Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Laporkan Serangan Siber Rusia Meningkat 3 Kali Lipat Setahun Terakhir, Sebut Ancaman Nyata
Pihak Ukraina melaporkan adanya peningkatan serangan siber dari Rusia ke negaranya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Ukraina tampaknya telah berhasil menangani dan menahan peretasan Rusia dan pro-Rusia sejak sebelum dimulainya perang, meskipun Kyiv telah dibantu oleh dukungan substansial dari barat.
Baca juga: Hoaks 3 Warga Ukraina Ditangkap saat Piala Dunia Qatar karena Gambar Nazi, Tim Siber Rusia Terlibat?
Hacker Rusia Publikasikan Ribuan Identitas Agen Ukraina
Kelompok peretas RaHDIt Rusia dilaporkan telah mempublikasikan ribuan data pribadi petugas intelijen Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, komunitas itu menerbitkan di sebuah domain publik, data dari ribuan karyawan Direktorat Intelijen Utama (GUR) departemen militer Ukraina.
Seperti dikutip dari media Rusia RIA Novosti, Rabu (6/7/2022), sebuah komentar dilampirkan dalam kolom keterangan publikasi tersebut.
Baca juga: Sempat Buat Putin Mengamuk, Kini Lithuania Diserang Hacker Rusia Buntut Pemblokiran ke Kaliningrad
Dicatat bahwa data tersebut berhasil diperoleh akibat kelemahan dalam perlindungan jaringan Direktorat Pusat Direktorat Intelijen Utama di Pulau Rybalsky di Kiev.
Selain itu, keberhasilan metode untuk menganalisis data besar sesuai dengan pola karakteristik perilaku pengguna, membantu untuk membentuk basis data tersebut.
Tulisan itu juga menjelaskan bahwa ini adalah materi pertama dalam serangkaian publikasi berkelanjutan nantinya.
Adapun di antara petugas intelijen yang diungkapkan adalah perwakilan dari kediaman kedutaan di Rusia, India, Austria, Vietnam, Afrika Selatan, Italia, Turki, Iran.
Termasuk juga dalam daftar adalah data kurator intelijen militer di Polandia, Hongaria, Bulgaria dan Slovakia, serta instruktur dalam sabotase dan perwakilan pasukan khusus untuk melakukan penyamaran dan intelijen kekuatan.

Baca juga: Miliarder Rusia Kembali Ditemukan Tewas Misterius, Keterlibatan Putin dan Pengikutnya Dipertanyakan
Sejak awal operasi khusus di Ukraina, ini adalah kebocoran terbesar data intelijen Ukraina yang pertama kali terjadi.
Pada bulan Juni, kelompok peretas RaHDIt mempublikasikan data 700 karyawan Layanan Keamanan Ukraina.
Pada awal operasi khusus, kelompok ini secara bersamaan meretas semua 755 situs web pemerintah Ukraina, khususnya, situs web otoritas lokal di seluruh negeri menjadi sasaran serangan peretas.
Di sisi lain, dalam portal grupnya, peretas NemeZida turut menerbitkan informasi tentang lebih dari 11 ribu pendukung formasi nasionalis Ukraina.(TribunWow.com/Via)