Breaking News:

Reshuffle Kabinet

Pernah Jadi Panglima TNI, Andika Perkasa Disebut Berpotensi Gantikan Posisi Prabowo hingga Mahfud MD

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diyakini tidak akan sembarangan memilihkan posisi menteri untuk Andika Perkasa jika masuk ke kabinet.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Kompastv dan Instagram/@prabowo.
Dari kiri ke kanan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

TRIBUNWOW.COM - Kini tak lagi menjabat sebagai Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa disebut-sebut bakal masuk ke kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Santer isu bahwa Andika Perkasa akan menggantikan posisi salah satu jabatan menteri yang saat ini diisi oleh kader Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, namun pengamat meyakini Andika justru dapat mengisi jabatan strategis mengingat posisinya yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI.

Baca juga: Isu NasDem Didepak Menguat, Jokowi Beri Jawaban Abu-abu soal Menteri yang Berpotensi Kena Reshuffle

Dugaan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Voxpol Center Reasearch and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.

"Bahkan, posisi beliau sebagai panglima. Menteri apa yang paling strategis. Tentu tidak mudah mencarikan posisinya," ujar Pangi, Senin (26/12/2022).

Pangi menyebut, Andika kemungkinan bisa menggantikan posisi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan atau Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.

"Misalnya, ya bisa saja dipasangkan sebagai menteri pertahanan ya. Menggantikan Mahfud MD bisa saja," sambungnya.

Sementara itu, terkait isu kader NasDem didepak dari kabinet, Pangi menyampaikan, semua tidak akan ada masalah apabila pada akhirnya Andika menjadi bagian dari NasDem.

"Kalau reshuffle (kabinet). Kalau misalnya Andika kader NasDem kan tinggal ganti pemain."

"Kalau memang Andika kader NasDem, berarti kan menteri NasDem tidak berkurang. Tetapi hanya ada pergantian pemain di tengah. Itu biasa," jelasnya.

Baca juga: Elit PDIP Ramaikan Isu NasDem Kena Reshuffle Kabinet Jokowi, Pengamat Sebut Gara-gara Anies Baswedan

Di sisi lain, tiga menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) disebut menjadi kandidat terkuat menteri yang akan didepak oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) jika reshuffle kabinet benar-benar terjadi.

Jokowi sendiri tidak menutup kemungkinan reshuffle kabinet akan terjadi.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, menanggapi wacana reshuffle ini, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga meyakini reshuffle ini jika benar terjadi maka hanya ingin mengusir Partai NasDem dari pemerintahan.

Jamiluddin tidak melihat adanya kisruh politik dan penurunan kinerja kabinet.

"Jadi, tidak ada dasar yang dapat dijadikan acuan untuk melakukan reshuffle kabinet. Karena itu, bila ada reshuflle bisa jadi bertujuan untuk mendepak menteri dari Nasdem," ujar Jamiluddin, Senin (26/12/2022).

"Semoga Jokowi tidak ceroboh dan mengedepankan politik pragmatis. Hal itu akan menjauhkan Jokowi dari sosok negarawan," tandasnya.

PDIP sendiri telah terang-terangan menilai ada dua menteri dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang pantas untuk dievaluasi kinerjanya.

Jokowi telah menyatakan tidak menutup kemungkinan akan ada reshuffle kabinet.

Dikutip TribunWow dari Kompas.com, info terbaru, Jokowi pada Senin (26/12/2022) memberikan jawaban abu-abu terkait reshuffle kabinet.

Baca juga: Anies Baswedan Terancam Kalah sebelum Pilpres 2024 Mulai, Pengamat Prediksi Manuver Demokrat dan PKS

Jawaban abu-abu ini diberikan oleh Jokowi ketika memberikan keterangan pers seusai meresmikan pengembangan tahap 1 Stasiun Manggarai, Jakarta.

Awalnya ada seorang wartawan yang menanyakan Jokowi soal statement dari PDIP terkait kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang disebut perlu dievaluasi.

"PDIP menyarankan untuk me-reshuffle Mentan sama KLHK, Pak, PDIP menyarankan, apakah di antaranya itu (yang akan di-reshuffle)?" tanya wartawan kepada Jokowi.

Jokowi tersenyum mendengar pertanyaan tersebut.

Ia kemudian memberikan jawaban abu-abu soal siapa sosok menteri yang akan kena reshuffle.

"Clue-nya, ya udah" kata Jokowi lalu berjalan meninggalkan wartawan.

Isu reshuffle kabinet ini kemudian dikaitkan oleh publik dengan langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024 mereka.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno meyakini Anies Baswedan memiliki pengaruh besar terhadap isu reshuffle yang kemungkinan akan dilakukan oleh Jokowi.

Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Menang dari Anies dan Prabowo jika Pilpres Dilaksanakan saat Ini

Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate.
Dari kiri ke kanan: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johhny G Plate. (Kolase YouTube Kompastv, Rahmat/Humas Setkab RI, dan KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

"Kalau kita membaca konteks ini, memang rasa-rasanya isu reshuffle ini kan berhembus mengarah pada apa yang dilakukan oleh NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan," kata Adi dalam tayangan Program 'Kompas Petang' Kompas TV, Sabtu (24/12/2022).

Adi lalu menyoroti pernyataan elite PDIP yang ikut berkomentar soal isu reshuffle.

Adi pertama mengutip pernyataan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan 'biru lepas dari koalisi'.

Selanjutnya Adi juga mengungkit pernyataan Ketua Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Djarot menyebut ada dua menteri Jokowi yang kinerjanya peru dievaluasi.

Pertama adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kedua adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Kedua menteri yang disebut Djarot berstatus sebagai kader NasDem.

"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," ujar Djarot kepada awak media ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.

(TribunWow.com/Anung)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Reshuffle KabinetMahfud MDPrabowo SubiantoAndika PerkasaJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved