Konflik Rusia Vs Ukraina
Presenter Media Rusia Dicap Menjijikan oleh Bosnya Sendiri seusai Ingin Tenggelamkan Bocah Ukraina
Seorang presenter media massa di Rusia diskors gara-gara komentar kontroversialnya saat membahas konflik Rusia-Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Komentar kontroversial disampaikan oleh seorang presenter media massa Rusia Today bernama Anton Krasovsky.
Krasovsky yang merupakan komentator pro perang sempat mengucapkan ingin menenggelamkan anak-anak di Ukraina.
Dikutip TribunWow dari skynews, komentar ini diucapkan oleh Krasovsky saat dirinya berbincang dengan penulis asal Rusia bernama Sergei Lukyanenko.
Baca juga: Ukraina Makin Mendekat, Pejabat Rusia Peringatkan Warga Sipil untuk Segera Meninggalkan Kherson
Kala itu Lukyanenko bercerita bagaimana dirinya pernah berkunjung ke Ukraina pada tahun 1980.
Saat berkunjung ke sana, banyak anak-anak di Ukraina yang mengatakan hidup mereka akan lebih baik jika Ukraina tidak pernah dikuasai oleh Rusia.
Merespons cerita Lukyanenko, Krasovsky mengatakan anak-anak tersebut seharusnya ditenggelamkan di sungai.
"Tenggelamkan anak-anak itu, tenggelamkan mereka," jelas Krasovsky.
Krasovsky bahkan menyampaikan bahwa anak-anak tersebut juga dapat dikurung di sebuah gubuk lalu dibakar.
Dalam kesempatan wawancara lainnya, Krasovsky sempat tertawa menanggapi adanya informasi tentara Rusia merudapaksa seorang nenek-nenek di Ukraina.
Pimpinan Russia Today, Margarita Simonyan menegaskan apa yang diucapkan oleh Krasovsky tidak mencerminkan manajemen Russia Today.
Simonyan menjelaskan mewakili Russia Today ingin agar perang segera berakhir demi masa depan anak-anak di Ukraina dan Donbas.
"Saya berharap semua ini berakhir secepatnya dan mereka bisa kembali hidup dan belajar dengan tenang," ujar Simonyan.
Baca juga: Dicecar Media Asing, Jokowi Jawab soal Berpihak ke Rusia atau Ukraina, Singgung Putin dan Zelensky
Rudapaksa Dijadikan Strategi
Rusia dituding menggunakan aksi rudapaksa dan kekerasan seksual sebagai bagian dari strategi militernya di Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diklaim sebagai taktik yang disengaja untuk memperlakukan korban secara tidaak manusiawi.