Breaking News:

Terkini Internasional

"Segera Evakuasi", Bunyi Peringatan Serangan Udara di TV Korea Selatan saat Korea Utara Kirim Rudal

Situasi genting terjadi di Korea Selatan di mana rudal dari Korea Utara telah mendarat di wilayahnya.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Jung Yeon-je/AFP
Orang-orang menonton televisi yang menayangkan siaran berita rekaman uji coba rudal Korea Utara, di stasiun kereta api di Seoul pada 30 Januari. Terbaru, peringatan serangan udara disiarkan TV Nasional Korea Selatan menyusul tembakan rudal dari Korea Utara yang jatuh di wilayahnya, Rabu (2/11/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Korea Utara menembakkan lebih dari 10 rudal pada hari Rabu (2/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, di antaranya mendarat di dekat perairan Korea Selatan yang menurut Presiden Yoon Suk-yeol merupakan invasi teritorial.

Peluncuran rudal tersebut disampaikan lewat siaran TV nasional yang meminta penduduk agar segera melakukan evakuasi.

Baca juga: Sebut AS, Korea Utara Sempat Beri Peringatan Sehari sebelum Kirim Rudal ke Korea Selatan

Diketahui, sebuah rudal balistik jarak pendek melintasi Garis Batas Utara, perbatasan maritim de facto antara kedua negara.

Serangan tersebut memicu peringatan langka bagi penduduk di pulau Ulleungdo, 60 km dari kota Sokcho, untuk mencari perlindungan di bunker.

Siaran itu ditayangkan di televisi nasional dan mengatakan kepada penduduk untuk segera melakukan tindakan pencegahan.

"Segera evakuasi ke tempat penampungan bawah tanah terdekat," bunyi peringatan tersebut dikutip ndtv.com.

Korea Selatan juga menutup beberapa rute udara di atas Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Otoritas terkait menyarankan maskapai penerbangan lokal untuk mengambil jalan memutar guna memastikan keselamatan penumpang di rute ke Amerika Serikat dan Jepang.

Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa mereka memiliki sistem rudal terbaru dan siap digunakan.
Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa mereka memiliki sistem rudal terbaru dan siap digunakan. (EPA)

Baca juga: Korea Utara Tuding Ada Benda Asing di Perbatasan Korea Selatan yang Akibatkan Peningkatan Covid-19

Militer mengatakan itu adalah serangan pertama kalinya sejak wilayah semenanjung itu dibagi pada akhir permusuhan Perang Korea pada tahun 1953.

"(Presiden Yoon) menunjukkan hari ini bahwa provokasi Korea Utara adalah invasi teritorial yang efektif oleh rudal yang melintasi Garis Batas Utara untuk pertama kalinya sejak divisi itu," kata kantor Kepresidenan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Menurut militer, rudal yang jatuh paling dekat mendarat di perairan hanya 57 kilometer (35 mil) dari timur daratan Korea Selatan.

Militer merilis pernyataan yang menggambarkan peluncuran rudal di dekat perairan teritorial Korea Selatan sebagai aksi yang sangat langka dan tidak dapat ditoleransi.

"Militer kami bersumpah untuk menanggapi dengan tegas (provokasi) ini," tambahnya.

Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan awalnya mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran tiga rudal balistik jarak pendek.

Tetapi kemudian diumumkan bahwa Korea Utara telah menembakkan setidaknya 10 rudal dari berbagai jenis ke arah timur dan barat pada hari ini.

Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional atas peluncuran tersebut, memerintahkan langkah-langkah cepat dan tegas sehingga Korea Utara membayar harga yang pantas.

Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran rudal Korea Utara, dengan Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa dia berencana untuk mengadakan pertemuan keamanan nasional sesegera mungkin.

Baca juga: Bantah Jual Senjata ke Rusia, Korea Utara Ungkap Tujuan AS Sebar Rumor Bohong

Kronologi Korea Utara dan Korea Selatan Saling Tembak

Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan rudal yang mendarat di perairan lepas pantai masing-masing untuk pertama kalinya, Rabu (2/11/2022).

Dilansir TribunWow.com, Korea Utara meluncurkan rudal yang mendarat kurang dari 60 km (37 mil) dari kota Sokcho di Selatan, yang dibalas Korea Selatan tiga jam kemudian.

Tragisnya, konflik terbuka ini terjadi ketika Korea Selatan masih dalam masa duka atas tragedi di Itaewon, Seoul, pada Minggu (30/10/2022).

Baca juga: Korea Utara Tuding Ada Benda Asing di Perbatasan Korea Selatan yang Akibatkan Peningkatan Covid-19

Dilaporkan bbc.com, menurut pejabat Korea Selatan, Korea Utara menembakkan sedikitnya 10 rudal ke arah timur dan barat pada hari ini.

Setidaknya satu rudal Korea Utara yang diluncurkan sebelum pukul 09:00 (00:00 GMT) waktu setempat pada hari Rabu, mendarat sekitar 26 km selatan perbatasan, 57 km timur Sokcho dan 167 km barat laut pulau Ulleung.

Ini memicu sirene serangan udara di Ulleung, di mana penduduk telah diminta mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah.

Peluncuran itu segera menjadi perhatian otoritas Korea Selatan dan Jepang yang dengan cepat mengutuk eskalasi konflik dari Pyongyang.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebutnya sebagai invasi teritorial yang efektif, meskipun rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korea Selatan.

Ia berjanji tak akan tinggal diam akan membalas dengan cepat dan tegas.

Militer Korea Selatan juga mengatakan penembakan rudal ini adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayahnya.

Sekitar tiga jam kemudian, Korea Selatan menembakkan tiga rudal presisi udara-ke-darat dari pesawat tempur ke perairan lepas pantai timur Korea Utara.

Penembakan itu merupakan eskalasi dari ketegangan yang makin meningkat tahun ini.

Di mana sebelumya telah terjadi lebih dari 50 peluncuran rudal dari Korea Utara, termasuk satu rudal balistik yang melewati Jepang.

Korea Selatan kembangkan rudal balistik setara kekuatan senjata nuklir taktis pada Kamis (2/9/2021).
Korea Selatan kembangkan rudal balistik setara kekuatan senjata nuklir taktis pada Kamis (2/9/2021). (YouTube/Yonhapnews)

Baca juga: WNA Ungkap saat Terjadi Tragedi Halloween di Itaewon, Masih Ada yang Minum-minum dan Bernyanyi

Adapun tiga rudal yang ditembakkan Seoul, diklaim mendarat dengan jarak yang sama melewati Garis Batas Utara (NLL).

Berdasarkan hukum internasional, negara hanya dapat menetapkan klaim teritorial atas 12 mil laut dari laut yang berbatasan dengan tanah mereka.

Sebagaimana diketahui, garis demarkasi menandai titik tengah perbatasan laut antara Korea Utara dan Selatan, tetapi Korea Utara tidak pernah mau menerima ketentuan tersebut.

Pada hari Selasa, Korea Utara memperingatkan bahwa Korea Selatan dan AS akan membayar harga paling mengerikan dalam sejarah jika mereka melanjutkan latihan militer bersama.

Pasalnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un memandang hal ini sebagai ancaman terselubung untuk menggunakan senjata nuklir.

Korea Utara juga diperkirakan akan melanjutkan uji coba senjata nuklir segera setelah jeda lima tahun.

Sementara Intelijen AS dan Korea Selatan mengatakan Pyongyang telah menyelesaikan semua persiapan yang diperlukan.

Peluncuran rudal ini terjadi selama masa berkabung nasional di Korea Selatan, menyusul tragedi di Itaewon, Seoul pada akhir pekan yang menewaskan lebih dari 150 orang.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Korea SelatanKorea UtaraRudalKim Jong UnYoon Suk-yeol
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved