Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Laporkan Serangan Siber Rusia Meningkat 3 Kali Lipat Setahun Terakhir, Sebut Ancaman Nyata
Pihak Ukraina melaporkan adanya peningkatan serangan siber dari Rusia ke negaranya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ukraina mengklaim telah mengalami pertumbuhan serangan siber tiga kali lipat selama setahun terakhir.
Dilansir TribunWow.com, disebutkan bahwa peretasan Rusia tersebut kadang-kadang dikerahkan dalam kombinasi dengan serangan rudal.
Menurut seorang tokoh senior di bidang keamanan Ukraina, serangan dari Rusia sering mengambil bentuk malware penghapus data.
Baca juga: Pengakuan Komandan Wagner Rusia yang Kabur dari Perang Ukraina, Ungkap Kekejaman di Medan Perang
Dilaporkan The Guardian, Kamis (19/1/2023) Viktor Zhora, seorang tokoh terkemuka di badan SSSCIP Ukraina mengatakan dalam beberapa kasus, serangan di dunia maya dilakukan mendukung efek kinetik.
Komentar Zhora muncul saat dia mengunjungi National Cyber Security Centre (NCSC) London, bagian dari GCHQ, tempat dia dan rekan-rekannya dari Ukraina akan membahas cara bekerja sama untuk mengatasi ancaman Rusia.
Menyambut mereka, Tom Tugendhat, menteri keamanan Inggris, mengatakan perjuangan melawan barbarisme Rusia melampaui medan perang dan teror yang menimpa warga sipil.
"Ada ancaman nyata dan terus-menerus dari serangan dunia maya Rusia terhadap infrastruktur kritis Ukraina," ujar Tugendhat.

Baca juga: Bos Keamanan Siber Inggris Buka-bukaan Kondisi Perang Hacker Rusia Vs Ukraina dan Negara Barat
Sehari sebelumnya, SSSCIP merilis analisis strategi siber Rusia selama perang terjadi.
Pihaknya menyimpulkan bahwa serangan siber terhadap infrastruktur energi Ukraina musim gugur lalu terkait dengan rentetan pengeboman yang berkelanjutan.
"Rusia meluncurkan serangan dunia maya yang kuat untuk menyebabkan pemadaman listrik maksimum pada 24 November," bunyi pernyataan di laporan itu.
Serangan siber dikirim bersamaan dengan gelombang serangan rudal di fasilitas energi Ukraina yang pada saat itu telah memaksa semua pembangkit nuklir negara itu mati.
Menurut agen mata-mata domestik SBU Ukraina, musuh melakukan peretasan hingga 10 serangan sehari terhadap infrastruktur kritis selama November.
Hal ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk membuat jutaan orang Ukraina hidup tanpa listrik di tengah musim dingin.
"Serangan dunia maya juga dikoordinasikan dengan operasi informasi-psikologis dan propaganda Rusia, yang bertujuan untuk mencoba mengalihkan tanggung jawab atas konsekuensi [padamnya listrik] kepada otoritas negara Ukraina, pemerintah daerah, atau bisnis besar Ukraina," kata kata SSSCIP.
Peretas Rusia terdiri dari kelompok militer yang sangat profesional, bagian dari kompleks keamanan Kremlin, geng peretas kriminal bayaran, hingga mereka yang disebut peretas pro-Kremlin.