Tragedi Arema Vs Persebaya
Jokowi Temui Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Iriana Terus Berpesan ke Seorang Anak: Ini Ditabung
Ibu Iriana terekam mengobrol cukup lama dengan seorang bocah saat Presiden Jokowi sibuk memberikan bantuan kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pada Rabu (5/10/2022), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menyambangi keluarga korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) kemarin.
Saat bertemu dengan para keluarga korban, tampak Presiden Jokowi turut menyempatkan diri memberikan langsung bantuan.
Dikutip TribunWow dari YouTube Sekretariat Presiden, sempat terekam Ibu negara yakni Iriana Jokowi sibuk berbicara dengan seorang anak kecil atau bocah ketika Jokowi memberikan bantuan kepada para keluarga korban.
Baca juga: VIDEO Pengamat Soroti Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Ada 2 Perspektif Hukum Berbeda
Awalnya Jokowi menyampaikan ucapan duka cita mendalam kepada para keluarga korban.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," ucap Jokowi.
"Semua dari Allah dan hanya kepadanya lah kita semuanya akan kembali," sambungnya.
Setelah menyampaikan ucapan duka, Jokowi kemudian menghampiri satu per satu keluarga korban sembari memberikan bantuan.
Ketika memberikan bantuan, Ibu Iriana tampak menghabiskan waktu cukup lama berbincang dengan seorang bocah.
"Ini buat ditabung ya," ucap Iriana berkali-kali kepada bocah tersebut.
Setelah bantuan usai diberikan, Jokowi menyalami para keluarga korban.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi ditemani oleh Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa.
Pada pukul 13.08 WIB, Jokowi terlihat memasuki Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSAA), Kabupaten Malang.
Ia kemudian memberikan bingkisan dalam bungkusan merah yang diserahkan pada keluarga korban.
"Baru saja saya menjenguk korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang," ujar Jokowi dikutp siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (5/10/2022).
"Saya ingin memastikan bahwa yang dirawat di rumah sakit ini mendapat pelayanan yang paling baik."

Baca juga: VIDEO - Bocah 11 Tahun Selamat tapi Lihat Orangtua Terinjak-injak di Kanjuruhan, Terus Menangis
Pada kesempatan itu, Jokowi mengaku sempat berbicara dengan para pasien untuk mendengar kesaksian mereka.
Ia berharap bisa mengetahui penyebab insiden yang menewaskan 131 jiwa penonton pertandingan Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) tersebut.
"Saya tadi sempat berbincang-bincang dengan pasien korban di stadion Kanjuruhan untuk mengetahui kurang lebih situasi di malam pertandingan 1 Oktober yang lalu," kata Jokowi.
"Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga ke depan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik."
Jokowi kemudian menyinggung pembentukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dikepalai Mahfud MD.
Lebih lanjut, Jokowi sempat juga mendoakan para pasien agar bisa segera pulih dan menjanjikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya perawatan mereka.
Ia juga sempat menyerahkan santunan kepada para keluarga korban jiwa yang sempat disebutkan masing-masing mendapat Rp 50 juta.
"Saya sampaikan kepada pasien korban Stadion Kanjuruhan agar tetap semangat dan segera sembuh, sehingga bisa beraktifitas kembali," ungkap Jokowi.
"Tadi saya sudah menyampaikan kepada pasien korban bahwa seluruh biaya untuk perawatan ditanggung oleh pemerintah dan pemerintah daerah."
"Juga kita sampaikan sedikit santunan kepada korban yang meninggal," tandasnya.

Baca juga: 7 Orang Kritis, Ini Kata Dokter soal Korban dari Tragedi Kanjuruhan: Rata-rata Belasan Tahun
Anggota Tim Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan
Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Dilansir TribunWow.com, tim tersebut diketuai Mahfud MD yang dibantu 2 pimpinan lain serta 10 anggota.
Nantinya tim tersebut akan memberikan laporan dan rekomendasi pada Presiden Joko Widodo (Jokowi), serta mengungkap tindak pidana yang mungkin terjadi.
Namun dari nama-nama yang tercantu, pemerintah sama sekali tidak melibatkan PSSI sebagai organisasi sepak bola nasional.

Baca juga: Jokowi Beri Santunan Rp 50 Juta untuk 125 Korban di Kanjuruhan, Mahfud MD: Nyawa Tak Bisa Dinilai
Melalui konferensi pers pada Senin (3/10/2022), Mahfud MD menyampaikan para pimpinan dan anggota tim yang telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir dari kanal YouTube KOMPASTV, berikut nama serta latar belakang sosok yang dipilih menjadi anggota tim TGIPF.
Pimpinan:
Ketua : Menko Polhukam, Mahfud MD
Wakil Ketua : Menpora Zainudin Amali
Sekretaris : Dr. Nur Rochmad S.H, M.H (Mantan Jampidum/ Mantan Dep. III Kemenko Polhukam
Anggota:
1. Prof Dr. Rhenald Kasali (Akademisi/UI)
2. Prof. Dr. Sumaryanto (Rektor UNY)
3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)
4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga-Harian Kompas)
5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA)
6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)
7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI)
8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)
9. Laode M Syarif, S.H., LLM., Ph.D (Kemitraan/ Mantan Pimpinan KPK)
10. Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain sepak bola tim nasional sepak bola)

Baca juga: Kontroversi Gas Air Mata di Kerusuhan Kanjuruhan, Klarifikasi Polisi hingga Pengakuan Saksi Mata
"Demikian jumlah tim ada 3 pimpinan dan 10 anggota, sehingga ada 13," beber Mahfud MD.
Lebih lanjut, Mahfud MD menerangkan bahwa tim ini akan langsung berada di bawah Presiden.
Nantinya, hasil penyidikan akan digunakan sebagai dasar pembentukan kebijaksanaan terutama dalam bidang persepakbolaan tanah air.
"Outputnya ini nanti disampaikan ke Presiden untuk penilaian kebijakan keolahragaan nasional, khususnya persepakbolaan secara menyeluruh," ungkap Mahfud MD.
"Mungkin saja dari hasil TGIPF ditemukan pelaku-pelaku tindak pidana selain yang telah ditangani oleh Polri secara pro justitia."
Menurut Mahfud MD tim ini berfungsi sebagai kepanjangan tangan Presiden serta penyidik aktif yang akan bekerjasama dengan Polri.
"Tim inilah yang akan menggali dan menyampaikan ke presiden, dan kalau ada pelanggaran hukum akan disampaikan ke penegak hukum," tandasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)