Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kejadian Langka, Menhan Rusia Diskusikan Nasib Ukraina dengan Menhan AS Lewat Telepon

Sebuah kejadian langka terjadi saat Menteri Pertahanan Rusia melakukan diskusi dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS).

Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Rod Lamkey Jr./AFP
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kanan) mendadak mengumumkan telah melakukan diskusi lewat sambungan telepon dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin (kiri), pada Jumat (21/10/2022). 

Sebelumnya diberitakan, Lavrov memastikan Putin bersedia menemuiBiden saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Indonesia pada November nanti.

Lavrov memastikan pemerintah Rusia akan mempertimbangkan proposal digelarnya pertemuan antara Putin dan Biden di Bali.

Dikutip TribunWow dari bbc.com, pada stasiun televisi pemerintah Rusia, Rossiya 1, Lavrov menegaskan bahwa AS sudah sejak lama terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga: Kyiv Dihantam 75 Rudal Rusia, Puluhan Warga Jadi Korban Balas Dendam Putin atas Jembatan Krimea

Kemudian Lavrov menjelaskan soal Turki yang kemungkinan akan menjadi tuan rumah diskusi antara Rusia dan negara-negara barat.

Pada minggu ini kemungkinan Putin akan melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Kazakhstan.

Terkait KTT di Bali, diketahui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan langsung menghadiri KTT G20 di Bali begitupula dengan Putin.

Namun kehadiran kedua presiden ini belum dikonfirmasi 100 persen akan hadir.

Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang besar terhadap dunia internasional.

Satu di antaranya adalah rencana pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 atau kelompok 20 yang akan diadakan di Bali pada Oktober-November 2022.

Indonesia yang saat ini menjabat sebagai presidensi G20 memiliki tugas berat untuk bisa memastikan G20 tetap berjalan di tengah konflik Rusia dan Ukraina.

Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar.

Awalnya Dino menjelaskan G20 terancam ditinggalkan oleh negara-negara anggotanya bahkan bubar karena konflik Rusia-Ukraina.

"G20 kini sedang sakit, terpecah belah, dan kalau tidak hati-hati bisa menjadi disfungsional," ujar Dino dikutip TribunWow.com dari YouTube Sekretariat FPCI, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Sosok Komandan Perang Baru Rusia, Ditunjuk Putin Pimpin Perang Ukraina meski Pernah Dipenjara 2 Kali

Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar, Kamis (31/3/2022).
Ketua Komunitas Kebijakan Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal menyampaikan sejumlah saran terkait langkah apa yang harus dilakukan Indonesia agar acara KTT G20 di Bali dapat tetap berjalan lancar, Kamis (31/3/2022). (YouTube Sekretariat FPCI)

Dino mencontohkan bahwa di dalam G20 terdapat negara-negara G7 (Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) yang mana semua negara G7 menentang keras invasi Rusia terhadap Ukraina.

Selanjutnya ada juga negara-negara yang pro terhadap Rusia di dalam G20 yakni Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaAmerika SerikatKTT G20
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved