Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Diduga Balasan Ukraina, Ledakan Terjadi di Perbatasan Rusia, Berikut Keterangan Pejabat Setempat

Serangan terjadi di wilayah Belgorod, Rusia, yang diduga dilakukan oleh pasukan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Video Daily Mail
Ledakan terjadi di kamp militer dan gudang senjata wilayah Belgorod, Rusia, diduga akibat serangan rudal Ukraina, Selasa (29/3/2022). Terbaru, ledakan kembali terjadi di Belgorod, Minggu (18/12/2022). 

Dilansir TribunWow.com, operator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, memperingatkan warga Ukraina bahwa perlu waktu lebih lama untuk memulihkan listrik.

Hal ini merupakan dampak serangan puluhan rudal Rusia yang ditembakkan ke lokasi infrastruktur utama di utara, selatan, dan tengah negara itu.

Baca juga: Ukraina Berhasil Tembak 13 Drone Rusia, Kyiv Menanti Kiriman Sistem Pertahanan Udara Canggih dari AS

Dilaporkan Al Jazeera, Ukrenergo telah mencabut keadaan darurat yang diumumkannya pada hari sebelumnya setelah serangan Rusia memangkas konsumsi energi nasional lebih dari 50 persen.

"Prioritas akan diberikan pada infrastruktur penting: rumah sakit, fasilitas suplai air, fasilitas suplai panas, pabrik pengolahan limbah," kata penyedia energi nasional tersebut dalam sebuah pernyataan Jumat (16/12/2022).

Dalam salah satu serangan terbesarnya sejak awal perang, Rusia mengirim lebih dari 70 rudal ke Ukraina.

Hal ini telah mematikan listrik di kota terbesar kedua dan memaksa Kyiv menerapkan pemadaman darurat secara nasional.

Tiga orang dikabarkan tewas ketika sebuah blok apartemen dihantam di pusat kota Kryvyi Rih dan seorang lainnya tewas dalam penembakan di wilayah selatan Kherson.

Pejabat yang dipasang Rusia di Ukraina timur yang diduduki mengatakan 12 orang tewas akibat penembakan Ukraina.

Penampakan warga Kiev/Kyiv, Ukraina berjalan-jalan di malam hari dengan penerangan yang sangat minim karena sumber energi Ukraina yang terganggu akibat serangan Rusia.
Penampakan warga Kiev/Kyiv, Ukraina berjalan-jalan di malam hari dengan penerangan yang sangat minim karena sumber energi Ukraina yang terganggu akibat serangan Rusia. (bbc)

Baca juga: Perang Berkecamuk di Bakhmut, Para Ahli Heran Rusia Terobsesi pada Kota Kecil di Ukraina

Dalam pidato video malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia masih memiliki cukup rudal untuk beberapa serangan yang lebih signifikan dan dia kembali mendesak sekutu Barat untuk memasok Kyiv dengan sistem pertahanan udara yang lebih banyak dan lebih baik.

Zelensky mengatakan Ukraina cukup kuat untuk bangkit kembali.

"Apa pun yang diharapkan para pemuja roket dari Moskow, itu tetap tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dalam perang ini," ucap Zelensky.

Kyiv telah memperingatkan pada hari Kamis bahwa Moskow merencanakan serangan habis-habisan baru awal tahun depan, kira-kira setahun setelah invasi 24 Februari, di mana wilayah luas Ukraina telah dihancurkan oleh rudal dan artileri tetapi hanya sedikit yang diambil oleh pasukan Rusia.

Rusia telah menghujani infrastruktur energi Ukraina hampir setiap minggu sejak awal Oktober setelah beberapa kekalahan di medan perang.

Tetapi serangan hari Jumat tampaknya menimbulkan lebih banyak kerusakan daripada banyak serangan lainnya, dengan salju dan es yang sekarang tersebar luas.

Moskow mengatakan serangan itu ditujukan untuk melumpuhkan militer Ukraina, namun Ukraina menyebut serangan tersebut adalah kejahatan perang.

Halaman
123
Tags:
UkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir PutinMoskow
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved