Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trauma akibat Perang, Tentara Rusia Kena Mental Sepulang dari Ukraina, Alami PTSD dan Sulit Berbaur

Sejumlah tentara Rusia dikabarkan mengalami trauma setelah bertempur di Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
rt.com
Penampakan tentara Rusia yang baru saja bebas dalam program pertukaran tahanan perang dengan Ukraina, Kamis (3/11/2022). Terbaru, sejumlah tentara Rusia veteran perang dilaporkan mengalami PTSD. 

TRIBUNWOW.COM - Setelah enam bulan bertempur dengan Brigade Senapan Bermotor ke-64 Rusia di Ukraina, Alexei Astashov diam-diam bersukacita ketika diberhentikan dari ketentaraan.

Ia pun dikirim kembali ke kehidupan sebelumnya sebagai dokter hewan di Timur Jauh.

Dilansir TribunWow.com, di tengah kegembiraan bisa bertemu kembali dengan istri dan putranya, Astashov masih belum bisa melupakan apa yang dia saksikan dalam pertempuran brutal itu.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Kembali Gelar Pertukaran Tahanan, Puluhan Orang Dibebaskan Termasuk Warga AS

"Saya memiliki beberapa gejala gangguan stres pasca-trauma ringan. Saya tidak dapat menemukan tempat saya, saya ingin pergi ke suatu tempat sepanjang waktu, saya cemas," kata Astashov kepada The Moscow Times.

"Seolah-olah aku masih di sana."

Ketika Astashov berada di Ukraina, dia menyaksikan kematian setiap hari.

Pria berusia 34 tahun itu mengatakan dia ditugasi mulai dari merawat luka hingga mempersiapkan tentara yang terluka untuk transportasi dan memindahkan mayat yang membusuk.

Diketahui, Brigade Senapan Bermotor ke-64, melakukan sebagian besar pertempuran di sekitar ibu kota Ukraina pada bulan-bulan awal perang dan terlibat dalam kekejaman di kota Bucha ketika berada di bawah pendudukan Rusia.

Viral rekaman Tentara Rusia yang menangis setelah bisa menghubungi ibunya usai dirinya menyerah kepada warga Ukraina di media sosial.
Viral rekaman Tentara Rusia yang menangis setelah bisa menghubungi ibunya usai dirinya menyerah kepada warga Ukraina di media sosial. (Twitter Via Daily Mail)

Baca juga: Momen Tentara Rusia Nangis saat Telepon Ibunya, Warga Ukraina Bujuk dan Sajikan Teh, Videonya Viral

Kesulitan untuk berintegrasi kembali ke dalam masyarakat yang dihadapi oleh tentara Rusia yang pulang dari Ukraina tampaknya akan menimbulkan tantangan sosial yang besar bagi negara tersebut dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Pasukan Rusia di Ukraina, yang termasuk wajib militer dan tentara bayaran selain tentara profesional, telah menderita dalam peperangan yang sudah berlangsung 9 bulan.

Selain kekurangan perlengkapan, mereka sebagian besar tidak siap menghadapi perlawanan sengit Ukraina.

Meskipun tidak ada angka pasti untuk jumlah tentara Rusia yang dikerahkan ke Ukraina, Kremlin kemungkinan telah melibatkan lebih banyak orang untuk berperang daripada konflik apa pun sejak Perang Dunia II.

Pakar militer Pavel Luzhin mengatakan bahwa sekitar 300.000 tentara reguler telah ikut serta atau sedang mengambil bagian dalam operasi tempur.

Selain itu, puluhan ribu tentara bayaran Grup Wagner dan separatis yang didukung Rusia diyakini telah dikerahkan.

Menurut Pavel Alfimov, seorang psikiater di Klinik Layanan Kesehatan Mental Rusia yang berbasis di Armenia, ketegangan DI pertempuran akan mempersulit para tentara ini untuk memasuki kembali kehidupan sipil ketika pertempuran berakhir.

Halaman 1/3
Tags:
RusiaUkrainaPerangTentara
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved