Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Putri Candrawathi Memohon Tak Ditinggal Kuat Maruf dan Sebut Brigadir J Sadis, Benarkan Dilecehkan?

Kuat Maruf membeberkan kesaksian terkait kejadian di Magelang, Jawa Tengah yang melibatkan Putri Candrawathi dan Brigadir J.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Kompastv
Kuat Maruf alias KM terekam menggelengkan kepalanya ketika mendengar kesaksian Susi dalam proses sidang Rabu (9/11/2022). Terbaru, Kuat Maruf menceritakan mengenai insiden di Magelang, Jawa Tengah, Senin (5/12/2022). 

Ia justru berani memegang kaki Putri kemudian memeriksa tubuhnya.

Kuat jugalah orang yang kemudian membawa Putri kembali ke kamarnya.

Irwan menjelaskan bahwa Kuat ketika itu hanya secara spontan memberikan bantuan pada Putri.

Terdakwa Kuat Ma'ruf bersiap menjalani sidang perdana terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022) malam.
Terdakwa Kuat Ma'ruf bersiap menjalani sidang perdana terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022) malam. (Kolase Tribunnews/Jeprima dan YouTube Kompastv)

Baca juga: Saat RR Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J, Kuat Maruf Justru Ucapkan Sumpah Ini di Ruang Sidang

"Kalaupun ditanya kenapa dia berani memegang Ibu Putri pada saat di lantai dua itu, pada saat kondisi tidak berdaya, ya namanya orang butuh pertolongan kan tidak perlu kita pikir," jelas Irwan.

"Karena kalau harus dipikir dulu kan matilah orang kalau kecelakaan harus dilihat dulu baru kita tolong."

Ia kemudian tertawa ketika ditanya apakah Kuat dan Putri memiliki hubungan lebih seperti teman tapi mesra (TTM).

"Enggak ada, hoaks saja itu, enggak ada bukti," beber Irwan.

Ia juga membantah tudingan bahwa Kuat telah melakukan provokasi pada Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir J.

"Dalam rentang waktu yang dimaksud dalam peristiwa Magelang sampai Duren Tiga, hanya sekali komunikasi FS dengan Kuat," tutur Irwan.

"Itu disampaikan di dakwaan, 'Kuat, panggil si Ricky sama Yosua ke dalam', hanya itu komunikasinya, kan tidak bisa disebut sebagai kompor."

Menurut Irwan, Kuat hanyalah sekadar ART yang tidak bisa memikirkan strategi licik untuk melakukan kejahatan.

"Saya kira bukan kelas Kuatlah, Kuat ini pendidikannya pas-pasan, kemampuan berpikirnya juga saya kira sebagai sopir dan asisten rumah tangga tidak sampai sanalah nalarnya bisa mempengaruhi seorang jenderal seperti itu," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Putri CandrawathiKuat MarufBrigadir JBharada EFerdy Sambo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved