Polisi Tembak Polisi
Mau Memaafkan jika Ferdy Sambo Berlutut seperti Bharada E, Keluarga Brigadir J: Hukum Tetap Berjalan
Keluarga Brigadir J bersedia menerima permintaan maaf dari Ferdy Sambo jika nanti bertemu di persidangan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Karena dukungan baik itu materi, support dari masyarakat Indonesia, kami merasakan ada energi yang baru untuk kami semakin kuat menghadapi ke depan."
Baca juga: Tangis dan Kemarahan Keluarga Brigadir J di Sidang Bharada E: Kamu Membunuh Anak Saya dengan Sadis
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 10.11:
Bharada E Berlutut Cium Tangan Orangtua Brigadir J
Terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E menunjukkan gestur mengejutkan saat bertemu pertama kali dengan orangtua Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, Bharada E sontak menghampiri bahkan berlutut di depan Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak.
Sementara itu, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, tampak menganggukkan kepala melihat adegan tersebut.
Baca juga: Bharada E Doakan Ferdy Sambo sebelum Tembak Brigadir J: Tuhan, Ubah Hati Bapak supaya Jangan Terjadi
Sebagaimana diketahui, Bharada E dan keluarga Brigadir J bertemu pertama kalinya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (25/10/2022).
Beda dengan sidang pertama, Bharada E kini mengenakan pakaian hitam dengan bawahan berwarna khaki.
Seperti disiarkan dalam tayangan langsung kanal YouTube KOMPASTV, ia duduk di sebelah pengacaranya, Ronny Talapessy ketika ayah dan ibu Brigadir J masuk ke ruang sidang.
Begitu Samuel dan Rosti yang didampingi Kamaruddin duduk di depan majelis hakim dan para Jaksa Penuntut Umum (JPU), Bharada E langsung berdiri.

Baca juga: Beda Sikap pada Ferdy Sambo, Keluarga Brigadir J Menitikkan Air Mata saat Bharada E Meminta Maaf
Ia sontak berlutut di hadapan Samuel dan memegang tangan ayah Brigadir J.
Bharada E kemudian juga melakukan hal yang sama pada Rosti yang duduk di sebelah Samuel.
Tampak kedua orangtua Brigadir J melihat ke arah sang eksekutor dan sempat mengatakan sesuatu.
Samuel mengangguk sembari menghela napas, sementara Rosti memegang tangan Bharada E dan memberikan pesan.
Namun, tak terdengar apa yang dikatakan Bharada E pada orangtua rekannya tersebut dan sebaliknya.