Polisi Tembak Polisi
Brigadir J Disebut Tampil Mewah karena Dekat dengan PC, Saksi Ahli Sebut Perilaku Tak Wajar
Brigadir J disebut sempat tampil menggunakan busana mewah karena kedekatannya dengan PC.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Perilaku Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J disebut berubah tak wajar setelah hubungannya semakin dekat dengan istri dari eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Brigadir J menjadi lebih berani dan menampilkan perilaku tidak selayaknya ADC alias ajudan sejak menjadi sopir dari Putri Candrawathi (PC).
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, hal ini dinyatakan oleh Psikolog Forensik Reni Kusumowardhani yang dihadirkan sebagai saksi ahli oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang kasus Ferdy Sambo.
Baca juga: Tersinggung, Pengacara Brigadir J Pertanyakan Misteri Nama Keagamaan di Grup WA Fredy Sambo
Reni mengklaim, informasi tentang perilaku Brigadir J ia dapatkan dari keterangan keluarga dan sejumlah rekan Brigadir J.
Reni menjelaskan, perilaku Brigadir J yang sangat patuh dan berdedikasi berubah setelah diberi kepercayaan oleh keluarga Ferdy Sambo sebagai kepala rumah tangga.
"Penampilannya lebih mewah dibanding sebelumnya, menunjukkan power dan mendominasi terhadap ADC dan perangkat lain, dan ada kalanya berperilaku tidak selayaknya ADC," ucap Reni.
"Merasa lebih percaya dan lebih diistimewakan oleh Bu Putri dan memiliki keberanian untuk menunda serta tidak melaksanakan perintah atasan, lebih mudah tersinggung dan merespons kemarahan," imbuhnya.
Di sisi lain, Aktivis Jaringan pembela hak Perempuan korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti, buka suara terkait dugaan rudapaksa yang dialami Putri Candrawathi.
Dilansir TribunWow.com, ia menilai terlalu banyak kejanggalan yang terungkap dalam tudingannya terhadap mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Utamanya saat kejadian istri Ferdy Sambo memanggil Brigadir J untuk kembali ke dalam kamar.
Baca juga: Ngeri Lihat Hasil Tes Kebohongan Putri Candrawathi, Pakar: Keterangannya Hampir Tidak Ada yang Benar

Sebagaimana diketahui, Putri mengaku dirudapaksa dan mengalami kekerasan saat di Magelang, Jawa Tengah, sehari sebelum kematian Brigadir J, Kamis (7/7/2022).
Namun, sikap maupun pengakuan Putri atas kronologi kejadian rudapaksa tersebut dinilai janggal oleh Ratna.
Membandingkan dengan para korban pelecehan maupun perkosaan yang selama ini didampinginya, Ratna menilai sikap Putri tidak mencerminkan seorang penyintas pada umumnya.
"Dia agak janggal, dia banyak kejanggalan," kata Ratna Batara Munti dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (15/12/2022).
"Dia tidak mencerminkan korban yang selama ini kita dampingi, umumnya, lazimnya seorang korban."