Breaking News:

Tragedi Arema Vs Persebaya

Ini Reaksi Mahfud MD saat Ditantang Najwa Shihab Ikut Tanda Tangan Petisi Iwan Bule Mundur dari PSSI

Najwa Shihab menanyakan kepada Mahfud MD maukah Mahfud ikut tanda tangan petisi mundurkan Ketum PSSI Iwan Bule.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase YouTube Najwa Shihab dan Pssi.org
Foto kiri: Dalam acara Mata Najwa, Kamis (6/10/2022), Menko Polhukam Mahfud MD mengomentari soal tragedi kerusuhan di Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang. Foto kanan: Ketua PSSI Mochamad Iriawan saat memberikan pengarahan terhadap wasit Liga 3 Nasional, Selasa (8/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochamad Iriawan alias Iwan Bule tengah ramai diminta untuk mundur dari posisinya karena terjadinya tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Bahkan saat ini telah muncul petisi yang didukung oleh ribuan netizen meminta agar Iwan Bule mundur dari posisi Ketum PSSI.

Dikutip TribunWow, dalam acara Mata Najwa, Kamis (6/10/2022), Najwa Shihab menanyakan Menko Polhukam Mahfud MD maukah ikut menandatangani petisi tersebut.

Baca juga: Mahfud MD Tak Tutupi Kemungkinan Adanya Suporter Jadi Tersangka di Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan

Awalnya Mahfud menanggapi soal keberadaan petisi yang meminta agar Iwan Bule mundur.

"Mudah-mudahan itu dibaca sendiri oleh ketua umum," kata Mahfud.

"Sudah dibaca dan menolak (mundur) pak," jawab Najwa.

Kemudian Najwa bertanya maukah ikut tanda tangan petisi tersebut jika diminta.

"Saya bertanya sebagai pecinta sepak bola, bukan sebagai Menko Polhukam atau Ketua TPGF," kata Najwa.

"Bapak kalau diminta tanda tangan petisi mundurkan Ketua Umum PSSI, bapak ikut tanda tangan enggak pak?" ucapnya.

"Saya diundang ke sini sebagai Menko Polhukam," jawab Mahfud singkat.

Baca juga: Disambut Tepuk Tangan Aremania, Mahfud MD Sindir PSSI soal Tragedi Kanjuruhan

Di sisi lain, warganet beranggapan, Iwan Bule adalah satu di antara sosok yang turut bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang seusai menyaksikan laga bertajuk Derby Super Jatim itu.

Menyadari banyaknya desakan out yang ia terima, Iwan Bule memberi tanggapan enteng.

Iwan Bule menilai, mundur atau angkat kaki bukanlah sebagai bentuk pertanggung jawaban.

Iwan Bule lantas memberi contoh, kehadiran dirinya di Malang, Jawa Timur adalah sebagai bentuk satu di antara tanggung jawabnya.

Ia berjanji akan berada di Malang sampai kasus tragedi Kanjuruhan terusut tuntas.

Baca juga: Sosok Oknum TNI Tendang Kungfu saat Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Minta Maaf ke Orangtua Korb

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang)," kata Mochamad Iriawan, dilansir TribunWow.com dari Kompas.com via BolaSport.com, Rabu (5/10/2022).

"Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)."

"Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja."

"Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya, (saya berada) di Malang sampai selesai."

Sambil tetawa, Iwan Bule mengirimkan salam ke pada Netizen yang memintanya mundur.

"Salam buat netizen ya (sambil tertawa)," ucap Iwan Bule.

Sanksi dari Komdis PSSI untuk Arema FC

Komisi Disiplin PSSI memberikan hukuman pada Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Senin (1/10/2022).

Tragedi tersebut terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3.

Baca juga: Mahfud MD Soroti Jam Tanding Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Ada Jaringan-jaringan Bisnis

Bermula dari pendukung Arema FC, Aremania yang kecewa dan turun ke lapangan setelah laga.

Pihak berwajib langsung melakukan tindakan dengan membubarkan Aremania yang berada di lapangan dengan melontarkan gas air mata.

Aremania yang panik langsung berbondong-bondong keluar dari stadion.

Di situlah korban mulai berjatuhan ketika Aremania berdesak-desakan keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Sebanyak 125 korban meninggal dunia dalam tragedi Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com pada Selasa (4/10/2022), Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing membeberkan hukuman yang harus diterima Arema FC.

Mulai dari denda uang hingga hukuman berupa larangan-larangan harus dilakukan oleh Arema FC.

Baca juga: Michael Essien Beri Ucapan Duka Tragedi Arema FC Vs Persebaya, Pendukung Persib Bandung Balas Begini

"Dari hasil sidang kami kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari markas Malang. Jaraknya harus 250 km dari lokasi," ucap Erwin Tobing.

"Kedua, klub Arema FC dikenakan sanksi denda Rp 250 juta. Ketiga, pengulangan pelanggaran di atas akan mendapatkan hukuman lebih berat kepada klub dan badan pelaksananya," tambahnya.

Berikut poin-poin hukuman Arema FC:

1. Arema FC dilarang menggelar pertandingan sebagai tuan rumah dengan penonton hingga Liga 1 2022/2023 berakhir.

2. Arema FC hanya diperbolehkan menggelar pertandingan berjarak lebih dari 250 km dari markas.

3. Arema FC membayar denda Rp 250 juta.

4. Panpel Arema FC dilarang berkecimpung di sepak bola Indonesia seumur hidup. (TribunWow.com/Anung/Krisna/Khis)

Berita terkait

Sebagian artikel ini telah diolah dari Surya.com dengan judul Penyebab Kerusuhan Pasca Laga Arema FC Vs Persebaya sampai 127 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan dan Mochamad Iriawan: Datang ke Malang adalah Bentuk Pertanggungjawaban Saya sebagai Ketum PSSI

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Mahfud MDNajwa ShihabIwan BuleMochamad IriawanPSSITragedi KanjuruhanStadion KanjuruhanMalang
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved