Konflik Rusia Vs Ukraina
Desak Warga Kharkiv Tukar Data Pribadi dengan Makanan, Rusia Rencanakan Referendum Palsu di Ukraina
Penduduk kota Kharkiv yang sempat dijajah Rusia membeberkan adanya perencanaan referendum palsu.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga Ukraina di Balakliia, Kharkiv, menggambarkan bagaimana Rusia telah merencanakan referendum palsu untuk mencaplok wilayah Kyiv.
Dilansir TribunWow.com, penduduk di wilayah yang baru dibebaskan tersebut mengaku sempat diiming-imingi untuk memberikan data pribadinya.
Data tersebut nantinya akan ditukar dengan obat-obatan dan kebutuhan pokoh kainnya.
Baca juga: Datangi Rumah Warga Ukraina 1 per 1 Pakai Senjata Lengkap, Ini Cara Tentara Rusia Gelar Referendum
Kisah ini terungkap melalui penuturan penduduk setelah wilayahnya dibebaskan tentara Ukraina.
Penduduk yang telah menghabiskan enam bulan di bawah pendudukan Rusia mengantri untuk membeli roti, salami, dan makarel beku.
"Ketika Rusia tiba, saya kehilangan 10 kilogram. Istri saya kehilangan delapan kilogram. Hampir tidak ada yang bisa dimakan selama dua bulan pertama," ungkap seorang warga Valery dikutip dari The Guardian, Minggu (25/9/2022).
Diketahui, pasukan Rusia datang ke Balakliia pada bulan Maret, segera setelah invasi diumumkan.
Mereka mengibarkan bendera Rusia di atas gedung administrasi, dan memarkir tank mereka di halaman pabrik yang luas.
Namun, dua minggu lalu tentara Ukraina mengusir mereka dalam serangan balasan yang dramatis.

Baca juga: Leher Terjerat dan Tangan Diikat, Ini Kondisi Ratusan Mayat Izyum Diduga Warga Ukraina Korban Rusia
Penduduk di Balakliia mengatakan bahwa Rusia telah dengan hati-hati merencanakan referendum untuk beberapa waktu.
Para penduduk kota yang berjumlah 15.000 orang terpaksa bergantung pada bantuan Rusia karena keterbatasan logistik.
Bantuan kemanusiaan juga disediakan tentara Rusia, tetapi untuk menerimanya, penduduk setempat harus memberikan alamat mereka, dan menyerahkan paspor dan nomor identifikasi Ukraina mereka.
"Mereka memfotokopi semuanya. Itu adalah tipuan untuk mendapatkan data pribadi anda," jelas Valery.
"Sebagai imbalannya, Anda mendapat sebungkus spageti dan beberapa daging sapi kalengan."
Dengan demikian, agen mata-mata FSB Rusia dapat mengumpulkan data warga dengan akurat, yang kemudian dapat digunakan untuk manipulasi pemilu, atau untuk tujuan lain.
"Rusia memiliki banyak pengalaman sejak Stalin memalsukan hasil pemilunya," kata Valery.
"Putin tahu dia adalah penjahat perang dan berusaha mempertahankan tahtanya. Itu sebabnya dia melakukan mobilisasi. Dia tidak percaya Ukraina adalah sebuah negara dan dia ingin 'menghapus bangsa' kita."
"Saya berharap terjadi kudeta. Dia perlu diadili oleh Tuhan dan manusia. Ada tempat khusus di neraka untuknya," tandasnya.
Baca juga: Seperti Bucha, Pasukan Ukraina Temukan Mayat Bekas Penyiksaan di Kharkiv setelah Usir Tentara Rusia
Alasan Rusia Tarik Mundur Pasukan di Kharkiv
Pemerintah Ukraina menyatakan telah berhasil merebut sejumlah wilayah di Kharkiv hasil serangan balik mereka terhadap pasukan militer Rusia.
Diketahui pasukan militer Rusia dan tentara dari Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk telah meninggalkan Kota Izyum per Sabtu (10/9/2022).
Dikutip TribunWow dari rt, kota ini awalnya berhasil dikuasai oleh pasukan militer Rusia pada April 2022 lalu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi telah menarik mundur pasukan dari beberapa daerah di Kharkiv.
Namun dalam penjelasannya, Kemenhan Rusia tidak menyebut serangan balik Ukraina sebagai alasan mundurnya pasukan militer Rusia.
Kemenhan Rusia berdalih mundurnya pasukan Rusia dari beberapa wilayah di Kharkiv demi mencapai tujuan operasi militer spesial.
"Demi mencapai tujuan dari operasi militer spesial, sebuah keputusan diambil untuk menyusun kembali pasukan di Balakleya dan Izyumm" ujar Kemenhan Rusia pada Sabtu (10/9/2022).
Kemenhan Rusia kemudian mengungkap prestasi pasukan militer Rusia di daerah tersebut telah berhasil menghancurkan lebih dari dua ribu tentara Ukraina dan prajurit warga negara asing dalam kurun waktu tiga hari.
Baca juga: AS Terbukti Terlibat Berbagi Informasi dengan Ukraina terkait Serangan Balik Zelensky ke Rusia
Seperti dilaporkan Al Jazeera, Minggu (10/9/2022), militer Ukraina sehari sebelumnya mengatakan bahwa mereka memasuki kota Kupiansk di Ukraina timur.
Diketahui, kota ini merupakan pusat pasokan utama yang dipegang oleh pasukan Rusia selama beberapa bulan.
Kyiv juga melaporkan keberhasilan medan perang di utara dan selatan negara itu.
"Dalam beberapa hari terakhir, lebih dari 1.000 kilometer persegi wilayah Ukraina telah dibebaskan dari penjajah," kata Oleksandr Shtupun, juru bicara militer Ukraina.
"Unit-unit itu menyusupkan diri mereka sendiri ke dalam pertahanan musuh hingga 50 km ke dalam. Lebih dari 30 pemukiman yang sementara ditempati oleh penjajah Rusia di wilayah Kharkiv telah dibebaskan atau dikendalikan."
Pasukan Ukraina juga maju ke Izyum, sebuah kota dengan populasi pra-perang sekitar 45.000, yang telah berfungsi sebagai lokasi penting untuk operasi militer Rusia.
"Keberhasilan Ukraina di jalur Kharkiv City-Izyum menciptakan celah dalam ruang informasi Rusia dan mengikis kepercayaan pada komando Rusia ke tingkat yang tidak terlihat sejak penyeberangan sungai Rusia yang gagal pada pertengahan Mei,” kata lembaga think-tank Institute yang berbasis di AS. untuk Studi Perang.

Baca juga: Zelensky Perdana Datangi Wilayah Kharkiv yang Dilanda Perang, Langsung Pecat Kepala Keamanan
Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia memposting video tentang adanya pasukan bala bantuan yang dikerahkan ke wilayah Kharkiv.
Diperlihatkannya kendaraan militer Rusia yang mengemudi di sepanjang jalan raya di Kharkiv dan merilis video dua helikopter terbang di atas langit.
Menurut administrator wilayah yang dikuasai Rusia yang ditempatkan Rusia, kemajuan Ukraina di wilayah Kharkiv dilakukan dengan sangat tajam dan cepat.
"Musuh (pasukan Ukraina) sedang ditahan sebanyak mungkin, tetapi beberapa pemukiman telah berada di bawah kendali formasi bersenjata Ukraina," kata Vitaly Ganchev, kepala pemerintahan yang didukung Rusia di wilayah Kharkiv.
Ganchev menambahkan bahwa warga sipil sedang dievakuasi dari kota Izyum, Kupiansk dan Veliky Burluk.(TribunWow.com/Via/Anung)