Terkini Daerah
Detik-detik Menegangkan saat Sopir yang Bunuh Majikan Dikepung Warga, Sempat Sembunyi di Loteng
Seorang pria berinisial H (36) sempat dikepung oleh warga setelah melakukan penganiayaan dan pembunuhan pada MC (76), RC (66) dan A.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga Perumahan Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat melakukan pengepungan pada H (36).
Dilansir TribunWow.com, H yang berprofesi sebagai sopir, bersembunyi di loteng setelah melakukan penganiayaan ke atasannya, MC (76) hingga meninggal dunia.
Ia juga diketahui sempat menyerang adik korban, RC (66) dan seorang warga berinisial A hingga keduanya harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kota Depok Aniaya Sopir Truk, Hotman Paris: Main Kaki? Nasib Para Pengais Keadilan
Ditemui Kompas.com di Mapolsek Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (15/12/2022), Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok AKP Bryan Rio Wicaksono membenarkan pengepungan tersebut.
"Sama warga dikepung di depan rumah, cuma warga enggak berani masuk, makanya menghubungi pihak Polsek Tanjung Priok," kata Bryan.
"Bersama-sama dengan warga, kami masuk dan (pelaku) ditemukan diam di loteng sedang bersembunyi."
Kejadian bermula ketika H diminta mengantar RC ke suatu tempat pada Rabu (14/12/2022) sekira pukul 15.00 WIB.
Setelah kembali dari mengantar RC, H langsung pulang ke rumah dan melakukan aksinya terhadap MC.
Pelaku yang baru bekerja sebagai sopir pribadi selama 3 bulan itu langsung membekap majikannya dan memukul rahang MC sebanyak dua kali.
MC disekap dan dibekap dari pukul 16.00 WIB hingga sekira pukul 20.00 WIB hingga korban akhirnya meninggal dunia.

Baca juga: Fakta Pembunuhan 1 Keluarga di Lampung, Pelaku Pakai Hasil Penjualan Tanah Warisan untuk Foya-foya
"Korban sudah meninggal dunia dan pada gigi korban ditemukan sudah copot karena dibekap mulutnya dan dimasuki masker oleh pelaku," terang Kapolsek Tanjung Priok Kompol M Yamin dikutip Kompas.com, Kamis (15/12/2022).
Kemudian, RC yang pulang ke rumah selepas isya, curiga melihat pagar rumahnya digembok dan kondisi rumah gelap gulita.
Ia semakin panik ketika sang kakak, MC, tak kunjung mengangkat telepon saat dihubungi.
RC pun meminta bantuan warga berinisial A untuk masuk dan melihat kondisi di dalam rumah.
Ketika tengah naik tangga ke lantai dua, RC dan A dikejutkan oleh H yang muncul dari lantai atas dan melakukan penyerangan.