Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Ukraina Zelensky Sebut Butuh Lebih Banyak Senjata setelah Dikirimi Amunisi Negara Barat

Zelensky mengeluarkan seruan untuk meningkatkan kiriman senjata. Padahal di minggu yang sama, Jerman dan Amerika Serikat telah memasok tank.

YouTube Bundeswehr
Tank tempur buatan Jerman tipe Leopard 2 A7V yang diminta oleh Ukraina agar segera dikirimkan untuk melawan pasukan militer Rusia. Zelensky mengeluarkan seruan untuk meningkatkan kiriman senjata. Padahal di minggu yang sama, Jerman dan Amerika Serikat telah memasok tank. 

TRIBUNWOW.COM - Ukraina merasa sedang berada di situasi sangat sulit karena pasukan Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia, Ukraina membutuhkan senjata baru dengan pengiriman yang cepat.

Hal ini dikatakan langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Diduga Ulah Hacker, Zelensky Tampil Selama 1 Menit di Stasiun TV Rusia beri Pidato

Ukraina mendapat serangan dari Rusia di wilayah timur Donetsk yang mendesak.

"Situasinya sangat sulit. Bakhmut, Vuhledar, dan sektor lain di wilayah Donetsk ada serangan Rusia terus-menerus," kata Zelensky dalam sebuah pidato.

"Ada upaya terus-menerus untuk menerobos pertahanan kami."

"Rusia ingin perang berlarut-larut dan menghabiskan pasukan kita. Jadi kita harus menyediakan waktu untuk senjata kita."

"Kita harus mempercepat peristiwa, mempercepat pasokan, dan membuka opsi senjata baru untuk Ukraina," tukas Zelensky.

Baca juga: AS Ancam Turki dan Uni Emirat Arab Tak Boleh Berbisnis di Amerika jika Tetap Berteman dengan Rusia

Staf Umum angkatan bersenjata Ukraina bahwa pasukannya menangkis serangan di dekat Blahodatne di bagian timur wilayah Donetsk.

Sementara kelompok militer swasta Wagner Rusia mengatakan telah menguasai desa tersebut.

Pernyataan militer kemudian tidak menyebutkan Blahodatne.

Zelensky lalu mengeluarkan seruan untuk meningkatkan kiriman senjata.

Padahal di minggu yang sama, Jerman dan Amerika Serikat telah memasok tank modern ke Ukraina.

Sementara Ukraina masih membutuhkan rudal AS yang sempat ditolak saat diminta.

Baca juga: UNHCR Turun Tangan Atasi Isu Rusia Deportasi dan Adopsi Paksa Pengungsi Anak dari Ukraina

Sebelumnya, Jerman pada Rabu (25/1/2023) mengonfirmasi akan mengirimkan bantuan tank tempur Leopard 2 kepada Ukraina untuk membantu melawan pasukan militer Rusia.

Kanselir Jerman Olaf Scholz telah setuju untuk memasok Ukraina dengan tank tempur Leopard 2.

Dilansir TribunWow.com, hal ini dilakukan setelah berminggu-minggu tekanan meningkat untuk Jerman agar memberi Kyiv senjata yang lebih berat.

Adapun bantuan ini diberikan untuk membantu Ukraina memukul mundur pasukan Rusia yang makin gencar menyerang.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa (24/1/2023), Berlin juga telah memberikan negara lain, seperti Polandia dan Finlandia, lisensi untuk mengekspor kembali tank buatan Jerman ke Ukraina.

Baca juga: Enggan Perang di Ukraina, Banyak Warga Rusia Kabur dan Ditangkap Buntut Terlibat Penyelundupan Orang

Penampakan Tank Rusia TOS-1A, Sabtu (2/7/2022).
Penampakan Tank Rusia TOS-1A, Sabtu (2/7/2022). (AFP)

Sebagaimana diketahui, negara-negara yang membeli senjata militer dari Jerman umumnya harus mendapatkan izin dari Berlin sebelum mengekspor kembali senjata tersebut ke negara lain.

Outlet media Spiegel pertama kali melaporkan berita tersebut, mengatakan Jerman akan menyediakan setidaknya satu kompi tank Leopard 2A6 dari stok tentara Jerman, Bundeswehr.

Namun hingga saat ini, tidak ada komentar dari pemerintah Jerman terkait hal tersebut.

Scholz telah bertahan selama berbulan-bulan melawan semakin banyaknya orang yang mendesaknya untuk mengirim tank ke Kyiv.

Tidak hanya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tetapi juga sekutu NATO dan anggota pemerintah koalisi Scholz.

Zelensky mengambil sikap yang sangat keras, dengan mengatakan bahwa keraguan Jerman menelan korban nyawa orang Ukraina.

Dominic Kane dari Al Jazeera, yang melapor langsung dari Berlin, mengatakan tank Leopard dapat memberi tentara Ukraina keunggulan dibandingkan pasukan Rusia.

"Hal yang perlu diingat di sini adalah nilai nyata yang dimiliki tank tempur utama Leopard 2 adalah tank yang lebih berat dan lebih cepat daripada banyak tank yang dimiliki tentara Rusia di Ukraina," kata Kane.

"Juga banyak negara Uni Eropa yang memiliki bentuk tertentu dari tank Leopard 2. Prinsipnya di sini jelas: Ada banyak dari mereka di UE tetapi juga di negara-negara NATO Eropa."

Baca juga: Jerman Akhirnya Setuju Kirim Tank Leopard 2 untuk Ukraina, Disebut Bisa Balik Keadaan dengan Rusia

Jerman adalah satu di antara donor militer terbesar Ukraina.

Tapi ada skeptisisme tentang nilai pengiriman tank di antara masyarakat Jerman yang khawatir hal itu bisa menarik Jerman lebih dalam ke perang yang meningkat di Eropa Timur.

Kane mengatakan bahwa sementara pemerintah Jerman telah siap untuk menyediakan Ukraina dengan pengangkut personel lapis baja dan bentuk sistem pertahanan anti-pesawat dan anti-rudalnya sendiri, ada keengganan untuk mengirim tank tempur Leopard 2.

"Jerman memiliki warisan sejarah sejak Perang Dunia II yang membebani semua kanselir Jerman, karena mereka tidak ingin terlihat berkonfrontasi langsung dengan Rusia," ujar Kane.(TribunWow.com/Tiffany/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyAmerika Serikat
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved