Reshuffle Kabinet
Pihak Istana Bocorkan Reshuffle Kabinet akan Dilakukan Januari, Jokowi: Bisa Jumat, Bisa Senin
Pihak istana negara membocorkan kapan waktu reshuffle kabinet dilaksanakan, sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih ambigu.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pihak istana negara RI memberikan bocoran perkiraan kapan perombakan atau reshuffle menteri Kabinet Indonesia Maju akan dilaksanakan.
Dilansir TribunWow.com, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin juga meminta agar menteri yang direshuffle tidak tersinggung.
Sementara itu, Jokowi masih merahasiakan kapan dan siapa menteri yang akan digantinya pada reshuffle kali ini.
Baca juga: Soal Isu Reshuffle Kabinet, Pengamat Duga Perindo hingga PSI Minta Jokowi Jatah Kursi Menteri
Sinyal reshuffle kembali disampaikan Jokowi setelah melakukan peninjauan kawasan PT Pertamina Hulu Rokan, Provinsi Riau.
Ditanya mengenai rencana tersebut, Jokowi hanya memberikan jawaban tak pasti.
"Besok. Ya besok, bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," ucap Jokowi dikutip Kompas.com, Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Reshuffle Terbaru Jokowi Diduga Kuat Ingin Usir NasDem, Pengamat: Semoga Jokowi Tidak Ceroboh
Sementara itu, Ali Ngabalin menyebut perombakan tersebut kemungkinan akan segera dilakukan pada bulan ini.
Ia pun meminta segenap masyarakat agar menanti keputusan langsung dari Presiden.
"(Reshuffle) Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng ya," ungkap Ali Ngabalin dikutip Kompas.com.
Ia kemudian memberi pesan pada para menteri yang terkena reshuffle untuk tetap semangat dan tidak tersinggung.
Meski diberhentikan, Ali Ngabalin berharap menteri yang tidak disebutkan namanya itu untuk tetap berterimakasih atas kesempatan yang diberi Jokowi.
"Kalau nanti ada menteri yang diganti (reshuffle) harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu anda sudah sampai disini saja," ucap Ali Ngabalin.
"Tetap semangat dan harus berterimakasih pada presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," tandasnya.
Baca juga: Desak Jokowi agar Reshuffle, PDIP Disebut Terang-terangan Tak Suka NasDem Usung Anies Baswedan
Johnny G Plate: Jangan sampai Ada Presiden Dadakan
Sekretaris Jenderal Partai NasDem sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate buka suara soal isu perombakan Kabinet Indonesia Maju.
Dilansir TribunWow.com, Johnny menegaskan bahwa ketentuan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Ia pun sempat menyindir pihak-pihak yang berusaha mempengaruhi Presiden dengan agenda bermuatan politis.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Buka Suara soal Isu Reshuffle Jokowi: Kan Memang Hak Prerogratif Presiden
Sebagaimana diketahui, PDIP sebelumnya sempat mengusulkan evaluasi terhadap Menteri KLHK Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Yasin Limpo yang merupakan kader Partai NasDem.
Pihak PDIP juga beberapa kali menggaungkan isu reshuffle yang diklaim akan dilakukan oleh Jokowi.
"Penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet adalah kewenangan prerogatif Presiden," tegas Johnny dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (5/1/2023).
"Karenanya serahkan itu pada Bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannya."

Baca juga: Makin Panas dengan PDIP Buntut Isu Reshuffle, NasDem: Kalau Mau Ambil Kursi Ya Bicara sama Presiden
Ia lantas menyindir para pihak yang bertindak seolah-olah menjadi pemimpin negara.
Termasuk para pihak yang berusaha mempengaruhi keputusan Presiden tersebut.
"Jangan sampai ada Presiden-Presiden mendadak di Republik kita ini. Presiden dadakan, yang mencoba berasumsi dirinya sebagai Presiden," tukas Johnny.
"Atau mempengaruhi Presiden, mempengaruhi presidential rights prerogative, jangan, serahkan itu pada Presiden."
Sebelumnya, hal serupa sempat pula disampaikan Johnny saat disinggung soal usulan PDIP untuk melakukan evaluasi pada dua menteri dari NasDem.
"Terlalu banyak politisi saat ini yang merasa seolah-olah jadi presiden dadakan dan mencoba mengatur prerogatif rights presiden," kata Johnny.
"Enggak usahlah itu, tidak perlu membuat ruang publik dan diskursus politik menjadi bising yang tidak bermanfaat."
Mewakili partainya, Johnny menegaskan bahwa Partai NasDem berkomitmen memberikan dukungan pada Jokowi hingga masa jabatan berakhir di 2024.
"Terkait kabinet dan reshuffle kabinet sepenuhnya menjadi kewenangan prerogatif presiden. NasDem selalu konsisten dengan sikap tersebut," ungkap Johnny.
"NasDem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen. Dan akan tetap konsisten dengan sikap memberikan dukungan penuh pada Pemerintahan Pak Jokowi - Kiai Ma'ruf Amin."
"NasDem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik," tandasnya.(TribunWow.com/Via)