Polisi Tembak Polisi
Kuat Maruf Berani Pegang Tubuh PC hingga Marahi Brigadir J, Pengacara: Ada Enggak Hubungan Lain?
Pengacara Martin Simanjuntak mempertanyakan hubungan antara Kuat Maruf dengan Putri Candrawathi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sosok Kuat Maruf, sopir Putri Candrawathi (PC) dan Ferdy Sambo, menjadi perbincangan setelah sejumlah fakta mengejutkan terungkap.
Dilansir TribunWow.com, Kuat Maruf diduga bukan hanya menjadi sopir lantaran disebut memiliki pengaruh melebihi ajudan Ferdy Sambo.
Martin Lukas Simanjuntak, pengacara korban Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir j, lantas mempertanyakan status dan hubungan Kuat Maruf dengan Putri.
Baca juga: Lihat PC Menangis Jadi Motivasi Kuat Maruf Minta Putri Candrawathi Laporkan Brigadir J ke Sambo
Sebelumnya terungkap bahwa Brigadir J sama sekali tidak pernah menyentuh atau membopong Putri saat di Magelang, Jawa Tengah.
Menurut ART Ferdy Sambo, Susi, Kuat Maruf adalah orang yang memegang dan memeriksa tubuh Putri.
Ia bahkan memarahi Brigadir J dan rekannya, Richard Eliezer alias Bharada E, yang ketika itu hendak membantu menggendong tubuh Putri.
"Melalui kesaksian saudari Susi, ternyata terungkap fakta baru selain kedekatan-kedekatan seperti komunikasi dan juga diduga Kuat ini bisa memerintah istri dari Irjen," ucap Martin dikutip kanal YouTube tvOneNews, Rabu (2/11/2022).
"Ternyata juga di tanggal 7, yang memegang-megang Ibu Putri itu bukanlah almarhum Brigadir Yosua, melainkan Kuat Maruf untuk memastikan apakah kondisi Ibu Putri baik atau tidak."

Baca juga: Di Magelang, PC Sempat Curhat ke Kuat Maruf seusai Dibawa ke Kamar: Yosua Sadis Sekali Sama Aku
Dalam persidangan, ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, sempat mempertanyakan hubungan Kuat Maruf dengan Putri.
Namun, Kuat Maruf hanya diam menunduk dan tidak memberikan jawaban.
"Kita tidak bisa mendapatkan jawaban, sebenarnya hubungannya seperti apa?," kata Martin.
"Kalau penegasan hubungan atasan-bawahan tidak perlu ditanya, karena secara normatif kita pasti tahu."
"Yang ditanya ibu almarhum Brigadir J sebenarnya penegasan, ada enggak hubungan lain, misalnya 'hubungan dekat', teman tapi mesra (TTM)."
Pada sidang lanjutan kasus Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022), Rosti hadir menjadi saksi dan bertemu langsung dengan Kuat Maruf serta Ricky Rizal alias Bripka RR.
Ia sempat dengan lantang menyampaikan jeritan hatinya dan merutuki Kuat Maruf.
Rosti juga menanyakan apa hubungan sebenarnya antara Kuat Maruf dengan Putri.
"Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri? Saya orang kecil, saya tidak boleh di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita," ujar Rosti dikutip Tribunnews.com.
Sementara itu, menurut pengacara Kuat Maruf, Iwan Irawan, kliennya adalah sopir yang merangkap sebagai asisten.
Lantaran sudah bekerja pada keluarga Ferdy Sambo selama 10 tahun, Kuat Maruf juga diserahi urusan rumah tangga di Magelang.
Baca juga: Kuat Maruf Menangis Disemprot Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak: Puas Kalian dengan Kematian Anakku
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
PC pada Kuat: Yosua Sadis Sekali Sama Aku
Sebelumnya diberitakan PC disebut sempat berbincang kepada KM dan Susi seusai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terjadi.
PC kala itu mengaku sempat diperlakukan sadis oleh Brigadir J di rumah Magelang, Jawa Tengah.
Dikutip TribunWow dari Kompastv, informasi ini disampaikan oleh pengacara KM, Irwan Irawan.
Irwan sempat bertanya langsung kepada Kuat soal maksud Kuat meminta PC melaporkan Brigadir J kepada Sambo.
Kuat mengaku, keluarga yang ia maksud bukanlah rumah tangga PC dan FS namun rumah tangga FS secara keseluruhan yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
"Dia sampaikan bahwa yang dimaksud keluarga itu adalah keluarga besar mereka, termasuk ajudan," ujar Irwan.
Irwan mengatakan, ada latar belakang peristiwa yang mendorong Kuat meminta PC agar melapor kepada Sambo.
Kuat mengaku sempat memergoki Brigadir J turun diam-diam dari lantai dua yang merupakan kamar PC.
Kemudian, setelah ditemukan tergeletak di luar kamar, PC dibantu dipapah oleh Susi dan KM kembali ke kamar.
Seusai di dalam kamar, PC mengaku kepada KM dan Susi telah diperlakukan sadis oleh Yosua.
"Ibu (PC) menyampaikan, Yosua sadis sekali sama aku," jelas Irwan.
"Kata Ibu PC ke Kuat."
Irwan mengatakan, saat itu PC tidak menjelaskan secara detail apa yang sebenarnya dilakukan oleh Brigadir J.
Kala itu KM sempat keluar kamar dan bertemu dengan Brigadir J.
Irwan menyebut, Brigadir J mencoba menjelaskan sesuatu kepada KM namun tidak jadi.
"Dia sampaikan 'Begini om aku mau jelaskan ini'," kata Irwan.
"Si Kuat sampaikan 'Ada apa kau ngapain, apa yang kau perbuat'."
Setelah itu Brigadir J kembali berlari lagi dan KM kembali mengejar.
Saat mengejar Brigadir J, KM sempat mengambil pisau untuk jaga-jaga jika diserang Brigadir J.

"Tapi (PC) tidak menceritakan apa sadis yang dia maksud," ujar Irwan.
Irwan melanjutkan, Kuat juga melihat PC menangis sehingga menduga kuat terjadi sesuatu.
Menurut keterangan Irwan, tidak sembarang orang boleh naik ke lantai dua jika tidak dipanggil oleh PC atau Sambo.(TribunWow.com/Via/Anung)