Tragedi Arema Vs Persebaya
Kapolri Umumkan Oknum Polisi Penembak Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, 20 Orang Terancam Disanksi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menemukan sejumlah fakta dan menetapkan tersangkatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Termasuk juga pada 11 personel polisi yang melakukan penembakan gas air mata di dalam stadion.
"Kemudian atasan yang memerintahkan penembakan sebanyak 3 personel, AKP H, AKP US dan Aiptu BP," ujar Kapolri.
"Personel yang menembakkan gas air mata di dalam stadion 11 personel."
"Setelah ini akan segera dilaksanakan proses untuk pertanggung jawaban etik, namun tidak menutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah."
Listyo Sigit mengakui bahwa petugas pada saat itu telah memperparah keadaan dengan penggunaan gas air mata.
Namun di satu sisi, ia mengatakan tembakan tersebut dilakukan untuk mencegah penonton turun ke lapangan.
Atas kelalaian tersebut, pihak kepolisian menetapkan enam tersangka di mana 3 di antaranya adalah Kabag Ops. Polres Malang Wahyu Setyo Pranoto, Danyon Brimob Polda Jatim H, dan Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmadi.
Sementara, 3 tersangka lainnya adalah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya Abdul Haris, dan SS selaku security officer.
Baca juga: Kontroversi Gas Air Mata di Kerusuhan Kanjuruhan, Klarifikasi Polisi hingga Pengakuan Saksi Mata
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- (-9.18):
Gas Air Mata Berperan Besar Sebabkan Tragedi
Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam menuturkan kondisi memprihatinkan jasad korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Dilansir TribunWow.com, banyak dari korban jiwa yang total berjumlah 131 orang tersebut memperlihatkan gejala serupa.
Diduga, gejala tersebut disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan polisi di malam pertandingan Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: Sambil Teteskan Air Mata, Presiden Arema FC Sambangi dan Peluk Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan
Choirul Anam membeberkan bahwa banyak diantara korban tewas dengan wajah membiru.
Selain itu, didapati juga mulut-mulut mengeluarkan busa serta mata yang begitu merah diduga karena kekurangan oksigen dan akibat paparan gas air mata.