Konflik Rusia Vs Ukraina
Pakar Nilai Rusia Berusaha Tarik Simpati Umat Beragama agar Termotivasi Ikut Perang di Ukraina
Ahli menilai Rusia berusaha menarik simpati umat muslim dan kristiani agar terdorong ikut berperang di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
"Kita tahu bahwa secara statistik Dagestan, Republik Tuva, dan Republik Buryat, tempat tinggal minoritas, memiliki jumlah kematian tertinggi," beber Maladaeva dikutip dari Al Jazeera, Selasa (25/10/2022).
"Moskow (wilayah berpenduduk 17 juta) memiliki kurang dari 50 orang tewas. Buryatia (wilayah dengan populasi 980.000) saja memiliki 364 orang tewas."
"Peluang seorang Buryat tewas dalam perang di Ukraina adalah 7,8 kali lebih tinggi daripada (seorang etnis) Rusia."
Baca juga: Polisi Rusia Dituding Rudapaksa dan Ancam Lecehkan Ramai-ramai Pendemo Anti-Wajib Militer ke Ukraina
Maladaeva menuturkan bagaimana orang-orang dari etnis minoritas ini direkrut untuk dikirim ke medan perang.
Alih-alih dipanggil secara prosedural untuk wajib militer, mereka didatangi otoritas setempat pada tengah malam dan langsung dikirim ke pusat pendaftaran.
"Pada hari pengumuman Putin, otoritas lokal di Buryatia datang ke rumah-rumah penduduk pada malam hari. Mereka menyeret orang dari tempat tidur mereka. Beberapa bahkan tidak diberikan draft pemberitahuan. Mereka hanya diseret ke bus dan mendaftar di pangkalan militer," tutur Maladaeva.
"Mereka mengambil semua orang, bahkan (melanggar aturan) orang dengan lima anak, atau memanggil beberapa pria dari keluarga yang sama."
Secara lebih jauh, Maladaeva menyebut Putin telah melakukan genosida ke warga negaranya sendiri.
Pasalnya, Putin justru mengirim masyarakat dari etnis yang terancam punah untuk tewas dalam perang yang diinisiasinya sendiri.
"Di Dagestan, ada kelompok etnis yang terancam punah. Beberapa komunitas super kecil dengan populasi sekitar 13.000, dan mereka masih direkrut. Kami melihat ini sebagai genosida etnis," tutur Maladaeva.
"Di Republik Sakha, ada komunitas kecil yang tinggal di pedesaan. Jika Anda membutuhkan perawatan medis, Anda perlu memanggil helikopter. Mereka tidak akan pernah menerima bantuan karena mereka terlalu jauh. Tetapi dengan mobilisasi ini, pemerintah terbang ke desa-desa ini untuk merekrut para laki-laki."
"Orang-orang melihat ini sebagai ketidakadilan, bahwa Putin menggunakan etnis minoritas untuk berperang di Ukraina demi ambisi kekaisarannya."
Sementara itu, media dan pihak berwenang Ukraina menuduh etnis minoritas tentara Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Pada bulan Mei, Lyudmyla Denisova, ombudsman hak asasi manusia Ukraina saat itu, mengatakan bahwa orang-orang Chechnya dan Buryat bertanggung jawab atas kejahatan perang di Bucha.
Setelah pernyataan ini dan laporan media Ukraina tentang kekejaman, Yayasan Free Buryatia merilis penyelidikan yang menantang temuan bahwa unit Buryat dikerahkan di Bucha dan bertanggung jawab atas kejahatan perang di sana.
(TribunWow.com/Anung/Via)