Konflik Rusia Vs Ukraina
Pria Australia Dilaporkan Tewas karena Rusia, sang Ibu: Sage Meninggal dalam Aksi Membela Ukraina
Seorang warga negara Australia dikabarkan meninggal saat ikut bertempur dengan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang pria Australia tewas dalam pertempuran di Ukraina, menurut laporan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Rabu (28/12/2022).
Dilansir TribunWow.com, pria bernama Sage O'Donnell asal negara bagian tenggara Victoria, diyakini telah tewas sebelum Natal.
Dalam pernyataan melalui DFAT, ibu O'Donnell mengatakan putranya meninggal dalam aksi membela kebebasan rakyat Ukraina.
Baca juga: 10 Ribu Tentara Rusia Tewas di Ukraina, Terdiri dari Perwira hingga Wajib Militer, Berikut Detailnya
Sang ibu mengingat putranya sebagai pembela kebebasan yang didorong oleh empati.
"Sage memilih untuk mengambil tindakan berdasarkan empatinya terhadap rakyat Ukraina, dan ketidakadilan yang terjadi. Dia jatuh cinta dengan Ukraina dan budayanya dan merasa rendah hati dengan kebaikan dan keramahtamahan dalam komunitas barunya," ungkap sang ibu dikutip Al Jazeera, Rabu (28/12/2022).
"Sage meninggal dalam aksi membela kebebasan rakyat Ukraina . Sage selalu percaya dalam membela negara, rakyat, dan hak untuk kebebasan," tandasnya.
Sang ibu mengatakan putranya menjunjung tinggi nilai-nilainya saat dia bertugas di Australia dan luar negeri dalam konflik Rusia-Ukraina.
Akibat kejadian tersebut, sang ibu mengatakan keluarganya sangat terpukul dan merasa kehilangan sifat humoris, kebaikan hati, dan tawa Sage.

Baca juga: Zelensky Nekat Kunjungi Medan Perang Terpanas di Bakhmut demi Beri Penghargaan ke Tentara Ukraina
Dikutip The Guaradian, seorang juru bicara Dfat mengatakan pihaknya memberikan bantuan konsuler kepada keluarga O'Donnell.
Namun, departemen tersebut belum mengatakan kapan O'Donnell meninggal dan di bagian mana dari Ukraina.
Sebagai informasi, O'Donnell sebelumnya bertugas di Angkatan Darat Australia.
Sebuah postingan di halaman Pertahanan Legiun Internasional Ukraina mengatakan O'Donnel telah melayani sebagai sukarelawan dan menawarkan kehormatan, kemuliaan, dan rasa terima kasih.
O'Donnell adalah orang Australia keempat yang tewas dalam konflik tersebut.
Bulan lalu, pria asal Queensland, Trevor Kjeldal tewas dalam pertempuran melawan pasukan Rusia di Ukraina.
Sementara warga Queensland lainnya, Jed William Danahay, tewas di Ukraina timur pada Agustus saat bekerja sebagai petugas medis tempur.
Seorang pria yang berasal dari Tasmania, Michale O'Neill, turut meninggal saat memberikan bantuan kemanusiaan di Ukraina pada bulan Mei.
Adapun hingga saat ini, Ukraina tetap masuk dalam daftar jangan bepergian dari pemerintah Australia.
Baca juga: Menlu Putin Ultimatum Ukraina, Ancam Segera Penuhi Tuntutan Rusia jika Tak Ingin Dibumihanguskan
Putin Perketat Kontrol dan Basmi Mata-mata
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan penguatan perbatasan Rusia dan memberi instruksi khusus untuk dinas keamanan.
Dilansir TribunWow.com, Putin memerintahkan lembaga khusus tersebut agar melakukan kontrol yang lebih ketat terhadap masyarakat.
Selain itu juga untuk membasmi orang yang dinilai sebagai pengkhianat, mata-mata, dan penyabotase.
Baca juga: Diduga Balasan Ukraina, Ledakan Terjadi di Perbatasan Rusia, Berikut Keterangan Pejabat Setempat
Berbicara pada Hari Layanan Keamanan, yang dirayakan secara luas di Rusia, Putin pada hari Senin (19/12/2022), menyerukan instruksi tegas tersebut.
Putin menugaskan pejabat keamanannya untuk melindungi perbatasan, meningkatkan kontrol masyarakat, dan memaksimalkan penggunaan potensi operasional, teknis, dan personelnya.
Secara khusus, Dinas Keamananan Rusia diperintah untuk mencegah risiko pengkhianatan yang datang dari luar negeri dan internal.
"Ketenangan maksimum, konsentrasi pasukan sekarang dibutuhkan dari badan-badan kontraintelijen, termasuk intelijen militer," kata Putin dikutip dari Al Jazeera, Selasa (20/12/2022).
"Penting untuk menekan tindakan dinas khusus asing, dengan cepat mengidentifikasi pengkhianat, mata-mata, dan penyabotase."

Baca juga: Hancurkan Jembatan dan Isolasi Tentara Rusia, Ukraina Gunakan Taktik Kherson untuk Rebut Melitopol
Putin juga menekankan bahwa perbatasan Rusia juga harus diperkuat.
"Pekerjaan harus diintensifkan melalui dinas perbatasan dan Dinas Keamanan Federal (FSB)," lanjut Putin.
"Dan itu (perbatasan) harus ditutupi secara andal. Setiap upaya untuk melanggarnya harus digagalkan dengan cepat dan efektif menggunakan kekuatan dan sarana apa pun yang kita miliki, termasuk unit aksi bergerak dan pasukan khusus."
Putin juga mengatakan bahwa adalah tugas dinas keamanan khusus untuk memastikan keselamatan orang yang tinggal di wilayah Ukraina yang diklaim Moskow pada bulan September.
Di sisi lain, Kyiv dan sekutu Baratnya mencap langkah itu sebagai aneksasi ilegal.
"Adalah tugas Anda untuk melakukan semua yang diperlukan untuk memastikan keamanan mereka secara maksimal, menghormati hak dan kebebasan mereka," kata Putin, seraya menjanjikan akan ada lebih banyak peralatan dan senjata modern.
Komentar Putin datang ketika serangan rudal Rusia di Ukraina telah meningkat, sementara perang telah berjalan selama 10 bulan.(TribunWow.com/Via)