar dulu. Saya bilang, 'Pak, ini meskipun tempatnya di badan, tapi karena ada nama ideologi Pancasila, ini adalah sebuah perjuangan yang luar biasa. Makanya saya minta sekali Bapak mesti dukung saya, karena saya hanya sebagai Ketua Dewan Pembina," tandasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita lain terkait Ganjar Pranowo

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rocky GerungJokowiAnies BaswedanMegawatiGanjar Pranowo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved