Polisi Tembak Polisi
Bripka RR Ungkap Misteri Nama 'Tuhan Yesus' di Grup WA Duren Tiga, Diduga Anak Buah Ferdy Sambo
Terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR membeberkan nama kontak 'Tuhan Yesus' di grup Whatsapp yang beranggotakan Ferdy Sambo.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Nama kontak 'Tuhan Yesus' yang menjadi anggota grup WhatsApp Duren Tiga sempat menjadi sorotan dan menimbulkan tanda tanya.
Dilansir TribunWow.com, terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR yang membuat grup tersebut, kemudian menerangkan identitas sang pemilik kontak.
Diduga, nama tersebut digunakan oleh seorang bawahan terdakwa Ferdy Sambo yang bertugas menjadi sekuriti rumah.
Baca juga: Bahas Dosa, Ferdy Sambo Ternyata Tak Tulus Minta Maaf? Pakar: Emosinya adalah Kemarahan
Sebagaimana diketahui, sebuah grup WA dibuat oleh Bripka RR tiga hari setelah pembunuhan rekannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Grup tersebut beranggotakan lebih dari 7 orang, di antaranya adalah Bripka RR sendiri, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, dan Richard Eliezer alias Bharada E.
Satu di antaranya adalah nama 'Tuhan Yesus' yang diduga sebagai sekuriti rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling yang bernama Alfonsius Dua Larang.

Baca juga: Bharada E Ungkap Kejanggalan Kesaksian Kuat Maruf, Bripka RR Justru Dukung, Masih Terjebak Skenario?
"Kemarin kan pas disebutkan semua nama-nama yang ada di kontak banyak kan, ada salah satu namanya tuhan yesus, cuma pas saya tanyakan sama Mas Ricky katanya dia lupa, cuma kalau tidak salah Alfonsius," beber pengacara Bripka RR, Zena Dinda Defega dikutip Tribunnews.com.
"Tapi mas Ricky gak yakin (itu Alfonsius)," lanjutnya.
Dinda kemudian menjelaskan, menurut keterangan Bripka RR grup Whatsapp Duren Tiga tersebut sudah ada sejak Brigadir J masih hidup.
Namun, seluruh anggotanya keluar setelah Brigadir J meninggal dunia.
Bripka RR sebagai ajudan dengan pangkat tertinggi, kemudian berinisiatif kembali membuat grup baru dan memasukkan anggota-anggota lawas.
"Jadi grup awal itu nama tetep Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup, makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan," terang Dinda.
"Jadi dibuatkan Ricky lagi, Disitu ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor. Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari 7. Kalo disebutkan banyak."
"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS PC, karena kalau grup ABS (anak buah sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalo duren tiga itu ada FS dan PC nya. Ada semua ART, ajudan, driver, FS dan PC," tandasnya.
Baca juga: Cibir Bripka RR Mendadak Amnesia, Pengacara Brigadir J: Sudahlah, Minta Maaf dan Akui dengan Gentle
Pengacara Brigadir J Tersinggung
Fakta menarik terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Dilansir TribunWow.com, terungkap adanya grup Whatsapp berisi pada terdakwa yang dibuat tiga hari setelah kematian Brigadir J.
Anehnya, ada kontak bernama 'Tuhan Yesus' yang juga tercantum menjadi anggota dalam grup tersebut.
Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan? Sebut Tembak Brigadir J di Bagian Punggung saat Dicecar Jaksa dalam Sidang
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, mengomentari adanya grup WA berjuluk 'Duren Tiga' tersebut.
Sebelumnya, ahli digital puslabfor Adi Setya mengatakan grup perpesanan tersebut dibuat terdakwa Ricky Rizal (Bripka RR) dan beranggotakan Ferdy Sambo hingga Richard Eliezer (Bharada E).
Terkait hal ini, Martin pun menduga grup tersebut dibuat untuk membahas mengenai rekayasa kasus yang menjadi perintang penyelidikan (Obstruction of Justice).
"Ini menurut saya ada hubungannya dengan hal Obstruction of Justice, karena diduga keras ada suatu bangunan komunikasi yang diinisiasi oleh Ricky, karena kan yang membuat grup Ricky," tutur Martin dikutip kanal YouTube tvOneNews, Senin (19/12/2022).
"Berarti di sini Jaksa dengan menghadirkan ahli ini ingin menjelaskan bahwa Ricky ada perannya, aktif, bukan hanya pasif doang. Bahkan sampai membuat grup."

Baca juga: Ungkap 2 Kelemahan Skenario Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Omong Kosong Kalau Putri Tidak Tahu
Sayangnya, isi percakapan dalam grup tersebut tak bisa dilacak lantaran telah dihapus seluruhnya.
Sementara, Bharada E yang kini bersedia memberi kesaksian hanya dimasukkan grup sebelum kemudian dikeluarkan tak sampai sehari.
Meski begitu, Martin yakin chat tersebut bisa dikembalikan jika melibatkan perusahaan Meta yang menaungi aplikasi tersebut.
Ia kemudian menyinggung mengenai kontak bernama 'Tuhan Yesus' yang membuatnya tersinggung.
Pasalnya, sebagai umat Kristiani, nama sang mesias tak boleh disebut secara sembarangan.
"Ada hal yang menarik tadi, saya terus terang tersinggung juga melihat apa yang di depan persidangan ini," ujar Martin.
"Saya tidak tahu Hp itu tampilan dari siapa, dari anggota yang mana. Karena di dalam Hp tersebut, di dalam grup Whatsapp, ada kontak yang bernama Tuhan Yesus."
"Ini di dalam ajaran kami, di dalam 10 perintah Tuhan, itu tidak boleh menyebutkan nama Tuhan dengan sembarangan."
Ditanya mengenai perkiraan sosok di balik kontak tersebut, Martin mengatakan bahwa fakta terkait hanya bisa diungkap ahli digital forensik.
"Yang bisa menjawab itu ahli digital forensik, karena kan dia bisa membuka, kontak itu nomor teleponnya berapa sehingga bisa dicek," tandasnya.(TribunWow.com/Via)