Terkini Internasional
"Segera Evakuasi", Bunyi Peringatan Serangan Udara di TV Korea Selatan saat Korea Utara Kirim Rudal
Situasi genting terjadi di Korea Selatan di mana rudal dari Korea Utara telah mendarat di wilayahnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Tetapi kemudian diumumkan bahwa Korea Utara telah menembakkan setidaknya 10 rudal dari berbagai jenis ke arah timur dan barat pada hari ini.
Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional atas peluncuran tersebut, memerintahkan langkah-langkah cepat dan tegas sehingga Korea Utara membayar harga yang pantas.
Jepang juga mengkonfirmasi peluncuran rudal Korea Utara, dengan Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan bahwa dia berencana untuk mengadakan pertemuan keamanan nasional sesegera mungkin.
Baca juga: Bantah Jual Senjata ke Rusia, Korea Utara Ungkap Tujuan AS Sebar Rumor Bohong
Kronologi Korea Utara dan Korea Selatan Saling Tembak
Korea Utara dan Korea Selatan saling menembakkan rudal yang mendarat di perairan lepas pantai masing-masing untuk pertama kalinya, Rabu (2/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, Korea Utara meluncurkan rudal yang mendarat kurang dari 60 km (37 mil) dari kota Sokcho di Selatan, yang dibalas Korea Selatan tiga jam kemudian.
Tragisnya, konflik terbuka ini terjadi ketika Korea Selatan masih dalam masa duka atas tragedi di Itaewon, Seoul, pada Minggu (30/10/2022).
Baca juga: Korea Utara Tuding Ada Benda Asing di Perbatasan Korea Selatan yang Akibatkan Peningkatan Covid-19
Dilaporkan bbc.com, menurut pejabat Korea Selatan, Korea Utara menembakkan sedikitnya 10 rudal ke arah timur dan barat pada hari ini.
Setidaknya satu rudal Korea Utara yang diluncurkan sebelum pukul 09:00 (00:00 GMT) waktu setempat pada hari Rabu, mendarat sekitar 26 km selatan perbatasan, 57 km timur Sokcho dan 167 km barat laut pulau Ulleung.
Ini memicu sirene serangan udara di Ulleung, di mana penduduk telah diminta mengungsi ke tempat penampungan bawah tanah.
Peluncuran itu segera menjadi perhatian otoritas Korea Selatan dan Jepang yang dengan cepat mengutuk eskalasi konflik dari Pyongyang.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menyebutnya sebagai invasi teritorial yang efektif, meskipun rudal itu mendarat di luar perairan teritorial Korea Selatan.
Ia berjanji tak akan tinggal diam akan membalas dengan cepat dan tegas.
Militer Korea Selatan juga mengatakan penembakan rudal ini adalah pelanggaran yang tidak dapat diterima atas wilayahnya.
Sekitar tiga jam kemudian, Korea Selatan menembakkan tiga rudal presisi udara-ke-darat dari pesawat tempur ke perairan lepas pantai timur Korea Utara.