Polisi Tembak Polisi
Ferdy Sambo Keceplosan Akui Tembak Brigadir J, Pengacara Suami Putri Candrawathi Tak Bisa Membantah
Pengacara Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang tak menampik saat menanggapi momen kliennya keceplosan tembak Brigadir J.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Masyarakat sempat dikejutkan ketika terdakwa Ferdy Sambo keceplosan mengaku menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, anggota tim pengacara Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang, tak memberikan bantahan atau klarifikasi.
Ia hanya menegaskan Ferdy Sambo masih tetap dengan pengakuannya bahwa penembak Brigadir J hanya terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E.
Baca juga: Dikaitkan dengan Ferdy Sambo, Hotman Paris Tepuk Jidat Lihat Pasal KUHP Baru soal Hukuman Mati
Ditemui seusai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022), Rasamala Aritonang menegaskan bahwa Ferdy Sambo tetap konsisten.
Seperti dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Ferdy Sambo jelas mengatakan tak ikut menembak Brigadir J.
Namun faktanya, saat dikonfirmasi oleh jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan tersebut, Ferdy Sambo sempat diduga keceplosan mengaku menembak Brigadir J di bagian punggung.
Tak memberikan tanggapan, Rasamala Aritonang hanya mengatakan bahwa Ferdy Sambo hanya menembak dinding.
"Saya kira apa yang disampaikan Pak Ferdy Sambo jelas, itu beberapa kali ditanyakan, mungkin oleh hakim ditanyakan juga penasihat hukum," kata Rasamala Aritonang dikutip kanal YouTube KOMPAS TV, Jumat (9/12/2022).
"Bahwa beliau hanya menggunakan pistol HS dari pinggang Yosua diambil kemudian ditembakkan ke dinding-dinding, ke beberapa tempat."
"Tetapi tidak pernah menembak ke Yosua langsung," tegasnya.

Baca juga: Temukan 3 Kejanggalan, Hakim Marahi Ferdy Sambo: Dari Tadi Cerita Saudara Tidak Masuk Akal
Sebelumnya dalam persidangan, Ferdy Sambo sempat disebut mengaku menembak Yosua.
Peristiwa terjadi saat jaksa menanyakan sejumlah barang bukti pada Ferdy Sambo.
Ketika itu, Jaksa memperlihatkan senjata api berjenis HS yang diakui digunakan Ferdy Sambo untuk menembak dinding.
Senjata tersebut diduga merupakan milik Brigadir J yang diambil Ferdy Sambo saat membuat rekayasa tembak-menembak.
"Apakah ini yang saudara tembakan ke?" tanya jaksa dikutip kanal YouTube KOMPAS TV, Jumat (9/12/2022).
"HS ya," potong Ferdy Sambo.
"HS, yang saudara tembakan, yang saudara bilang ambil dari?" lanjut jaksa.
"Nembak ke," timpal Ferdy Sambo.
"Punggung?" cetus jaksa.
"Yosua," sahut Ferdy Sambo.
"Yosua?" ulang jaksa menegaskan.
"Ya," jawab Ferdy Sambo.
Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan? Sebut Tembak Brigadir J di Bagian Punggung saat Dicecar Jaksa dalam Sidang
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-01.50:
Kesaksian Ferdy Sambo
Terdakwa Ferdy Sambo membeberkan kronologi kejadian penembakan ajudannya, mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, insiden penembakan tersebut berlangsung di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Adapun dalam keterangannya, Ferdy Sambo mengaku sempat menghentikan Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak.
Baca juga: Benny Ali Sebut Putri Candrawathi Ngaku Hanya Dipegang, Ferdy Sambo Klaim PC Dirudapaksa Brigadir J
Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo mengaku melakukan pembunuhan akibat perbuatan Brigadir J yang disebut telah merudapaksa istrinya, Putri Candrawathi, sehari sebelumnya di Magelang, Jawa Tengah.
Setelah emosi mendengar cerita sang istri, Ferdy Sambo ditemani ajudannya, Adzan Romer hendak berangkat untuk berolahraga bulu tangkis.
Namun ketika lewat di rumah Duren Tiga dan melihat Brigadir J, emosinya tersulut hingga langsung memutuskan turun dan mengkonfrontir Brigadir J.
Alih-alih mendapat penjelasan, Ferdy Sambo justru merasa seperti ditantang oleh Brigadir J.
"Saya sudah emosi waktu itu, karena mengingat perlakuan Yosua pada istri saya. Saya kemudian berhadapan dengan Yosua. Saya sampaikan kepada Yosua 'kenapa kamu tega sama ibu?" beber Ferdy Sambo dikutip kanal YouTube KOMPASTV.
"Jawaban Yosua tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah menanya balik 'Ada apa komandan?' Seperti menantang."

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo
Berbeda dengan kesaksian Bharada E yang mengaku disuruh menembak, Ferdy Sambo menyebut hanya meminta bawahannya tersebut untuk menghajar Brigadir J.
Ia juga sempat lupa mengenai detail kejadian dan hanya ingat sempat mengatai Brigadir J 'kurang ajar'.
"Saya kemudian lupa, tidak bisa mengingat lagi. Saya bilang 'Kamu kurang ajar'.Saya perintahkan Richard untuk 'Hajar Chad! Kamu hajar, Chad!' Kemudian ditembaklah Yosua, sambil maju sampai roboh, Yang Mulia," ungkap Ferdy Sambo.
"Itu kejadiannya cepat sekali, tidak sampai sekian detik karena cepat sekali penembakannya," lanjutnya.
Ferdy Sambo ketika itu mengaku terkejut melihat Brigadir J jatuh berlumuran darah.
Ia pun panik dan mendapat ide untuk menyusun skenario tembak-menembak agar dapat menutupi kejadian tersebut.
"Saya kaget kemudian saya sampaikan 'Stop berhenti!'. Begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah, saya menjadi panik, saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakan ini," ungkap Ferdy Sambo.
"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling memungkin bahwa peristiwa ini penembakkan ini adalah tembak-menembak, akhirinya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," tandasnya.(TribunWow.com/Via)