Konflik Rusia Vs Ukraina
Diduga Kirim Foto Satelit untuk Bantu Tentara Bayaran Rusia, Perusahaan Asal China Disanksi AS
Sebuah perusahaan asal China dijatuhi sanksi ekonomi oleh AS karena dicurigai membantu tentara bayaran Rusia yang tergabung Grup Wagner.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Biden mengaku peringatan ini ia berikan kepada China pada Maret 2022 lalu.
Terkait peringatan ini, Biden merasa dirinya berhasil menekan China.
"Sejauh ini tidak ada indikasi mereka akan mengirimkan senjata atau hal lain yang Rusia inginkan," ujar Biden.
Namun RT memaparkan fakta bagaimana hubungan China dan AS terus memanas karena konflik di Ukraina.
RT turut menyampaikan fakta bahwa China adalah konsumen terbesar komoditi ekspor asal Rusia.
Baca juga: Bocor ke Publik, PM Hongaria Sempat Prediksikan Ukraina Kalah dari Rusia di Tahun 2023
Tuduh AS Ciptakan Perang Dingin Jilid 2
Sebelumnya diberitakan, pemerintah AS disebut ingin membuat Rusia semakin lemah lewat konflik yang terjadi di Ukraina.
Tudingan ini disampaikan oleh Duta Besar China untuk Rusia, Zhang Hanhui.
Dikutip TribunWow dari rt, Zhang menjabarkan bagaimana ide ekspansi NATO ke timur sebenarnya didorong oleh AS.

Baca juga: Presiden Ukraina Ingin Warga Rusia Dilarang Pergi ke Negara Lain agar Mereka Sadar Salah Pilih Putin
Zhang juga menyampaikan bagaimana AS adalah inisiator yang menyebabkan terjadinya krisis di Ukraina.
Berdasarkan penjelasan Zhang, AS terus memberikan sanksi kepada Rusia serta menyuplai senjata ke Ukraina supaya perang bisa terus berlanjut.
AS diketahui berharap dapat melemahkan Rusia lewat strategi tersebut.
Zhang juga menyinggung bagaimana AS turut ikut campur dalam masalah internal pemerintahan China lewat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Menurut Zhang aksi AS mengganggu Rusia dan China memiliki tujuan yang sama yakni menghambat perkembangan negara.
Kemudian Zhang mengungkit bagaimana AS berniat untuk mengembalikan masa-masa perang dingin.