Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kesaksian Ferdy Sambo, Sebut Brigadir J Menantang saat Ditanya hingga Berusaha Hentikan Bharada E

Terdakwa Ferdy Sambo memberikan kesaksian mengenai detik-detik penembakan Brigadir J.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Warta Kota/YULIANTO
Momen dimana terdakwa Ferdy Sambo saat akan menghadiri sidang lanjutan di persidangan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Ferdy Sambo membeberkan kronologi kejadian penembakan ajudannya, mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, insiden penembakan tersebut berlangsung di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Adapun dalam keterangannya, Ferdy Sambo mengaku sempat menghentikan Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak.

Baca juga: Benny Ali Sebut Putri Candrawathi Ngaku Hanya Dipegang, Ferdy Sambo Klaim PC Dirudapaksa Brigadir J

Sebagaimana diketahui, Ferdy Sambo mengaku melakukan pembunuhan akibat perbuatan Brigadir J yang disebut telah merudapaksa istrinya, Putri Candrawathi, sehari sebelumnya di Magelang, Jawa Tengah.

Setelah emosi mendengar cerita sang istri, Ferdy Sambo ditemani ajudannya, Adzan Romer hendak berangkat untuk berolahraga bulu tangkis.

Namun ketika lewat di rumah Duren Tiga dan melihat Brigadir J, emosinya tersulut hingga langsung memutuskan turun dan mengkonfrontir Brigadir J.

Alih-alih mendapat penjelasan, Ferdy Sambo justru merasa seperti ditantang oleh Brigadir J.

"Saya sudah emosi waktu itu, karena mengingat perlakuan Yosua pada istri saya. Saya kemudian berhadapan dengan Yosua. Saya sampaikan kepada Yosua 'kenapa kamu tega sama ibu?" beber Ferdy Sambo dikutip kanal YouTube KOMPASTV.

"Jawaban Yosua tidak seperti yang saya harapkan. Dia malah menanya balik 'Ada apa komandan?' Seperti menantang."

Tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J di kompleks Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J di kompleks Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022). (YouTube Kompas.com)

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo

Berbeda dengan kesaksian Bharada E yang mengaku disuruh menembak, Ferdy Sambo menyebut hanya meminta bawahannya tersebut untuk menghajar Brigadir J.

Ia juga sempat lupa mengenai detail kejadian dan hanya ingat sempat mengatai Brigadir J 'kurang ajar'.

"Saya kemudian lupa, tidak bisa mengingat lagi. Saya bilang 'Kamu kurang ajar'.Saya perintahkan Richard untuk 'Hajar Chad! Kamu hajar, Chad!' Kemudian ditembaklah Yosua, sambil maju sampai roboh, Yang Mulia," ungkap Ferdy Sambo.

"Itu kejadiannya cepat sekali, tidak sampai sekian detik karena cepat sekali penembakannya," lanjutnya.

Ferdy Sambo ketika itu mengaku terkejut melihat Brigadir J jatuh berlumuran darah.

Ia pun panik dan mendapat ide untuk menyusun skenario tembak-menembak agar dapat menutupi kejadian tersebut.

"Saya kaget kemudian saya sampaikan 'Stop berhenti!'. Begitu melihat Yosua jatuh kemudian sudah berlumuran darah, saya menjadi panik, saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan penembakan ini," ungkap Ferdy Sambo.

"Kemudian saya berpikir dengan pengalaman saya, yang paling memungkin bahwa peristiwa ini penembakkan ini adalah tembak-menembak, akhirinya kemudian saya melihat ada senjata Yosua di pinggang saya ambil dan mengarahkan tembakan ke dinding," tandasnya.

Baca juga: Bharada E Geleng Kepala Dengar Pengakuan Ferdy Sambo soal Penembakan Brigadir J, Merasa Dijebak?

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 03.40:

Penembakan Brigadir J Versi Bharada E

Richard Eliezer alias Bharada E tak kuasa menahan emosi saat menceritakan detik-detik penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, ia membeberkan runtut kejadian saat Ferdy Sambo menarik ajudannya tersebut dan langsung memerintahkan pembunuhan.

Menurut Bharada E, Brigadir J mengerang kesakitan ketika peluru yang ditembakkan menembus tubuhnya.

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo

Mata Bharada E berkaca-kaca seolah mengenang kembali saat-saat traumatis tersebut.

Ia menuturkan kejadian tersebut dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Menurut pengakuannya, Bharada E diminta lebih dulu naik ke lantai dua di TKP rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kemudian, Ferdy Sambo yang sudah mengenakan sarung tangan masuk ke rumah diikuti Brigadir J, terdakwa Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) dan Kuat Maruf.

"Bang Yos masuk Pak FS langsung lihat ke belakang, 'Sini kamu'. Bang Yos langsung dipegang lehernya, 'Berlutut kau di situ, berlutut'," kata Bharada E menirukan perkataan Ferdy Sambo seperti dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (30/11/2022).

"Baru dia menengok ke saya, 'Woy kau tembak, kau tembak cepat. Cepat kamu tembak'. Saya mengeluarkan pistol langsung saya tembak."

Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022). (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo

Dari sekitar jarak dua meter, Bharada E melontarkan pelurunya sebanyak tiga sampai empat kali.

"Saya sempat tutup mata pada saat penembakan pertama. Jadi pada saat didorong itu korban cuma bilang begini, 'Eh, Pak. Kenapa, Pak? Ada apa Pak?', tangannya di depan," kata Bharada E.

Sembari memejamkan mata, ia mengakui melihat langsung ekspresi Brigadir J karena posisi mereka yang berhadap-hadapan.

Ia pun berkali-kali tampak menarik napas kemudian berbicara dengan suara bergetar.

"Apa yang terjadi pada korban?," tanya hakim ketua Wahyu Iman Santosa.

"Jatuh, Yang Mulia. Cuma ada suara mengerang begitu. Jatuh langsung di samping tangga itu," beber Bharada E yang sempat memperagakan erangan tersebut.

"Habis beliau jatuh FS ini langsung maju. Saya lihat dia langsung pegang senjata, dia kokang senjata dulu, dia ke arah almarhum dia ada sempat tembak," imbuhnya seraya mengedipkan mata beberapa kali untuk menahan tangisannya.

Bharada E kemudian mengatakan suara erangan Brigadir J berhenti setelah Ferdy Sambo meletuskan tembakan.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Ferdy SamboBharada ERichard EliezerBrigadir JNofriansyah Yosua HutabaratPutri Candrawathi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved