Polisi Tembak Polisi
Tak Menangis saat Bertemu Orangtua Brigadir J, Ferdy Sambo Kini Teteskan Air Mata saat Bahas Karier
Terdakwa Ferdy Sambo menangis di persidangan saat membeberkan karier 28 tahun di
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ferdy Sambo, terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, tampak menangis dalam persidangan di PN Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2023).
Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo meneteskan air mata ketika membahas 28 tahun perjalanan kariernya di kepolisian.
Padahal, ia sebelumnya sama sekali tak menunjukkan kesedihan ketika bertemu dengan orangtua korbannya, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Baca juga: Bripka RR Tegas Sebut Sambo Perintahkan Tembak Bukan Hajar Brigadir J: Bapak Diam Tiba-tiba Menangis
Raut kesedihan mulai tampak di wajah Ferdy Sambo ketika pengacaranya, Rasamala Aritonang menanyakan perihal nasib anak-anaknya dengan Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo mengaku tak kuat untuk menjawab sehingga sang pengacara mengganti pertanyaannya.
"Selama berkarier di kepolisian berapa lama Saudara berkarier di kepolisian?" tanya Rasamala dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (10/1/2023).

Baca juga: Pakar Yakin Pembunuhan Brigadir J Direncanakan Ferdy Sambo sejak dari Magelang: Hakim Sudah Curiga
"28 tahun," jawab Ferdy Sambo.
"Bisa sedikit Saudara jelaskan bagaimana perjalanan karier Saudara selama 28 tahun, singkat saja, terutama di bagian penting perjalanan karier Saudara?" tanya Rasamala lagi.
"Sebenarnya saya malu untuk menjelaskan. Tapi apa yang saya dapat itu memang harus berhenti di sini. Sampai pada penghargaan bintang Bhayangkara Pratama itu saya sudah dapatkan, tapi harus selesai di sini," ucap Ferdy Sambo.
Suaranya menghilang di akhir perkataan saat mantan Kadiv Propam Polri itu memilih meletakkan microphone yang dipegang.
Ia kemudian menerima sodoran tisu yang diberikan oleh pihak pengacara.
Ferdy Sambo terlihat beberapa kali menarik napas seolah berusaha menahan emosinya.
Baca juga: Sebut Ferdy Sambo Gali Kuburan Sendiri, Pakar soal Kunjungan Hakim ke TKP Duren Tiga: Salah Strategi
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 06.48:
Ferdy Sambo saat Bertemu Orangtua Brigadir J
Pertemuan pertama keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi diwarnai momen penuh emosi.
Dilansir TribunWow.com, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sempat meminta maaf pada pasangan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Putri sampai menangis saat mengucapkan pesannya, sementara Ferdy Sambo terlihat berkaca-kaca.
Baca juga: Sebelum Duduk di Ruang Sidang, PC Langsung Hampiri Ferdy Sambo untuk Salim hingga Berpelukan

Pertemuan tersebut berlangsung dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Pada gilirannya, Ferdy Sambo meminta maaf karena tak bisa menahan emosi dan mengaku menyesali perbuatannya.
"Bapak dan ibu, saya sangat memahami perasaan ibu dan saya mohon maaf atas apa yang terjadi," kata Ferdy Sambo dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Senin (1/11/2022).
Selain itu, Ferdy Sambo juga menyebut sudah memohon ampun kepada Tuhan atas perbuatan penghilangan nyawa yang dilakukan terhadap Brigadir J.
Mantan Kadiv Propam Polri itu lantas mengatakan, ia siap bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuat.
"Saya yakin, saya berbuat salah dan saya bertanggungjawab atas apa yang saya lakukan. Saya juga sudah meminta ampun terhadap Tuhan," ujar Sambo.
Namun, di sisi lain, Ferdy Sambo mengatakan apa yang diperbuatnya dipicu dari aksi kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo mengatakan hal itu dengan penuh emosi ke arah orangtua Brigadir J dan nada bicara yang meninggi.
"Lewat persidangan ini saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak ke istri saya!" kata Ferdy Sambo.
Ia juga mengatakan, bakal membuktikan kebenaran kasus kekerasan seksual yang dialami istrinya di persidangan nanti.
"Itu yang saya ingin sampaikan dan kita akan buktikan di persidangan," ujarnya.
Sementara, Putri mengucapkan rasa duka cita dan bela sungkawa serta mendoakan arwah Brigadir J agar tenang.
"Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik oleh Tuhan yang maha kuasa," ucap Putri.
"Saya dan Bapak Ferdy Sambo tidak sedetik pun menginginkan kejadian seperti ini terjadi dalam kehidupan keluarga kami yang membawa duka dan luka yang dalam di hati saya dan keluarga."
Mendengar pernyataan tersebut, ayah dan ibu Brigadir J tampaknya tidak memberikan respons positif.
Sang ayah hanya diam dengan raut datar, sementara ibu Brigadir J melengos enggan memandang wajah para terdakwa.
Raut wajah kesal dan marah tergambar dari wajah Rosti yang beberapa kali masih menangisi anaknya.
Baca juga: Ferdy Sambo dan PC Diistimewakan LPAI hingga Komnas HAM, Ayah Brigadir J: Istri Saya Tak Digubris
"Saya juga sebagai seorang ibu bisa merasakan bagaimana duka yang mendalam di hati ibu sebagai ibunda dari Yosua yang mengalami kehilangan seorang anak yang adalah napas kehidupan," ujar Putri sembari menangis.
"Untuk itu dari kerendahan hati yang dalam, saya mohon maaf untuk ibunda Yosua beserta keluarga atas peristiwa ini," imbuhnya.
Mendengar perkataan ini, Rosti ikut menangis dan tak kuasa menahan emosinya.
Ia sesenggukan dan duduk dengan tangan terkepal sembari sesekali menghapus air matanya.
Sementara, Ferdy Sambo terlihat menarik napas panjang beberapa kali dengan mata merah berkaca-kaca.
Mantan jenderal tersebut tampak menahan tangisannya dan beberapa kali menatap ke atas.
Ferdy Sambo juga terlihat mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali kemudian menatap nanar ke bawah setelah mampu menguasai emosinya.
"Semoga Tuhan yang maha kuasa membuka dan menguatkan hati ibu dan Bapak Samuel Hutabarat beserta keluarga," lanjut Putri.
"Saya siap menjalankan sidang ini dengan ikhlas dan setulus hati saya, agar seluruh peristiwa yang terjadi dapat terungkap," pungkasnya.(TribunWow.com/Via)