Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Baru Perbaiki Pembangkit Listrik, Ukraina Kini Kembali Gelap setelah Dihujani 70 Rudal Rusia

Serangan beruntun Rusia di berbagai daerah kembali menyebabkan Ukraina mengalami pemadaman listrik.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube Al Jazeera English
Kondisi ibu kota Ukraina, Kyiv setelah dihantam puluhan rudal Rusia pada Senin (10/10/2022) pagi. Terbaru, Ukraina kembali diserang dengan 70 rudal oleh Rusia, Senin (5/12/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan pihaknya melakukan pemadaman darurat untuk menstabilkan jaringan listrik setelah serangan rudal Rusia hari Senin, (5/12/2022).

Dilansir TribunWow.com, Zelensky mengatakan banyak daerah yang terkena dampak dan terpaksa harus bertahan di tengah musim dingin.

Sementara pemerintah setempat memperingatkan bahwa sekitar setengah dari wilayah Kyiv akan tetap tanpa listrik dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Serangan Rusia Dibalas Ledakan 2 Pangkalan Udara, Diduga Ulah Ukraina untuk Hancurkan Nuklir

Dilaporkan BBC, Selasa (6/12/2022), Ukraina hampir rampung melakukan perbaikan pada fasilitas kelistrikan untuk dapat menyediakan aliran listrik dan pemanas bagi para penduduk. 

Namun, pejabat regional Ukraina mengatakan bahwa semalam ada lebih banyak rudal menghantam infrastruktur kritis dan rumah-rumah penduduk di dekat kota selatan Zaporizhzhia.

Meski tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan terakhir, namun pada serangan sebelumnya di hari yang sama, empat orang dilaporkan tewas.

Ukraina sekarang harus menghadapi musim salju dengan suhu di bawah nol di banyak daerah, sementara jutaan rumah tangga harus hidup tanpa listrik dan air mengalir.

Ada kekhawatiran bahwa sejumlah orang akan meninggal karena hipotermia.

Dalam pidato videonya pada Senin malam, Zelensky mengatakan 70 rudal Rusia diluncurkan pada hari Senin, namun sebagian besar ditembak jatuh.

Sedangkan, Kementerian pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka mencapai semua dari 17 target yang dituju dalam serangan besar-besaran menggunakan senjata presisi tinggi.

Warga Ukraina menceritakan bagaimana krisis energi akibat serangan Rusia memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Warga Ukraina menceritakan bagaimana krisis energi akibat serangan Rusia memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. (YouTube South China Morning Post)

Baca juga: Spanyol Curiga Rusia Pelaku Insiden Bom Surat, Kedutaan Ukraina Juga Dapat Kiriman Berisi Mata Hewan

Zelensky mengatakan pasokan listrik juga mempengaruhi negara tetangga Moldova, membuktikan bahwa tindakan Rusia adalah ancaman tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga untuk seluruh wilayah.

Serangan hari Senin adalah serangan rudal kedelapan Rusia dalam delapan minggu belakangan.

Peringatan bahwa Rusia sedang merencanakan gelombang serangan baru telah beredar selama beberapa hari.

Moskow telah menggempur jaringan listrik Ukraina sejak 10 Oktober, menyusul serangkaian kekalahan berat militer di medan perang.

Beberapa pemimpin Barat menyebut strategi itu sebagai kejahatan perang, karena banyaknya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sipil.

Para ahli mengatakan kepada BBC bahwa taktik Rusia menyerang infrastruktur energi kemungkinan besar dirancang untuk melemahkan semangat dan meneror penduduk, daripada mendapatkan keuntungan militer yang nyata.

Moskow telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Perang Rusia dan Ukraina akan Melambat Selama Musim Dingin, AS Soroti Tekad Kyiv untuk Tetap Melawan

Zelensky Peringatkan akan Adanya Serangan Baru

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan akan adanya serangan baru dari pasukan Rusia.

Dilansir TribunWow.com, Zelensky mendesak pasukan pertahanan dan warga negara untuk bersiap menghadapi pemadaman listrik.

Dikawatirkan situasi akan makin memburuk bagi warga Ukraina yang terpaksa hidup tanpa pemanas di tengah dinginnya musim salju.

Baca juga: Sebut Rusia Pakai Rudal Daur Ulang untuk Serang Ukraina, Inggris Menduga Putin Kehabisan Senjata

Peringatan tersebut disampaikan pada Minggu (27/11/2022), ketika salju turun di Kyiv dan suhu berada di sekitar titik beku dengan perkiraan cuaca menyebutkan akan terjadi kabut semalaman.

Jutaan orang di dalam dan sekitar Kyiv menghadapi gangguan yang disebabkan oleh gelombang serangan udara Rusia.

Sementara itu, otoritas kota mengatakan para pekerja hampir menyelesaikan pemulihan listrik, air dan pemanas meski belum bisa memenuhi besarnya kebutuhan penduduk.

"Kami memahami bahwa teroris merencanakan serangan baru. Kami tahu ini pasti,” kata Zelensky dikutip Al Jazeera, Senin (28/11/2022).

"Dan selama mereka memiliki rudal, sayangnya, mereka tidak akan berdiam diri."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat membantah tudingan Rusia soal rencana menggunakan bom radioaktif, Senin (24/10/2022).Terbaru, Zelensky peringatkan akan adanya serangan gencar dari Rusia dalam beberapa minggu mendatang, Senin (28/11/2022).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat membantah tudingan Rusia soal rencana menggunakan bom radioaktif, Senin (24/10/2022).Terbaru, Zelensky peringatkan akan adanya serangan gencar dari Rusia dalam beberapa minggu mendatang, Senin (28/11/2022). (YouTube The Telegraph)

Baca juga: Grup Wagner Kirim Palu Berbercak Darah ke Parlemen Uni Eropa Buntut Pernyataan Rusia Negara Teroris

Zelensky mengatakan minggu yang akan datang bisa saja sesulit minggu sebelumnya, ketika serangan terhadap infrastruktur listrik membuat Ukraina mengalami pemadaman listrik terparah sejak pasukan Rusia menyerbu pada Februari.

"Pasukan pertahanan kami sedang bersiap-siap. Seluruh negara sedang bersiap-siap," ungkap Zelensky.

"Kami telah mengerjakan semua skenario, termasuk dengan mitra kami."

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Moskow mengatakan pihaknya tidak menargetkan penduduk sipil.

Kremlin mengatakan pada hari Kamis (24/11/2022), bahwa Kyiv dapat saja mengakhiri penderitaan penduduknya dengan memenuhi tuntutan Rusia.

Sebagaimana diketahui, Moskow mencaplok sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina pada bulan September, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tuntutan teritorial tersebut tidak dapat dinegosiasikan.

Tak kalah keras, Zelensky mengatakan dia tidak akan bernegosiasi dengan Rusia dan menekankan bahwa integritas teritorial Ukraina tidak dapat dinegosiasikan.

Zelensky juga mengabarkan situasi tetap berlangsung tegang di sepanjang garis depan konflik.

"Yang paling sulit adalah di wilayah Donetsk seperti yang terjadi pada minggu-minggu sebelumnya," ungkap Zelensky.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menembaki selusin desa di Donetsk, termasuk target utama Bakhmut dan Avdiivka.(TribunWow.com/Via)

Berita terkait lainnya

Tags:
UkrainaRusiaRudal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved