HUT PDIP
Unjuk Kekuatan? Megawati Sebut Jokowi Kasihan Tanpa PDIP, Pengamat: Peringatan agar Tidak Neko-neko
Pengamat dan pihak internal PDIP buka suara terkait kelakar Megawati yang menyebut Jokowi kasihan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dinilai sedang memberikan peringatan keras terhadap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, teguran tersebut diberikan buntut sikap Jokowi yang kerap melempar sinyal dukungan pada bakal capres tertentu.
Di sisi lain, pihak PDIP justru menyebut bahwa perkataan tersebut merupakan dukungan penuh Megawati pada Jokowi.
Baca juga: Ditanya Media Apakah Sindir NasDem? Jokowi Klarifikasi Maksud Grusa-grusu Pilih Capres 2024
Sebagaimana diketahui, Megawati terang-terangan menyebut Jokowi akan bernasib malang tanpa partainya.
Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai ucapan Megawati itu bukan sekadar kelakar biasa.
Wanita berjuluk 'Ibu Banteng' tersebut diduga sedang menyindir Jokowi dan menunjukkan posisinya sebagai Ketua Umum partai.
Utamanya agar mantan Wali Kota Solo tersebut tidak melewati batas yang menjadi ranah Megawati.
"Megawati ingin menunjukkan bahwa dirinya punya power yang lebih besar dibanding Jokowi," kata Umam dikutip Kompas.com, Rabu (12/1/2023).
"Artinya, Megawati ingin memperingatkan Jokowi agar tidak 'bermain sendiri' hingga melewati batas-batas kewenangan yang seharusnya dikendalikan Megawati sebagai pimpinan PDIP."

Baca juga: Jelang HUT ke- 50 PDIP, Megawati Santer Diisukan Kembali Nyapres, Geser Puan dan Ganjar Pranowo?
Umam menilai, peringatan tersebut diberikan lantaran sikap Jokowi yang kerap melempar sinyal terkait pencapresan.
Seperti kode-kode Jokowi yang sempat berkelakar menyebut Menteri Pertahananan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden penggantinya.
"Secara tidak langsung, Megawati ingin mengingatkan Jokowi agar tidak neko-neko, jangan melawan keputusan dan jangan mendikte sikap politik Mega," kata Umam.
Menurutnya, secara struktural partai, Jokowi masih berada di bawah ketua umum sehingga masih harus tunduk pada Megawati terkait pencapresan.
"Karena itu wajar Megawati gerah jika Jokowi asyik menggocek bola sendiri tanpa mengumpankan bola ke PDIP, sembari berharap PDIP mengikuti langgam permainan yang Jokowi orkestrasi," tandasnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menerangkan bahwa kelakar Megawati soal Jokowi justru bentuk pembelaan PDIP.