Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Ungkap Jenis Serangan Baru Rusia, Hancurkan 30% Pembangkit Listrik dan Sebabkan Pemadaman
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut 30 persen pembangkit listrik negaranya telah dihancurkan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Di sisi lain, menurut dewan kota, ada gangguan dalam pasokan air di tepi kiri kota Dnipro, tambahnya, sementara kota tetangga Pavlohrad bertahan tanpa pasokan air setelah serangan terhadap fasilitas infrastruktur penting.
Di kota selatan Mykolaiv, penyerangan semalam menghantam sebuah bangunan perumahan di distrik pusat yang menewaskan sedikitnya satu orang, serta pasar bunga di daerah yang sama.
Namun pasokan listrik berhasil dipulihkan di sana pada Selasa pagi.
Sementara itu, Rusia mengklaim telah mencapai target militer dan infrastruktur energi.
Baca juga: Mengaku Tak Menyesal, Putin Membantah Tujuan Perang Rusia adalah untuk Menghancurkan Ukraina
Warga Rusia Pro Perang Rayakan Serangan Misil ke Ukraina
Total ada 84 misil milik pasukan militer Rusia yang diluncurkan menyerang sejumlah wilayah Ukraina pada Senin (10/10/2022).
Serangan ini sontak menuai kecaman dari banyak negara hingga organisasi internasional.
Dikutip TribunWow dari bbc, namun di sisi lain, warga dan simpatisan Rusia yang pro akan perang justru merayakan serangan serentak tersebut.
Baca juga: Ditanya kenapa Anaknya Tidak Ikut Perangi Rusia, Diplomat Ukraina Ngamuk Maki-maki Politisi Jerman

Pimpinan Chechen Ramzan Kadyrov mengumumkan dirinya 100 persen senang seusai Rusia melakukan serangan misil serentak ke Ukraina.
Boss media Rusia RT.com menjelaskan bahwa serangan Rusia adalah pembalasan atas serangan misil yang menghancurkan jembatan penghubung antara Krimea dan Rusia.
Seorang jurnalis senior di RT bernama Anton Krasovsky mengunggah video dirinya menggunakan topi bersimbol Z lalu berjoget dan tersenyum.
Kemudian eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa serangan misil serentak itu barulah episode awal.
Analis kebijakan luar negeri Rusia, Andrei Kortunov melihat Rusia ingin mematahkan semangat tentara dan rakyat Ukraina dengan cara mengirimkan serangan berat yang mengincar infrastruktur vital.
Sejauh ini tercatat ada 19 orang tewas dan 105 luka-luka dalam serangan yang terjadi di Kyiv/Kiev, Kharkiv, Dnipro, Lviv, Sumy, Zaporizhzhia, dan beberapa daerah lainnya.
Dikutip TribunWow dari skynews, khusus Kyiv, diketahui Rusia terakhir kali meyerang Ibu Kota Ukraina terjadi pada Juni 2022 lalu.