Terkini Daerah
Ungkap 3 Dugaan Penyebab Tewasnya Keluarga di Kalideres, Ahli Bandingkan dengan Sekte di India
Pakar membeberkan 3 dugaan terkait penyebab kematian keluarga di Kalideres yang janggal.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Kamu gausah datang lagi ke sini," ucap Desy menirukan kalimat korban MG.
Desy menyampaikan, kalimat larangan itu disampaikan oleh korban MG lewat WhatsApp kepada kader jumantik di pertengahan September 2022 atau dua bulan sebelum para korban ditemukan tewas.
"Tanggal 19 September kader jumantik dapat whatsapp dari istrinya (Margaretha) kirim foto lagi periksa air (kamar mandi)," kata Desy.
"Dia bilang kamu gausah datang lagi ke sini karena sudah kirim foto, selanjutnya cukup tanda tangan aja," ujar Desy.
Sebagai informasi, korban DF (42) diduga sempat hidup bersama tiga jasad lainnya.
Dilansir TribunWow.com, hal ini diketahui dari waktu kematian mayat yang ternyata berbeda-beda.
Selain itu, juga ditemukan bubuk kapur barus di tiga jasad lain yang sudah mengering.
Baca juga: Mayoritas Korban Lansia, 1 Keluarga di Kalideres Ternyata Meninggal di Waktu yang Berbeda-beda
RG, BG dan MG disebut sudah meninggal selama tiga minggu, sementara DF yang ditemukan dalam posisi duduk di ruang tamu, baru seminggu lalu tiada.
Tetangga korban bernama Alvaroy Roy (33), mengatakan ada bubuk kapur barus yang ditemukan polisi di sekitar jasad RG, MG dan DF yang mengering.
Sementara, bau menyengat tercium dari jasad DF yang masih dalam kondisi basah.
"Kapur barus itu semacam formalin. Jadi tiga orang yang meninggal di dalam sudah dipenuhi kapur barus. Gak kecium baunya," beber Alvaro Roy kepada TribunJakarta.com, Jumat (11/11/2022).
"Malah yang kecium baunya satu jenazah yang baru seminggu meninggal."
"Empat orang totalnya. Di dalam tiga sudah kering, dan satu masih dalam keadaan basah," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Asiung, membeberkan bahwa kapur barus yang ditemukan berada dalam mangkuk.
"Kapur barusnya itu ada di dalam mangkuk berupa bubuk dan ada di meja makan," kata Asiung.

Baca juga: Mengira Cium Bau Bangkai Tikus saat Jalan Pagi, Warga Kalideres Kaget Ada Jasad Keluarga dalam Rumah