Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

NATO Mengatakan Siap Setor Senjata Berat Lebih Banyak untuk Ukraina, Negara Barat Ikut Dukung

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina dapat mengharapkan lebih banyak senjata berat.

YouTube DW News
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat membahas konflik Ukraina-Rusia, November 2022. Terbaru, Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina dapat mengharapkan lebih banyak senjata berat, Senin (16/1/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Ukraina mengharapkan lebih banyak pengiriman senjata berat dari negara-negara barat.

Hal itu mendapatkan tanggapan dari NATO, Minggu (15/1/2023) dikutip TribunWow.com dari Channel News Asia.

Awalnya, Presiden Ukraina Vladimir Putin memuji pasukannya setelah klaim merebut kembali kota di Ukraina.

Baca juga: Mantan Petinggi NATO Prediksi Rusia dan Ukraina Kompak Ajukan Gencatan Senjata Mei 2023

Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di blok menara Dnipro kini menjadi 30 orang.

Sementar korban lainnya terjebak dalam reruntuhan kota.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Ukraina dapat mengharapkan lebih banyak senjata berat.

Hal ini menyusul permintaan Kyiv kepada sekutunya untuk kendaraan, artileri, dan rudal yang dikatakannya sebagai kunci untuk mempertahankan diri.

Baca juga: Dibantu NATO, Zelensky Buat Program untuk Hilangkan Rasa Takut Tentara Ukraina saat Perangi Rusia

“Janji peralatan perang berat baru-baru ini penting, dan saya berharap lebih banyak dalam waktu dekat,” kata Stoltenberg.

Beberapa hari setelah Rusia mengklaim telah merebut Soledar di Ukraina timur, sebuah pos pertambangan garam yang menampung 10.000 orang sebelum konflik, Putin memujinya sebagai keberhasilan besar.

Ukraina masih terhuyung-huyung pada Minggu dari gelombang ke-12 serangan skala besar terhadap infrastruktur energi dalam beberapa bulan terakhir.

Serangan Rusia telah menghantam infrastruktur sipil dan kritis, termasuk tempat Palang Merah dan pusat anak-anak cacat, katanya.

Baca juga: Eks Pimpinan NATO Sebut Ukraina Bisa Menang dari Rusia, Soroti Efisiensi Senjata dan Dukungan Barat

Penampakan serangan pasukan militer Rusia ke Dnipro, Ukraina, Sabtu (14/1/2023).
Penampakan serangan pasukan militer Rusia ke Dnipro, Ukraina, Sabtu (14/1/2023). (YouTube The Telegraph)

Namun para pejabat Ukraina mengecam teror Rusia setelah sebuah blok menara di Dnipro terkena gelombang serangan besar-besaran yang menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negeri.

Sedikitnya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan itu, kata penasihat regional Natalia Babachenko dalam komentar di televisi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu memohon lebih banyak senjata militer Barat.

Ia dengan mengatakan bahwa teror Rusia hanya dapat dihentikan di medan perang.

“Apa yang dibutuhkan untuk ini? Senjata-senjata yang ada di gudang mitra kami,” kata Zelensky.

Awal bulan ini, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat masing-masing menjanjikan tank ringan AMX-10 RC Prancis, 40 kendaraan infanteri Jerman Marder, dan 50 kendaraan tempur Bradley.

Namun, tekanan tumbuh pada sekutu untuk melangkah lebih jauh dan menyetujui pengiriman tank tempur.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak pada hari Sabtu berjanji untuk menyediakan 14 tank Challenger 2 ke Ukraina , menjadikannya negara Barat pertama yang memasok tank-tank berat yang diminta Kyiv. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
NATORusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved