Breaking News:

Terkini Internasional

Serukan Evakuasi, Jepang Mencak-mencak Ikut Dikirimi Rudal Korea Utara seperti Korea Selatan

Jepang menunjukkan kemarahan atas kiriman rudal dari Korea Utara yang diluncurkan ke wilayahnya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
YouTube/Yonhapnews
Korea Selatan kembangkan rudal balistik setara kekuatan senjata nuklir taktis pada Kamis (2/9/2021). Terbaru, Jepang menanggapi aksi peluncuran rudal Korea Utara ke wilayahnya. 

TRIBUNWOW.COM - Korea Utara telah menembakkan beberapa rudal, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang diduga gagal.

Dilansir TribunWow.com, serangan itu memaksa pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan evakuasi di bagian utara dan tengah negara itu.

Sebagaimana diketahui, peluncuran rudal pada hari Kamis (3/11/2022) adalah aksi terbaru dari serangkaian uji coba senjata Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Sebut AS, Korea Utara Sempat Beri Peringatan Sehari sebelum Kirim Rudal ke Korea Selatan

Uji coba tersebut yang telah meningkatkan ketegangan di sekitar wilayah semenanjung Korea.

Serangan ke Jepang terjadi sehari setelah Pyongyang menembakkan lebih dari 20 rudal, paling banyak dalam satu hari, termasuk yang mendarat di lepas pantai Korea Selatan untuk pertama kalinya dan mendorong Seoul untuk menembakkan rudal udara-ke-darat sebagai tanggapan.

Sebelumnya di pagi hari, kantor Perdana Menteri Fumio Kishida telah mengeluarkan peringatan kepada penduduk di prefektur utara dan tengah Miyagi, Yamagata dan Niigata.

Ia menginstruksikan masyarakat untuk berlindung di dalam gedung-gedung yang kokoh atau di bawah tanah.

Layanan kereta di wilayah tersebut juga dihentikan sementara setelah peringatan rudal berbunyi.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Terbaru, Kishida mengaku geram atas serangan rudal yang dikirim Korea Utara ke wilayahnya, Kamis (3/11/2022).
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Terbaru, Kishida mengaku geram atas serangan rudal yang dikirim Korea Utara ke wilayahnya, Kamis (3/11/2022). (AFP/Philip Fong)

Baca juga: Tak Hanya Korea Selatan, Rudal Korea Utara Kini Ternyata Juga Menyasar Jepang namun Gagal

Kishida, yang mengatakan rudal pertama yang diluncurkan mungkin merupakan ICBM, mengutuk aksi Korea Utara tersebut.

Ia mengabarkan bahwa para pejabat sedang menganalisis rincian senjata.

"Peluncuran rudal berulang kali oleh Korea Utara adalah aksi yang menimbulkan kegeraman dan sama sekali tidak dapat dimaafkan," tegas Kishida.

Sementara, Amerika Serikat mengatakan peluncuran itu jelas melanggar resolusi PBB.

"Tindakan ini menggarisbawahi perlunya semua negara untuk sepenuhnya menerapkan (Korea Utara) terkait resolusi Dewan Keamanan PBB, yang dimaksudkan untuk melarang (Korea Utara) memperoleh teknologi dan bahan yang diperlukan untuk melakukan tes destabilisasi ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Segera Evakuasi, Bunyi Peringatan Serangan Udara di TV Korea Selatan saat Korea Utara Kirim Rudal

Jepang Gelar Rapat Darurat

Tembakan rudal Korea Utara ke Korea Selatan turut memicu reaksi keras dari Jepang.

Dilansir TribunWow.com, rudal yang jatuh di wilayah perairan Korea Selatan tersebut ternyata berjarak tak jauh dari perbatasan Jepang.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan tanggapan atas aksi yang menurutnya tak bisa diterima itu.

Baca juga: Sebut AS, Korea Utara Sempat Beri Peringatan Sehari sebelum Kirim Rudal ke Korea Selatan

Diketahui, rudal tersebut jatuh di wilayah Ulleungdo, yang merupakan tujuan wisata populer di Korea Selatan.

Daerah ini terletak hanya sekitar 50 km dari pulau Takeshima (Dokdo) yang diklaim Jepang, namun dikuasai Korea Selatan.

Media lokal melaporkan bahwa peringatan serangan udara telah disiarkan di TV yang meminta kepada penduduk pulau itu untuk mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah terdekat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan keamanan nasional dengan para pejabat tinggi.

Ia memerintahkan agar tindakan tegas diambil untuk memastikan Korea Utara membayar harga yang pantas untuk provokasinya.

"Yoon menjelaskan bahwa setiap upaya oleh Korea Utara untuk mengguncang masyarakat kita dan aliansi Korea Selatan-AS tidak akan berhasil," kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.

Orang-orang menonton televisi yang menayangkan siaran berita rekaman uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 30 Januari.
Orang-orang menonton televisi yang menayangkan siaran berita rekaman uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 30 Januari. (Jung Yeon-je/AFP)

Baca juga: Bantah Jual Senjata ke Rusia, Korea Utara Ungkap Tujuan AS Sebar Rumor Bohong

Sementara itu di Tokyo, PM Kishida mengatakan akan segera mengadakan rapat darurat.

Rapat tersebut akan membahas mengenai keamanan nasional dan tindakan yang diambil atas serangan tersebut.

"Korea Utara telah meluncurkan rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sama sekali tidak dapat diterima," ujar Kishida dikutip Kyodo News, Rabu (2/11/2022).

Semenatara kementerian Pertahanan mengatakan Jepang terus menganalisis serangan, yang tampaknya menembakkan rudal khusus yang dirancang untuk menghindari pertahanan.

Dikatakan Jepang telah melacak tiga rudal, yang semua diyakini telah mendarat di Laut Jepang.

Rudal-rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, yang membentang 200 mil laut (370 km) dari pantainya.

"Korea Utara baru-baru ini meluncurkan rudal balistik secara berurutan, dan serangkaian provokasi demi provokasi dan eskalasi aksi sepihak mengancam perdamaian dan keamanan kawasan kami dan komunitas internasional, dan sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada dikutip The Japan Times, Rabu (2/11/2022).

Ia menambahkan bahwa Tokyo telah memprotes keras peluncuran terbaru melalui kedutaan Korea Utara di Beijing.

Dilaporkan juga bahwa tahun ini saja, Korea Utara telah melakukan 28 peluncuran lebih dari 60 rudal, termasuk pelatihan unit yang diyakini bertanggung jawab atas senjata yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir taktis, atau medan perang.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Terkini NasionalKorea SelatanKorea UtaraJepangRudal
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved