Reshuffle Kabinet
Makin Panas dengan PDIP Buntut Isu Reshuffle, NasDem: Kalau Mau Ambil Kursi Ya Bicara sama Presiden
Partai NasDem tanggapi soal kabar reshuffle yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Isu reshuffle kabinet yang santer dikabarkan akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai makin meruncingkan hubungan PDIP dengan Partai NasDem.
Dilansir TribunWow.com, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, bahkan menyindir PDIP yang terang-terangan meminta dua menteri dari partainya untuk dievaluasi.
Ia menekankan agar PDIP tak mengadu domba Partai NasDem dengan Jokowi dan menegaskan bahwa pihaknya tak berseberangan dengan pemerintah.
Baca juga: Isu NasDem Didepak Menguat, Jokowi Beri Jawaban Abu-abu soal Menteri yang Berpotensi Kena Reshuffle
Dihubungi Kompas.com, Senin (2/1/2022), Ahmad Ali menuding PDIP ingin merebut kursi menteri yang diduduki kader Partai NasDem.
Ia pun merujuk agar PDIP bicara langsung ke Jokowi alih-alih membuat ramai di media.
"Kan kalau kemudian PDIP masih merasa kurang kursinya, mau ngambil kursi NasDem, ya enggak usah bicara sama media, bicara saja sama presiden saja. Supaya tidak gaduh begitu," kata Ahmad Ali.
"Jadinya, jangan mengadu presiden dengan NasDem karena, kita ini kan, NasDem dengan presiden enggak ada hal yang luar biasa," tandasnya.

Baca juga: Minta Presiden Buka-bukaan, PKS Sindir Jokowi Disetir Parpol soal Isu Reshufle Kabinet
Selama ini, Partai NasDem dinilai banyak berkontribusi mendukung kebijakan pemerintah, seperti misalnya dalam kenaikan BBM.
Ia menekankan bahwa sebuah kebijakan yang diambil, tidak harus populis meskipun memang ada konsekuensi tertentu.
Di sisi lain, anggota Komisi III DPR RI tersebut mengimbau agar seluruh pihak tidak melontarkan pernyataan provokatif maupun konspiratif.
"Sehingga kemudian ini membuat polarisasi semakin menajam ya, menciptakan seakan akan NasDem dengan Pak Jokowi berkhianat lah, janganlah. Karena padanya nanti akan terjadi kegaduhan di tingkat bawah," ujar Ahmad Ali.
Meski isu reshuffle semakin melebar, pihaknya mengaku tak akan menemui PDIP maupun Jokowi untuk meluruskan.
Pasalnya, Ali Ahmad merasa bahwa pihaknya sama sekali tidak berseberangan dengan Presiden maupun PDIP.
"Bagi NasDem, bahwa hari ini kami tidak dalam posisi berbeda dengan pemerintah ya," kata Ahmad Ali dikutip Kompas.com.
"Kami tidak sedang berbeda dengan pemerintah, karena memang itu komitmen Partai NasDem ketika 2019, kita berhimpun dulu di 2014, NasDem dengan PDIP pendukung Pak Jokowi."
Adapun komentar Ahmad Ali ini muncul setelah sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang meminta agar dua menteri dari Nasdem, yakni Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar, dievaluasi.
Baca juga: Sindir Anies atau Prabowo? PDIP Sebut Ada Partai yang Ragu seusai Tentukan Capres 2024
Pengamat: Semoga Jokowi Tidak Ceroboh
Tiga menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) disebut menjadi kandidat terkuat menteri yang akan didepak oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jika reshuffle kabinet benar-benar terjadi.
Jokowi sendiri tidak menutup kemungkinan reshuffle kabinet akan terjadi.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, menanggapi wacana reshuffle ini, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga meyakini reshuffle ini jika benar terjadi maka hanya ingin mengusir Partai NasDem dari pemerintahan.
Baca juga: Kumpulan Statement Jokowi soal Prabowo terkait 2024, Sebut Jatah Prabowo hingga Rambut Putih
Jamiluddin tidak melihat adanya kisruh politik dan penurunan kinerja kabinet.
"Jadi, tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet. Karena itu, bila ada reshuflle bisa jadi bertujuan untuk mendepak menteri dari Nasdem," ujar Jamiluddin, Senin (26/12/2022).
"Semoga Jokowi tidak ceroboh dan mengedepankan politik pragmatis. Hal itu akan menjauhkan Jokowi dari sosok negarawan," tandasnya.
PDIP sendiri telah terang-terangan menilai ada dua menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang pantas untuk dievaluasi kinerjanya.
Jokowi telah menyatakan tidak menutup kemungkinan akan ada reshuffle kabinet.
Dikutip TribunWow dari Kompas.com, info terbaru, Jokowi pada Senin (26/12/2022) memberikan jawaban abu-abu terkait reshuffle kabinet.
Baca juga: Anies Baswedan Terancam Kalah sebelum Pilpres 2024 Mulai, Pengamat Prediksi Manuver Demokrat dan PKS
Jawaban abu-abu ini diberikan oleh Jokowi ketika memberikan keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, Jakarta.
Awalnya ada seorang wartawan yang menanyakan Jokowi soal statement dari PDIP terkait kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang disebut perlu dievaluasi.
"PDIP menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDIP menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.
Jokowi tersenyum mendengar pertanyaan tersebut.
Ia kemudian memberikan jawaban abu-abu soal siapa sosok menteri yang akan kena reshuffle.
"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.
Isu reshuffle kabinet ini kemudian dikaitkan oleh publik dengan langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 mereka.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini Anies Baswedan memiliki pengaruh besar terhadap isu reshuffle yang kemungkinan akan dilakukan oleh Jokowi.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Menang dari Anies dan Prabowo jika Pilpres Dilaksanakan saat Ini

"Kalau kita membaca konteks ini, memang rasa-rasanya isu reshuffle ini kan berhembus mengarah pada apa yang dilakukan oleh NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan," kata Adi dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Sabtu (24/12/2022).
Adi lalu menyoroti pernyataan elite PDIP yang ikut berkomentar soal isu reshuffle.
Adi pertama mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan 'biru lepas dari koalisi'.
Selanjutnya Adi juga mengungkit pernyataan Ketua Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.
Djarot menyebut ada dua menteri Jokowi yang kinerjanya peru dievaluasi.
Pertama adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kedua adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Kedua menteri yang disebut Djarot berstatus sebagai kader NasDem.
"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," ujar Djarot kepada awak media ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.(TribunWow.com/Via/Anung)