Tragedi Arema Vs Persebaya
Kata Mahfud MD soal Simpang Siur Jumlah Korban Tragedi Kanjuruhan: Kalau Punya Data Kasih ke Saya
Menko Polhukam Mahfud MD buka suara terkait jumlah korban meninggal dunia di tragedi Kanjuruhan Malang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Mahfud MD menerangkan bahwa pemerintah tak menutup pintu bagi mereka yang memiliki data korban belum tercatat.
Justru pemerintah menganjurkan agar seluruh pihak membantu dengan melaporkan korban jiwa di luar jumlah 131 tersebut.
"Karena ada 140, 219, kita catat semua. Tapi mari kita tunggu, pemerintah sudah mengumumkan 131 orang, apa masih ada lagi, gitu," tutur Mahfud MD.
"Kan semula 125 lalu ditemukan 131. Yang enam itu meninggal oleh keluarganya enggak dibawa ke rumah sakit, langsung dibawa pulang langsung dikuburkan. Nah, itu ketemu, lapor."
"Kalau ada lagi, gampang saja, kita sudah menetapkan standar penanganan untuk itu. Pastilah ini akan diungkap."
Baca juga: 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Direktur PT LIB hingga Polisi yang Komando Tembak Gas Air Mata
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 58.48:
Gas Air Mata Berperan Besar Sebabkan Tragedi
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menuturkan kondisi memprihatinkan jasad korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, banyak dari korban jiwa yang total berjumlah 131 orang tersebut memperlihatkan gejala serupa.
Diduga, gejala tersebut disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan polisi di malam pertandingan Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: Sambil Teteskan Air Mata, Presiden Arema FC Sambangi dan Peluk Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan
Choirul Anam membeberkan bahwa banyak diantara korban tewas dengan wajah membiru.
Selain itu, didapati juga mulut-mulut mengeluarkan busa serta mata yang begitu merah diduga karena kekurangan oksigen dan akibat paparan gas air mata.
"Kondisi jenazahnya sendiri secara fisik, ada beberapa yang sangat-sangat memprihatinkan, ini menunjukkan kurang lebih yang menjadi potensi penyebab kematian," terang Choirul Anam dikutip KOMPASTV, Kamis (6/10/2022).
"Yang pertama kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen, karena juga gas air mata."