Polisi Tembak Polisi
Sambo Ngaku Minta Dipanggilkan Ambulans untuk Selamatkan Brigadir J hingga Ungkap Kemarahan PC
Di persidangan, Mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengungkap apa yang terjadi setelah penembakan terhadap Brigadir J dilakukan oleh Bharada E.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Setelah peristiwa tersebut, Sambo sempat meminta ajudannya yakni Prayogi Iktara Wikaton untuk memanggil ambulans.
Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa Brigadir J.
“Saya keluar (rumah) ketemu Prayogi, saya sampaikan ‘kamu panggil ambulans’ karena saya berpikir mungkin masih bisa dibawa ke RS, Yang Mulia," katanya, mengutip Kompas.com.
Dalam persidangan tersebut, Sambo mengaku tak menembak Brigadir J.
Baca juga: Pakar Sebut Ferdy Sambo Tunjukkan Indikasi Berbohong: Beda Sekali, Suaranya Lambat, Semakin Bungkuk
Lebih lanjut, Sambo juga mengungkap soal Putri Candrawathi yang marah kepadanya karena dilibatkan dalam skenario kematian Brigadir J.
Putri marah setelah Sambo menjelaskan skenario tewasnya Brigadir J yakni adanya tembak-menembak antara Yosua dan Bharada E karena diawali adanya peristiwa pelecehan seksual kepada Putri.
Sambo juga menjelaskan kepada sang istri bahwa ia telah menyampaikan skenario tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mengutip dari Kompas.com, mendengar hal itu Putri Candrawathi marah.
“Istri saya marah Yang Mulia. Istri saya menyampaikan 'Dari awal saya enggak mau ini diketahui orang peristiwa di Magelang, kenapa kamu libatkan saya?” kata Ferdy Sambo menirukan percakapan dengan istrinya.
(Tribunnews.com/Salis, Kompas.com/Irfan Kamil)
Berita terkait kasus Brigadir J
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ferdy Sambo Panik setelah Brigadir J Ditembak, Minta Dipanggilkan Ambulans untuk Selamatkan Yosua