Konflik Rusia Vs Ukraina
Berhak Dapat Hadiah hingga Amnesti Pajak, Putin Istimewakan Tentara Rusia yang Perang di Ukraina
Tentara Rusia yang pergi menjalankan misi ke Ukraina kini mendapatkan keistimewaan berupa hadiah hingga amnesti pajak.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mempertaruhkan nyawa berperang di garis depan, para tentara Rusia yang diterjunkan ke Ukraina ternyata mendapat sejumlah keistimewaan dari pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pemerintah Rusia telah menyatakan memberikan amnesti pajak kepada tentaranya yang diterjunkan ke Ukraina.
Dikutip TribunWow dari aljazeera, hal ini sempat diungkit oleh juru bicara Pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov.
Baca juga: Rusia Tuduh AS Telah Kirimkan Ratusan Tentara hingga Intelijen untuk Bantu Ukraina
Peskov menyampaikan, tentara, polisi hingga aparat keamanan Rusia yang ditugaskan di wilayah Ukraina yang kini dikontrol oleh Rusia tidak wajib melaporkan hasil pemasukan dan aset mereka.
Mereka yang masuk dalam kategori ini terbebaskan dari peraturan anti-korupsi.
Pasukan militer Rusia yang bertugas di Ukraina juga dinyatakan berhak menerima hadiah dan penghargaan.
Media Rusia, The Moscow Times melaporkan bahwa Putin pada Kamis (29/12/2022) telah menandatangani dekrit yang menghapuskan kewajiban bagi pegawai pemerintahan untuk melaporkan pajak selama konflik di Ukraina berlangsung.
Pemerintah Rusia juga memberikan bonus dan insentif kepada keluarga tentara Rusia yang gugur di Ukraina.
Sebelumnya diberitakan, serangkaian iklan rekrutmen militer Rusia yang diproduksi secara anonim telah memicu perdebatan sengit di kalangan pendukung perang di Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, Rabu (21/12/2022), video-video tersebut dinilai mencederai ideologi bangsa Rusia terkait invasi yang dilakukan.
Di sisi lain, banyak pula yang mengakui bahwa motivasi material lebih mempan jika ingin merekrut tentara ke medan perang.
Baca juga: Pertama Kalinya Tinggalkan Ukraina sejak Invasi Rusia, Zelensky akan Pergi Temui Biden di AS
Dilaporkan The Moscow Times, Selasa (21/12/2022) iklan perekrutan itu pertama kali muncul secara online pada minggu lalu.
Iklan tersebut menggambarkan orang Rusia yang dilanda kemiskinan yang nasibnya berubah menjadi lebih baik setelah mereka bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia.
Beberapa video yang dibagikan secara luas menggambarkan seorang ayah yang membelikan putrinya telepon baru, seorang buruh harian yang mengendarai Ford baru, dan seorang cucu menyelamatkan kakeknya dari keharusan menjual mobil Soviet kesayangannya.
Baca juga: Dihantam Puluhan Rudal Rusia, Ukraina Alami Krisis Energi, Warga: Kami Tidak Menyerah, Kami Bertahan

Semuanya setelah para pemeran dalam iklan tersebut mendaftar untuk dinas militer.
Di iklan lain, seorang wanita yang sudah menikah terlihat menawarkan mantannya untuk kembali bersama dan membangun keluarga begitu dia melihatnya berseragam.
"Jadilah sukarelawan! Ubah hidupmu!" bunyi judul iklan yang menawarkan jumlah gaji di atas rata-rata, keringanan utang, status sosial, dan insentif keuangan lainnya bagi mereka yang bergabung ke angkatan bersenjata.
Blogger Rusia yang pro-perang mengkritik iklan tersebut, mengklaim bahwa penekanan mereka pada insentif keuangan untuk bergabung dengan tentara Rusia, justru mengkhianati tujuan ideologis yang lebih mulia.
Kerahasiaan seputar asal-usul iklan tersebut memicu spekulasi di kalangan blogger pro-perang.
Meski dengan segera dibantah, kampanye tersebut sempat dituding telah diperintahkan oleh militer Ukraina.
Sebagai tanggapan atas pesan yang disampaikan kepada pemirsa, reporter televisi pemerintah, Andrei Medvedev mengutuk iklan tersebut.
"Penghinaan sebesar itu terhadap rakyat kami hanya dapat dianggap sebagai kejahatan,” tulis Medvedev di saluran aplikasi pesan Telegramnya pada hari Selasa (21/12/2022).
Tetapi tokoh masyarakat pro-perang lainnya telah secara terbuka mengakui motivasi karena keuangan lebih tinggi daripada idealisme di kalangan tentara Rusia.
Wartawan investigasi mengutip para aktor dari iklan tersebut yang mengatakan bahwa mereka dibayar 8.000 rubel ($113), tidak mengetahui tujuan kampanye tersebut.
iStories, sebuah situs berita investigasi, mengatakan iklan tersebut pertama kali muncul di halaman yang kurang dikenal di jejaring sosial terpopuler Rusia VKontakte.
Halaman dan video tersebut kemudian dihapus setelah menjadi viral. (TribunWow.com/Anung/Via)