Tragedi Arema Vs Persebaya
Kiper Arema FC Ceritakan Momen saat Gotong Korban Tragedi di Kanjuruhan: Sudah Tidak Lagi Berdetak
Penjaga gawang Arema FC, Teguh Amiruddin mengungkap peristiwa mencekam di Stadion Kanjuruhan seusai laga kontra Persebaya. Ini cerita lengkapnya.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Tiba-tiba, Teguh melihat fan Arema atau Aremania menggotong tubuh seseorang dari arah tribun.
"Saat itu saya dua pemain keluar ruangan, melihat Aremania menggotong korban dari tribun. Kami bergabung (menggotong) dan saya minta untuk langsung dimasukkan ke ruang ganti," ujarnya.
Baca juga: Tragedi Arema FC Vs Persebaya Jadi Sorotan, Eks Persib Michael Essien Ikut Beri Ucapan Belasungkawa
Meninggal Dunia
Teguh bercerita, dirinya tidak mengenal siapa sosok yang tubuhnya dia angkat.
Tak ada satu pun petunjuk identitas yang ditemukan.
Namun yang pasti, kata Teguh, pada saat digotong, mulut korban masih bergetar.
"Tapi saat kami letakkan di lantai, berselang beberapa menit sudah tidak ada lagi getaran mulutnya. Setelah kami cek urat nadi di leher dan tangannya sudah tidak lagi berdetak. Kakinya pun berubah menjadi dingin," ujar Teguh lirih.
Ternyata, orang yang sempat digotongnya telah meninggal dunia.
Teguh mengatakan, kurang lebih ada 10 korban yang dievakuasi ke ruang ganti pemain.
Namun dari 10 orang tersebut, empat di antaranya meninggal dunia di lokasi itu.
"Akhirnya setelah beberapa waktu, korban-korban itu kemudian dievakuasi oleh jajaran kepolisian ke rumah sakit," katanya.
Menurut Teguh, saat itu ia bersama pemain yang lain masih tertahan di ruang ganti hingga pukul 04.00 WIB.
Hal itu, karena manajemen memberikan kebijakan untuk tidak pulang terlebih dahulu dengan alasan keamanan.
"Karena kan situasi tidak kondusif saat itu. Banyak Aremania dan korban yang dievakuasi di ruang utama stadion, yang berada tepat di depan ruang ganti kami," ujar dia.
Baca juga: Jokowi Beri Santunan Rp 50 Juta untuk 125 Korban di Kanjuruhan, Mahfud MD: Nyawa Tak Bisa Dinilai
125 Orang Tewas