Tragedi Arema Vs Persebaya
VIDEO Pengamat Soroti Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Ada 2 Perspektif Hukum Berbeda
Ilhamzada menyebut ada dua perspektif hukum yang berbeda di Tragedi Kanjuruhan terkait penggunaan gas air mata.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Penggunaan gas air mata di Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menuai banyak sorotan.
Penggunaan gas air mata juga menjadi perhatian bagi pengamat sepak bola Ilhamzada.
Dilansir Tribunnews.com, Ilhamzada menyebut ada dua perspektif hukum yang berbeda di Tragedi Kanjuruhan terkait penggunaan gas air mata.
Baca juga: Liga 1 2022 Dihentikan untuk Sementara, Suporter PSS Sleman Ungkap Kerinduan, Ini Penyebabnya
Pertama, ada perspektif hukum milik FIFA yang melarang penggunaan gas air mata.
Hal itu tertuang di FIFA Stadium Safety and Security Regulations.
Isinya mengenai larangan membawa dan menggunakan senjata api dan gas pengontrol kerumunan.
“Kalau pakai perspektif regulasi keamanan FIFA pasal 19, ya jelas enggak boleh ada penanganan dengan gas air mata,” kata Ilhamzada ketika dihubungi Tribunnews, Selasa (4/10/2022).
Ia kemudian menyebutkan tragedi di pertandingan sepak bola yang bermula dari penggunaan gas air mata.
Baca juga: VIDEO Tendangan Kungfu Oknum TNI ke Suporter di Stadion Kanjuruhan Viral, Panglima Janji Usut Tuntas
Ada kejadian di negara Peru pada 1964 yang memakan 328 korban.
“Dalam insiden yang ada banyak korban di stadion, itu melibatkan gas air mata.
Termasuk peringkat pertama (korban terbanyak) di Peru yang penyebab salah satunya gas air mata.
Ada kejadian di Ghana itu juga gas air mata.
Sehingga dalam regulasi keamanan FIFA itu tidak boleh ada gas air mata,” ujar Ilhamzada.
Kedua, ada perspektif hukum dari pihak kepolisian yang memperbolehkan mereka menggunakan gas air mata apabila situasi sudah tidak terkendali.
“Mereka punya SOP. Ini pandangan mereka ya. Ketika ada gejolak seperti ini, diperbolehkan bagi mereka untuk menggunakan gas air mata,” kata pemilik akun Twitter @ilhamzada itu.