Konflik Rusia Vs Ukraina
Kalah dari Ukraina, Putin Umumkan Wajib Militer Parsial, akan Kirim Warga Rusia ke Medan Perang
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi sebagian penduduk Rusia untuk membantu pasukan di medan perang Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Menurut Putin, semua orang yang akan dimobilisasi untuk berperang di Ukraina akan menerima gaji dan bonus yang sama dengan mereka yang menandatangani kontrak militer untuk bertugas di Angkatan Bersenjata dan orang-orang yang dimobilisasi akan menjalani pelatihan ekstra sebelum dikirim ke garis depan.
Dalam perkiraan resmi pertama kerugian medan perang Rusia sejak akhir Maret, Shoigu mengumumkan bahwa 5.937 tentara Rusia telah tewas di Ukraina sejak awal pertempuran.
Namun, bukti dari medan perang dan informasi yang tersedia untuk umum di Rusia menunjukkan angka sebenarnya jauh lebih tinggi.
Di sisi lain, Shoigu mengklaim pada Rabu lebih dari 61.000 tentara Ukraina telah tewas dan 49.000 terluka sejak Februari.
Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Panik, Tentara Putin Nekat Serang PLTN Ukraina hingga Percepat Referendum
Penduduk Rusia Khawatir Ukraina Balas Invasi
Perang menjadi mustahil untuk diabaikan di Belgorod, Rusia selatan, yang berbatasan langsung dengan Ukraina.
Dilansir TribunWow.com, tentara Rusia yang mundur akibat serangan balik Ukraina sekarang berkeliaran di jalanan kota.
Kekhawatiran memuncak di antara penduduk Rusia yang cemas kota mereka akan ganti menjadi medan perang.
Baca juga: Putin Kembali Lolos Upaya Pembunuhan, Mobil Presiden Rusia Meledak saat Memanasnya Konflik Ukraina
Seperti dilaporkan The Guardian, Minggu (18/9/2022), Belgorod kini kembali dipenuhi dengan pengungsi dan suara-suara ledakan perang.
Terlihat tiga tentara Rusia dari Ossetia berkeliaran di jalan-jalan asing melewati Katedral yang megah pada suatu malam.
Sejak Februari, mereka mengaku telah bertempur di Ukraina sebagai bagian dari pasukan invasi.
Mereka ditempatkan di desa Velyki Prokhody, tepat di utara Kharkiv, ketika diperintahkan untuk melarikan diri kembali ke Rusia minggu lalu.
"Apa yang bisa kita katakan? Perintah adalah perintah. Kami tidak punya pilihan," kata tentara yang mengenakan topi berhiaskan huruf Z, yakni simbol taktis yang diadopsi sebagai lambang patriotik dukungan perang di Rusia.
Ketika front Rusia di Kharkiv telah runtuh dan orang-orang Ukraina yang telah memilih pihak Rusia telah melarikan diri ke perbatasan, sebuah pemikiran terlintas di benak penduduk bahwa perang dapat menyeberang ke Rusia.
Ditanya ke mana tujuan mereka selanjutnya, para prajurit mengatakan mereka tidak tahu.