Tragedi Arema Vs Persebaya
7 Orang Kritis, Ini Kata Dokter soal Korban dari Tragedi Kanjuruhan: Rata-rata Belasan Tahun
Ratusan korban tragedi Stadion Kanjuruhan dilarikan ke rumah sakit terdekat, berikut respons dokter.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ratusan pasien dengan berbagai gejala menyesaki sejumlah rumah sakit di Malang, Jawa Timur, sejak Sabtu (1/10/2022).
Dilansir TribunWow.com, para pasien tersebut merupakan penonton dan suporter Arema FC yang terlibat tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Hingga kini, tercatat 30 orang masih dirawat di RSSA Malang, dengan 7 orang di antaranya dirawat di ICU.
Baca juga: Kesaksian Keluarga Korban Kerusuhan di Kanjuruhan saat Susuri Kamar Jenazah: Semua Mukanya Gosong
Menurut petugas medis, rata-rata korban berusia belasan tahun dengan pasien termuda berusia 10 tahun.
Kepala IGD RSSA Malang Dwi Wardoyo mengatakan dari total 455 korban, per Senin (3/10/2022), rumah sakitnya telah menerima 56 pasien.
Sebanyak 26 pasien telah dipulangkan sementara sisanya masih berada dalam perawatan.
"Untuk saat ini, jadi menjelang malam terakhir itu totalnya 56 pasien," terang Dwi Wardoyo dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Selasa (4/10/2022).
"Tapi yang terakhir tiga ini langsung kita pulangkan, sehingga total yang sudah pulang dari sini 26."

Baca juga: Jokowi Beri Santunan Rp 50 Juta untuk 125 Korban di Kanjuruhan, Mahfud MD: Nyawa Tak Bisa Dinilai
Menurut Dwi Wardoyo masih ada tujuh pasien dengan luka berat di kepala yang masih harus dirawat di ICU.
Namun, ia tak menerangkan perkiraan penyebab luka di kepala tersebut.
"Kemudian ada beberapa yang masih di ruangan, memang yang berat dan butuh perawatan di ICU, sebanyak tujuh," kata Dwi Wardoyo.
"Dan ini memang membutuhkan pengawasan yang cukup ketat karena mengalami cedera di kepala yang cukup serius."
"Ini kan perkembangan kondisi, ada yang di ICU, ada yang di High-care, ada juga yang di low-care, jadi perawatan biasa. Dan ini kan bisa saja berubah," imbuhnya.
Menurut Dwi Wardoyo, para korban yang masuk ke RSSA Malang rata-rata berusia belasan tahun.
Pasien paling muda adalah anak berumur 10 tahun sementara yang tertua lebih dari 50 tahun.