Tragedi Arema Vs Persebaya
Minta Kapolri Usut Kerusuhan di Kanjuruhan, Jokowi Sorot Prosedur Pengamanan Pertandingan Sepak Bola
Presiden Jokowi mengumumkan akan memberhentikan sementara kompetisi sepak bola di Liga 1 hingga terjadi perbaikan di prosedur pengamanan.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Rezqi bercerita, setelah kondisi semakin rusuh, akhirnya aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah penonton.
"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah suporter, di setiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata."
Menurut Rezqi, tembakan gas air mata tersebut menyebabkan kepanikan di antara penonton.
"Banyak ibu-ibu, wanita-wanita, orang tua dan anak-anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya, gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion."

Baca juga: Tragedi Kerusuhan Laga Arema FC Vs Persebaya Trending Nomor 1 di Twitter, Kalahkan Persib-Persija
Panitia di Kanjuruhan Abaikan Saran Polisi
Menko Polhukam Mahfud MD turut buka suara soal insiden tewasnya 187 orang dalam kerusuhan pertandingan Arema FC Vs Persebaya yang terjadi di Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Mahfud MD menegaskan, sebelum pertandingan dilaksanakan, aparat keamanan telah melakukan koordinasi terkait teknis pelaksanaan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Dikutip TribunWow dari Instagram @mohmahfudmd, Minggu (2/10/2022), Mahfud MD menyampaikan, saran dari aparat terkait pelaksanaan teknis pertandingan diabaikan oleh pihak panitia pelaksana.
Baca juga: Peristiwa Kelam Kanjuruhan Bakal Berbuntut Sanksi Berat PSSI untuk Arema FC, Berikut Penjelasannya
Penjelasan ini disampaikan oleh Mahfud pada unggahan akun media sosial miliknya.
"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan," tulis Mahfud.
"Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang."
"Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000."
Mahfud turut menjelaskan, tidak ada bentrok antar suporter dalam pertandingan di Kanjuruhan.
Berdasarkan keterangan dari Mahfud, pada saat pertandingan hanya ada Aremania yang menonton langsung di Kanjuruhan.
Mahfud menegaskan, korban meninggal dan luka-luka disebabkan oleh desak-desakkan, saling himpit, terinjak-injak hingga sesak napas.
