Tragedi Arema Vs Persebaya
Ada Oknum yang Kunci Pintu Stadion Kanjuruhan hingga Terjadi Tragedi, Security: Padahal Dibuka Terus
Kejanggalan terungkap dari pengakuan Koordinator Security Officer dan rekaman CCTV yang mengungkap oknum pengunci pintu di Stadion Kanjuruhan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pihak keamanan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bersikeras tak pernah mengunci pintu keluar stadion.
Dilansir TribunWow.com, Koordinator Security Officer Suko Sutrisno mengatakan bahwa pintu telah dibuka sejak pertandingan belum berakhir.
Sementara itu, pihak panitia pelaksana telah mengumpulkan bukti CCTV terkait oknum yang mengunci pintu stadion.
Baca juga: Kena Gas Air Mata, Anak SMP Korban Tragedi Kanjuruhan Tak Juga Sembuh, Korban Lain Disebut Trauma
Sebagaimana diketahui, tragedi yang terjadi di Kanjuruhan dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) menelan korban hingga 131 jiwa.
Faktor yang menyebabkan banyaknya korban adalah kepanikan penonton akibat gas air mata yang dilontarkan polisi.
Kemudian pintu keluar yang tertutup menyebabkan para penonton berdesakan dan jatuh, terinjak, hingga akhirnya meregang nyawa.
Padahal, pihak keamanan mengaku telah membuka pintu-pintu tersebut bahkan sebelum pertandingan berakhir.
Suko yang kini ditetapkan sebagai tersangka, mengaku tak pernah mengintruksikan penjaga pintu atau steward untuk menutup pintu-pintu stadion.
"Saya tidak pernah menginstruksikan steward untuk menutup pintu gate," tegas Suko dikutip Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Menurutnya, 14 pintu stadion tidak pernah dikunci sejak awal pertandingan berlangsung.
"Saya tidak mengada-ada atau mencari pembelaan, bisa dicek melalui CCTV."
"Saya sudah membagi penjagaan di setiap pintu dan itu dibuka terus," lanjutnya.

Baca juga: Cerita Aremania saat Minta Hentikan Tembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan: Saya Diserang oleh Polisi
Suko mengklaim bahwa pernyataannya bisa dibuktikan dari jejak rekaman 32 CCTV yang berada di sekitar stadion.
Selain itu, slot kunci pintu stadion yang berada di sisi dalam menyebabkan pintu tersebut tak bisa dikunci dari luar.
Meski begitu, Suko tak mengelak dan bersedia bertanggung jawab atas tragedi nahas tersebut.