Breaking News:

Reshuffle Kabinet

Termasuk Prabowo? Pengamat Usul Jokowi Depak Semua Menteri yang Ingin Maju di Pilpres 2024

Pengamat politik menyarankan Jokowi mereshuffle seluruh menteri yang sudah terlihat ingin maju di Pilpres 2024.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Instagram/@prabowo
Jokowi menyebut sejak awal dirinya mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Foto Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Indo Defence 2022 ExpoForum yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Sosok menteri yang ramai dibicarakan rawan didepak oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dari kabinet masih berkutat seputar menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Pengamat politik Hendri Satrio menyarankan agar Jokowi justru mendepak seluruh menteri yang berasal dari partai politik, khususnya mereka yang sudah jelas ingin maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dikutip TribunWow dari tvonenews, Hendri awalnya menegaskan bahwa Jokowi tak memerlukan alasan apapun jika ingin melakukan reshuffle kabinet.

Baca juga: Perjalanan Karier Andika Perkasa Disorot, Dinilai Berpotensi Besar Masuk Reshuffle Kabinet Jokowi

Hendri dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Minggu (8/1/2023), menyampaikan, reshuffle bebas dilakukan oleh Jokowi dengan alasan apapun.

Menurut Hendri, yang penting justru melihat efek apa yang akan dirasakan oleh rakyat terkait reshuffle yang dilakukan oleh Jokowi.

Hendri menjelaskan, saat ini banyak alasan yang dibicarakan di ruang publik terkait alasan Jokowi melakukan reshuffle.

Alasan-alasan tersebut di antaranya adalah deklarasi Partai NasDem mengusung Anies hingga kekhawatiran Jokowi nanti Anies tidak akan melanjutkan kinerja pemerintah sebelumnya.

Hendri turut mempertanyakan mengapa PDIP juga ikut bersuara soal wacana reshuffle.

"Kenapa kemudian PDI Perjuangan ikut cawe-cawe, kenapa ikut keras juga," kata Hendri.

Hendri kemudian menyarankan Jokowi agar mengganti menterinya yang memiliki ambisi politik dengan orang baru yang bisa fokus bekerja.

"Ganti semua menteri yang dari partai politik, karena menteri-menteri dari partai politik ini pasti punya kegiatan politik di 2023-2024," kata Hendri.

"Dampaknya untuk rakyat mungkin akan lebih baik, daripada melihat semua menteri akrobat bersiap-siap nyalon," ujarnya.

Sebagai informasi, saat ini menteri yang terang-terangan dan sudah mendeklarasikan akan maju di Pilpres 2024 adalah Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

Baca juga: Lihat PDIP Galak ke NasDem, Pengamat Yakin Wacana Jokowi Reshuffle Kabinet Dipicu Anies Baswedan

Jokowi: Bisa Jumat, Bisa Senin

Dilansir TribunWow.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sempat meminta agar menteri yang direshuffle tidak tersinggung.

Sementara itu, Jokowi masih merahasiakan kapan dan siapa menteri yang akan digantinya pada reshuffle kali ini.

Sinyal reshuffle kembali disampaikan Jokowi setelah melakukan peninjauan kawasan PT Pertamina Hulu Rokan, Provinsi Riau.

Ditanya mengenai rencana tersebut, Jokowi hanya memberikan jawaban tak pasti.

"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," ucap Jokowi dikutip Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Potret Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Potret Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (kompas.com)

Baca juga: Reshuffle Terbaru Jokowi Diduga Kuat Ingin Usir NasDem, Pengamat: Semoga Jokowi Tidak Ceroboh

Sementara itu, Ali Ngabalin menyebut perombakan tersebut kemungkinan akan segera dilakukan pada bulan ini.

Ia pun meminta segenap masyarakat agar menanti keputusan langsung dari Presiden.

"(Reshuffle) Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng ya," ungkap Ali Ngabalin dikutip Kompas.com.

Ia kemudian memberi pesan pada para menteri yang terkena reshuffle untuk tetap semangat dan tidak tersinggung.

Meski diberhentikan, Ali Ngabalin berharap menteri yang tidak disebutkan namanya itu untuk tetap berterimakasih atas kesempatan yang diberi Jokowi.

"Kalau nanti ada menteri yang diganti (reshuffle) harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu anda sudah sampai disini saja," ucap Ali Ngabalin.

"Tetap semangat dan harus berterimakasih pada presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," tandasnya.

Baca juga: Desak Jokowi agar Reshuffle, PDIP Disebut Terang-terangan Tak Suka NasDem Usung Anies Baswedan

Johnny G Plate: Jangan sampai Ada Presiden Dadakan

Sekretaris Jenderal Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate buka suara soal isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Dilansir TribunWow.com, Johnny menegaskan bahwa ketentuan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)

Ia pun sempat menyindir pihak-pihak yang berusaha mempengaruhi Presiden dengan agenda bermuatan politis.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Buka Suara soal Isu Reshuffle Jokowi: Kan Memang Hak Prerogratif Presiden

Sebagaimana diketahui, PDIP sebelumnya sempat mengusulkan evaluasi terhadap Menteri KLHK Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Yasin Limpo yang merupakan kader Partai NasDem.

Pihak PDIP juga beberapa kali menggaungkan isu reshuffle yang diklaim akan dilakukan oleh Jokowi.

"Penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet adalah kewenangan prerogatif Presiden," tegas Johnny dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (5/1/2023).

"Karenanya serahkan itu pada Bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannya."

Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate.
Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate. (Kolase YouTube Kompastv, Rahmat/Humas Setkab RI, dan KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Baca juga: Makin Panas dengan PDIP Buntut Isu Reshuffle, NasDem: Kalau Mau Ambil Kursi Ya Bicara sama Presiden

Ia lantas menyindir para pihak yang bertindak seolah-olah menjadi pemimpin negara.

Termasuk para pihak yang berusaha mempengaruhi keputusan Presiden tersebut.

"Jangan sampai ada Presiden-Presiden mendadak di Republik kita ini. Presiden dadakan, yang mencoba berasumsi dirinya sebagai Presiden," tukas Johnny.

"Atau mempengaruhi Presiden, mempengaruhi presidential rights prerogative, jangan, serahkan itu pada Presiden."

Sebelumnya, hal serupa sempat pula disampaikan Johnny saat disinggung soal usulan PDIP untuk melakukan evaluasi pada dua menteri dari NasDem.

"Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah-olah jadi presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogatif rights presiden," kata Johnny.

"Enggak usahlah itu, tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat."

Mewakili partainya, Johnny menegaskan bahwa Partai NasDem berkomitmen memberikan dukungan pada Jokowi hingga masa jabatan berakhir di 2024.

"Terkait kabinet dan reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif presiden. NasDem selalu konsisten dengan sikap tersebut," ungkap Johnny.

"NasDem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin."

"NasDem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Reshuffle KabinetPilpres 2024Presiden JokowiJoko WidodoPartai NasdemHendri SatrioPDIPAli Mochtar NgabalinJohnny G Plate
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved