Breaking News:

Reshuffle Kabinet

Sinyal Kena Reshuffle? 2 Menteri NasDem Tak Terlihat dalam Pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara

Isu reshuffle menguat setelah Presiden Joko Widodo mengadakan rapat tanpa mengundang Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri LHK Siti Nurbaya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
youtube sekretariat presiden
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers, Jumat (30/12/2022). Terbaru, Jokowi mengadakan rapat terbatas namun tak mengundang menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Selasa (31/1/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Isu reshuffle yang akan dilaksanakan esok hari semakin menguat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil jajaran menterinya hari ini, Senin (31/1/2023).

Pasalnya, menteri asal Partai NasDem, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar tak terlihat ikut rapat.

Dilansir TribunWow.com, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso mengaku tak tahu mengapa SYL tak diundang.

Baca juga: Jokowi Panggil Seluruh Menteri Jelang Isu Reshuffle 1 Februari, Airlangga Beri Kode: Tunggu Rabu

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah meyakini hal ini merupakan sinyal bahwa SYL akan di-reshuffle.

Dalam pertemuan di Istana Negara, Jakarta tersebut, Jokowi memanggil Budi Waseso, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo, hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ditanya mengenai isu reshuffle, Budi Waseso mengaku tak tahu menahu.

Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate.
Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate. (Kolase YouTube Kompastv, Rahmat/Humas Setkab RI, dan KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Baca juga: Lihat PDIP Galak ke NasDem, Pengamat Yakin Wacana Jokowi Reshuffle Kabinet Dipicu Anies Baswedan

Ia menerangkan bahwa kedatangannya ke Istana Negara semata-mata hanya memenuhi tugas.

Budi Waseso mengatakan urusan yang dibahas adalah mengenai masalah pangan, yakni terkait ketersediaan beras nasional.

Namun, ia tidak menjabarkan mengapa SYL tak diikutkan dalam diskusi tersebut.

"Orang yang diundang saya cuma bertiga urusan beras, ya ini kan masalah penyaluran operasi pasar Mendag itu stabilisasi saya pelaksananya, Pak Arief itu yang ngitung neracanya," ucap Budi Waseso dikutip Tribunnews.com, Selasa (31/1/2023).

Sementara itu, Dedi menilai bahwa SYL seharusnya ikut dalam pembahasan yang masih menyangkut tugasnya tersebut.

"Memang seharusnya SYL ada dalam rapat jika pembahasannya adalah beras, ia bertanggung jawab soal itu," kata Dedi dikutip Tribunnews.com, Selasa (31/1/2023).

"Bisa saja ini menandai jika SYL masuk radar reshuffle, terlebih beberapa hal memang Mentan terlihat mengecewakan."

"Mentan nyatakan pasokan dalam situasi aman, tetapi justru ada data lain yang menyatakan perlu lakukan pembelian dari negara lain, ini jelas mengecewakan," tandasnya.

Baca juga: Desak Jokowi agar Reshuffle, PDIP Disebut Terang-terangan Tak Suka NasDem Usung Anies Baswedan

Pengamat: Semoga Jokowi Tidak Ceroboh

Tiga menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) disebut menjadi kandidat terkuat menteri yang akan didepak oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jika reshuffle kabinet benar-benar terjadi.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, menanggapi wacana reshuffle ini, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga meyakini reshuffle ini jika benar terjadi maka hanya ingin mengusir Partai NasDem dari pemerintahan.

Baca juga: Kumpulan Statement Jokowi soal Prabowo terkait 2024, Sebut Jatah Prabowo hingga Rambut Putih

Jamiluddin tidak melihat adanya kisruh politik dan penurunan kinerja kabinet.

"Jadi, tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet. Karena itu, bila ada reshuflle bisa jadi bertujuan untuk mendepak menteri dari Nasdem," ujar Jamiluddin, Senin (26/12/2022).

"Semoga Jokowi tidak ceroboh dan mengedepankan politik pragmatis. Hal itu akan menjauhkan Jokowi dari sosok negarawan," tandasnya.

PDIP sendiri telah terang-terangan menilai ada dua menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang pantas untuk dievaluasi kinerjanya.

Isu reshuffle kabinet ini kemudian dikaitkan oleh publik dengan langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 mereka.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini Anies Baswedan memiliki pengaruh besar terhadap isu reshuffle yang kemungkinan akan dilakukan oleh Jokowi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Menang dari Anies dan Prabowo jika Pilpres Dilaksanakan saat Ini

Foto Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Foto Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. (YouTube Kompastv)

"Kalau kita membaca konteks ini, memang rasa-rasanya isu reshuffle ini kan berhembus mengarah pada apa yang dilakukan oleh NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan," kata Adi dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Sabtu (24/12/2022).

Adi lalu menyoroti pernyataan elite PDIP yang ikut berkomentar soal isu reshuffle.

Adi pertama mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan 'biru lepas dari koalisi'.

Selanjutnya Adi juga mengungkit pernyataan Ketua Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Djarot menyebut ada dua menteri Jokowi yang kinerjanya peru dievaluasi.

Pertama adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kedua adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Kedua menteri yang disebut Djarot berstatus sebagai kader NasDem.

"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," ujar Djarot kepada awak media ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.(TribunWow.com/Via/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Tags:
Reshuffle KabinetreshuffleJokowiPartai NasdemSiti Nurbaya BakarSyahrul Yasin LimpoBudi Waseso
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved