KTT G20 Bali
Petakan Kelompok Teroris, Moeldoko Imbau TNI-Polri Waspadai Ancaman Non-Militer di KTT G20 Bali
Indonesia perketat keamanan jelas KTT G20 Bali, dari pengawalan hingga pemetaan kelompok teroris.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Keamanan menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan KTT G20 di Bali, pada Selasa (15/11/2022) hingga Rabu (16/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan pihaknya sudah memetakan pergerakan organisasi teroris tertentu.
Hal ini untuk mengurangi potensi ancaman terhadap para kepala negara dunia yang hadir di KTT G20.
Baca juga: Kumpulkan Pemimpin dari Seluruh Dunia, Apa Saja Isu yang akan Dibahas dalam KTT G20 Bali?
Ditemui di Badung, Bali, Moeldoko mengatakan bahwa potensi ancaman yang ada juga bisa berasal dari pihak non militer.
Di antaranya adalah organisasi-organisasi teroris yang dikhawatirkan akan memanfaatkan momentum.
"Potensi-potensi ancaman pasti ancaman yang bersifat indirect ya, biasanya non-militerlah begitu," beber Moeldoko, Senin (14/11/2022).
Untuk mencegah hal tersebut, pihak pengaman yang terdiri dari TNI dan Polri, disebut telah melakukan pemetaan.
Sehingga, pihak keamanan bisa melakukan pemantauan dan pencegahan apabila ada pergerakan yang mencurigakan.
"Ini yang juga sudah kita siapkan, peta pergerakan kelompok-kelompok itu, yang selama ini diwaspadai aparat keamanan ya," kata Moeldoko.
"Dari kelompok-kelompok teroris juga sudah kita baca semuanya. Kita berharap nanti semuanya bisa lancar," tandasnya.

Baca juga: Jokowi Tanggapi soal Aksi Delegasi Rusia hingga AS Saling Walk Out dalam Pertemuan G20
Adapun isu yang akan dibahas dalam pertemuan ini antara lain adalah inflasi di banyak negara yang mencapai level tertinggi dalam 40 tahun, sebagian besar akibat melonjaknya harga energi karena perang di Ukraina dan kebijakan "nol COVID" China yang mengganggu rantai pasokan.
"Masalah inflasi yang bersifat langsung, dan masalah jangka panjang untuk memiliki pembangunan yang lebih berkelanjutan, memerlukan koordinasi global yang sulit dilakukan di dunia yang jauh lebih terfragmentasi di mana ketegangan geopolitik meningkat," kata Trinh Nguyen, seorang ekonom senior untuk Asia mengatakan kepada Al Jazeera, Senin (14/11/2022).
"Jadi tantangan bagi G20 adalah untuk membawa para pemimpin, yang berbeda dalam geopolitik, bersama-sama untuk menemukan titik temu dan solusi untuk krisis jangka pendek dan jangka panjang."
Nguyen mengatakan inflasi, akan menjadi agenda utama karena telah berdampak pada semua orang dari rumah tangga hingga perusahaan.
Nguyen menambahkan bahwa tantangan lain bagi G20 adalah membentuk rantai pasokan global yang lebih terintegrasi yang tidak terlalu rentan terhadap guncangan geopolitik seperti invasi Rusia ke Ukraina.